Pep Guardiola mengkritik bola bermasalah Piala FA setelah Manchester City kesulitan mencetak gol. FA merespons dengan memastikan bola telah memenuhi standar FIFA
Manchester City dan Masalah Akurasi Tembakan
Manchester City berhasil mengamankan kemenangan 3-1 atas Plymouth Argyle dalam pertandingan Piala FA pada 1 Maret 2025.
Dominasi permainan terlihat jelas, dengan tim asuhan Pep Guardiola mencatatkan 29 tembakan sepanjang pertandingan.
Meski demikian, hanya sembilan di antaranya yang mengarah ke gawang, sementara sisanya melenceng.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor yang mempengaruhi akurasi tembakan para pemain, dan sorotan utama tertuju pada bola yang digunakan dalam turnamen ini.
Guardiola menganggap bola tersebut memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan bola yang digunakan di kompetisi lain, seperti Liga Champions dan Premier League.
Situasi ini menambah daftar panjang diskusi mengenai bola bermasalah yang kerap muncul dalam turnamen domestik di Inggris.
Respons FA Terhadap Bola Bermasalah
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) segera memberikan tanggapan terkait keluhan yang disampaikan oleh Guardiola.
Pihak FA menegaskan bahwa bola yang digunakan telah melalui pengujian FIFA dan telah memenuhi standar internasional.
Meski demikian, keluhan mengenai bola bermasalah di Piala FA bukanlah yang pertama kali terjadi.
Perbedaan kualitas bola antara kompetisi domestik dan internasional sering menjadi perdebatan.
Bola yang digunakan di Liga Champions dan Premier League dianggap lebih stabil serta lebih mudah dikendalikan oleh para pemain.
Sementara itu, bola di Piala FA dan Carabao Cup kerap mendapat kritik karena dianggap lebih ringan dan sulit diprediksi lintasannya.
Hal ini berdampak pada akurasi tembakan, yang dapat dilihat dari tingginya jumlah percobaan yang tidak menemui sasaran.
Keluhan Serupa dari Klub Lain
Guardiola bukan satu-satunya pelatih yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap bola yang digunakan di kompetisi domestik.
Pada Februari 2025, Mikel Arteta, yang saat ini menangani Arsenal, juga menyoroti kualitas bola dalam ajang Piala Liga Inggris.
Kritik tersebut muncul setelah Arsenal kalah 0-2 dari Newcastle United dalam pertandingan semifinal.
Dalam laga tersebut, Arsenal mencatatkan 23 percobaan tembakan, namun hanya tiga yang tepat sasaran.
Arteta menilai bola yang digunakan memiliki karakteristik yang berbeda dari biasanya, sehingga mempengaruhi cara pemain dalam melakukan tendangan.
Situasi ini semakin memperkuat anggapan bahwa bola bermasalah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performa tim di ajang domestik.
Meski FA telah memastikan bahwa bola yang digunakan sesuai standar FIFA, keluhan dari para pelatih menunjukkan bahwa ada aspek teknis yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
Evaluasi lebih dalam mungkin diperlukan agar kualitas bola di kompetisi domestik dapat lebih sesuai dengan ekspektasi para pemain dan pelatih.