Biodata Pemain Persija Jakarta
score.co.id – Memasuki musim panas 2025, Jakarta International Stadium (JIS) menjadi saksi bisu revolusi berdarah panas di Persija Jakarta. Di bawah sorotan lampu dan gemuruh puluhan ribu pendukung, manajemen “Macan Kemayoran” secara gamblang memamerkan strategi radikal: transformasi total menuju fútbol estilo brasileiro. Mauricio Souza, sang nakhoda asal Brasil, bukan sekadar membawa filosofi taktik, melainkan mengimpor tujuh pemain dari tanah Samba – delapan rekrutan baru secara keseluruhan. Langkah ini lebih dari sekadar kebijakan transfer; ini adalah deklarasi perang. Persija tak lagi bermain setengah hati. Mereka mempertaruhkan segalanya pada mimpi menyatukan ritme samba dengan gegap gempita Kemayoran, menciptakan simfoni indah yang diharapkan mampu membawa pulang gelar juara Super League yang telah lama dinanti.
Komposisi Skuad: Trilogi Pengalaman, Bakat Muda, dan Gaya Brasil
Skuad Persija musim 2025/2026 adalah lukisan mosaik yang dirancang dengan presisi tinggi. Fondasinya dibangun di atas pilar ketangguhan mental dan kepemimpinan para senior. Andritany Ardhiyasa (33 tahun), sang kapten abadi dengan sorot mata penuh kewibawaan, tetap menjadi benteng terakhir yang tak tergoyahkan. Kehadiran Jordi Amat (33 tahun), bek naturalisasi berpengalaman level Eropa, di samping Rizky Ridho (23 tahun) yang matang sebelum waktunya, memberikan stabilitas sekaligus sekolah bertahan langsung bagi pemain muda.

Di kutub berlawanan, energi meledak-ledak dari generasi emas muda Indonesia bersiap menyala. Dony Tri Pamungkas (20 tahun) dengan kecepatan menyiksa lawan di sayap kiri, Rayhan Hannan (21 tahun) si pengatur tempo jenius di lini tengah, hingga fenomena Zahaby Gholy (16 tahun) – pemain termuda skuad yang disebut-sebut sebagai “mutiara Kemayoran”. Mereka adalah representasi masa depan klub, diharapkan menyerap ilmu para senior sekaligus menyuntikkan dinamika segar.
Namun, narasi utamanya adalah “Brazilianization”. Tujuh pemain asal Brasil – dari kiper Carlos Eduardo (33 tahun), bek tengah Thales Lira (32 tahun) dan Alan Cardoso (27 tahun), gelandang Van Basty Sousa (30 tahun), Fábio Silva Calonego (28 tahun), Gustavo Franca (27 tahun), sayap Allano Brendon (30 tahun), hingga penyerang Gustavo Almeida (29 tahun) – membentuk inti strategis. Filosofinya jelas: kesamaan bahasa sepak bola dan budaya taktik di bawah Mauricio Souza diharapkan memangkas masa adaptasi, menciptakan kohesi instan di lapangan. Ini adalah eksperimen ambisius, perpaduan antara tradisi lokal dan identitas baru yang diimpor langsung dari markas sepak bola dunia.
Profil Lengkap Skuad Persija Jakarta Musim 2025/2026
Berikut merupakan kompilasi terverifikasi skuad resmi Persija Jakarta untuk kompetisi Super League 2025/2026, berdasarkan pengumuman resmi klub dan data transfer terkini:
Tabel: Skuad Utama Persija Jakarta 2025/2026
| No. Punggung | Nama Pemain | Posisi Utama | Kewarganegaraan | Usia (2025) | Peran Kunci |
|---|---|---|---|---|---|
| 26 | Andritany Ardhiyasa | Kiper | Indonesia | 33 | Kapten Tim, Pemimpin Pertahanan |
| 1 | Carlos Eduardo | Kiper | Brasil | 33 | Kiper Asing Berpengalaman |
| 22 | Hafizh Rizkianur | Kiper | Indonesia | 19 | Bintang Masa Depan |
| – | Adre Arido | Kiper | Indonesia | 20 | Kiper Ketiga |
| 5 | Rizky Ridho | Bek Tengah | Indonesia | 23 | Wakil Kapten, Pilar Utama |
| 21 | Jordi Amat | Bek Tengah | Indonesia | 33 | Naturalisasi, Pengalaman Eropa |
| 23 | Hansamu Yama Pranata | Bek Tengah | Indonesia | 30 | Bek Tengah Alternatif |
| – | Thales Lira | Bek Tengah | Brasil | 32 | Bek Asing Penguat (Pinjaman) |
| – | Dia Syayid | Bek Tengah | Indonesia | 20 | Talenta Muda |
| 2 | Ilham Rio Fahmi | Bek Kanan | Indonesia | 23 | Bek Kanan Utama |
| – | Alfriyanto Nico | Bek Kanan | Indonesia | 22 | Cadangan Bek Kanan |
| 16 | Alan Cardoso | Bek Kiri | Brasil | 27 | Bek Kiri Serang Anyar |
| – | Alwi Fadillah | Bek Kiri | Indonesia | 21 | Cadangan Bek Kiri |
| 77 | Dony Tri Pamungkas | Sayap Kiri/Bek | Indonesia | 20 | Sayap Muda Berbakat |
| 19 | Hanif Sjahbandi | Gelandang Bertahan | Indonesia | 28 | Penggawa Tengah |
| 15 | Van Basty Sousa | Gelandang Bertahan | Brasil | 30 | Destroyer Brasil Pengalaman |
| – | Fábio Silva Calonego | Gelandang Bertahan | Brasil | 28 | Pemain Tengah Baru |
| 36 | Aditya Warman | Gelandang Bertahan | Indonesia | 20 | Talenta Lokal |
| 74 | Refan Nadief | Gelandang Tengah | Indonesia | 20 | Gelandang Muda |
| – | Amar Fadzillah | Gelandang Tengah | Indonesia | 23 | Alternatif Tengah |
| 58 | Rayhan Hannan | Gelandang Serang | Indonesia | 21 | Playmaker Masa Depan |
| 10 | Gustavo Franca | Gelandang Serang | Brasil | 27 | Otak Serang Baru |
| 7 | Ryo Matsumura | Gelandang/Sayap | Jepang | 31 | Kreator Asing Kunci |
| 8 | Witan Sulaeman | Sayap Kiri | Indonesia | 23 | Sayap Andalan Timnas |
| 17 | Allano Brendon | Sayap Kanan | Brasil | 30 | Pemecah Pertahanan Baru |
| 66 | Zahaby Gholy | Sayap Kanan | Indonesia | 16 | Fenomena Muda |
| 90 | Agi Firmansyah | Sayap Kanan | Indonesia | 20 | Cadangan Sayap |
| 18 | Jehan Pahlevi | Sayap | Indonesia | – | Pemain Serbaguna |
| 11 | Arlyansyah Abdulmanan | Sayap | Indonesia | – | Alternatif Serang |
| 70 | Gustavo Almeida | Penyerang Tengah | Brasil | 29 | Ujung Tombak Utama |
| 98 | Eksel Runtukahu | Penyerang Tengah | Indonesia | 26 | Penyerang Baru (Lokal) |
| – | Sandi Samosir | Penyerang Tengah | Indonesia | 23 | Alternatif Depan |
Analisis Strategis: Pilar Penopang dan Potensi Ledakan
Strategi Persija musim ini berdiri di atas tiga pilar utama di setiap lini, dengan sentuhan Brasil yang kental:
- Benteng Kokoh Kemayoran: Duet Rizky Ridho dan Jordi Amat di jantung pertahanan adalah kombinasi sempurna pengalaman dan bakat. Amat, dengan jam terbang tinggi di Eropa dan kecerdasan membaca permainan, menjadi mentor sekaligus partner ideal bagi Ridho yang agresif dan fisik prima. Kehadiran Thales Lira sebagai opsi ketiga (dan kompetitor langsung) memberikan kedalaman serta pengalaman spesifik menghadapi striker-striker tangguh di Indonesia. Alan Cardoso di bek kiri diharapkan menjadi penyokong serangan sekaligus pemutus serangan lawan dengan kemampuan teknis khas Brasil.
- Mesin Kreatif Samba-Timur: Lini tengah adalah lokomotif tim. Dominasi bola dan distribusi akurat diharapkan mengalir dari kaki Van Basty Sousa dan Fábio Silva Calonego sebagai “double pivot” pelindung pertahanan sekaligus inisiator serangan. Di atas mereka, sinergi antara Gustavo Franca (gelandang serang Brasil) dan Ryo Matsumura (pemain Jepang dengan visi dan umpan terobosan) menjadi kunci membongkar pertahanan lawan. Rayhan Hannan adalah “wildcard” lokal yang siap menyodok dan menciptakan kejutan dengan kreativitasnya.
- Sayap Berbisa dan Ujung Tombak Tajam: Kecepatan dan dribel mematikan Witan Sulaeman di kiri dan eksplosivitas Allano Brendon di kanan dirancang untuk memberi umpan-umpan berbahaya atau melecut sendiri ke gawang lawan. Mereka didukung oleh energi Dony Tri Pamungkas dan keajaiban muda Zahaby Gholy. Semua umpan itu ditargetkan untuk Gustavo Almeida, target man sekaligus finisher klinis asal Brasil yang menjadi tumpuan utama mencetak gol. Eksel Runtukahu hadir sebagai alternatif berbeda dengan fisiknya.
Kutipan Kunci:
“Kami tidak hanya membeli pemain, kami membangun sebuah identitas,” tegas Mauricio Souza dalam konferensi pers peluncuran skuad. “Pemain Brasil yang datang memahami filosofi saya, dan pemain lokal seperti Ridho, Witan, dan Rayhan memiliki bakat luar biasa. Tantangannya adalah menyatukan semuanya dengan cepat. Tapi saya percaya, ketika ‘jogo bonito’ bertemu semangat ‘Macan Kemayoran’, hasilnya akan spektakuler.”
Rizky Ridho, Wakil Kapten, menambahkan, “Kehadiran pemain sekelas Jordi Amat dan legiun Brasil lainnya menaikkan level kompetisi di latihan setiap hari. Kami harus cepat beradaptasi dan belajar. Ambisi kami jelas: juara. Tidak ada target lain.”
Proyeksi Formasi dan Taktik: Menari ala Samba di Lapangan Hijau
Mauricio Souza dikenal sebagai penganut sepak bola menyerang berbasis penguasaan bola dengan variasi formasi fleksibel. Dua skema utama yang diproyeksikan:
- 4-2-3-1 (Formasi Dasar):
- Pertahanan: Andritany – Ilham Rio Fahmi (Bek Kanan), Rizky Ridho, Jordi Amat (Bek Tengah), Alan Cardoso (Bek Kiri).
- Gelandang Bertahan: Van Basty Sousa & Fábio Silva Calonego (Double Pivot).
- Gelandang Serang: Witan Sulaeman (Kiri), Gustavo Franca (Tengah), Allano Brendon (Kanan).
- Penyerang: Gustavo Almeida.
- Fokus: Penguasaan bola dari belakang, transisi cepat melalui sayap, dan memanfaatkan kemampuan Almeida sebagai target man sekaligus finisher di kotak penalti. Franca menjadi “otak” di belakang striker.
- 4-3-3 (Formasi Agresif):
- Pertahanan: Sama dengan 4-2-3-1.
- Gelandang Tengah: Van Basty Sousa (Bertahan), Ryo Matsumura & Gustavo Franca (Gelandang Serang/Mezzala).
- Penyerang: Witan Sulaeman (Kiri), Gustavo Almeida (Tengah), Allano Brendon (Kanan).
- Fokus: Menekan lebih tinggi, dominasi mutlak di lini tengah dengan trio kreatif Matsumura-Franca-Sousa, dan memanfaatkan kecepatan murni ketiga penyerang depan.
Tantangan dan Ekspektasi: Mimpi Besar dan Risiko Tinggi
Ambisi Persija jelas: merebut gelar Super League 2025/2026. Namun, jalan menuju itu dipenuhi tantangan kompleks:
- Integrasi Cepat: Keberhasilan strategi “Brazilianization” bergantung pada kecepatan adaptasi tujuh pemain Brasil baru terhadap cuaca tropis, intensitas fisik khas Liga Indonesia, dan membangun chemistry dengan rekan setim lokal. Kegagalan beradaptasi akan berakibat fatal.
- Tekanan Mental: Label “tim impor” dan ekspektasi tinggi dari publik bisa menjadi beban psikologis yang berat. Manajemen Souza dalam mengelola ruang ganti dan menjaga moral tim sangat krusial, terutama saat menghadapi hasil negatif.
- Ketergantungan Pemain Kunci: Cedera pada sosok kunci seperti Gustavo Franca (pengatur serang), Rizky Ridho (pemimpin belakang), atau Gustavo Almeida (pencetak gol utama) bisa meruntuhkan keseimbangan tim karena belum ada cadangan setara.
- Persaingan Ketat: Rival-rival seperti Persib, Bali United, dan PSIS juga melakukan penguatan signifikan. Persija harus menunjukkan konsistensi tertinggi sepanjang musim.
Penutup: Sebuah Eksperimen Ambisius yang Layak Ditunggu
Skuad Persija Jakarta musim 2025/2026 adalah sebuah pernyataan sikap. Klub ini tidak takut mengambil risiko besar dengan mengadopsi strategi “Brazilianization” di bawah komando Mauricio Souza. Perpaduan antara kepemimpinan senior seperti Andritany dan Jordi Amat, semangat muda berbakat ala Dony Pamungkas dan Zahaby Gholy, serta kualitas teknis dan taktis legiun Brasil, menciptakan potensi ledakan performa yang sangat menarik.
Jika proses integrasi berjalan mulus dan Souza berhasil menemukan formula terbaik, Persija berpotensi menjadi mesin gol yang menghibur sekaligus tim yang sulit dikalahkan. Namun, risiko kegagalan juga nyata. Musim ini bukan hanya tentang perburuan gelar, tetapi juga tentang apakah visi besar memadukan gaya Samba dengan jiwa Macan Kemayoran bisa menjadi model sukses baru di sepak bola Indonesia. Satu hal yang pasti: semua mata akan tertuju pada Jakarta International Stadium, menanti tarian indah atau mungkin drama yang memilukan.
Saksikan terus dinamika seru Persija Jakarta dan berita sepakbola terkini lainnya hanya di Score.co.id!












