Score – Penyerang sayap Liverpool, Luis Diaz, akhirnya bertemu dengan sang ayah, Luis Manuel Diaz pada Selasa (14/11/2023) waktu setempat.
Pertemuan emosional antara Luis Diaz dan Luis Manuel Diaz terjadi sebelum sang pemain terbang ke Barranquilla, pusat pelatihan timnas Kolombia untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Luis Manuel Diaz sebelumnya menjadi korban penculikan oleh kelompok separatis bersenjata yang memberontak, yakni National Liberation Army (ELN).
Momen itu terjadi kali pertama pada Kamis (2/11/2023) waktu setempat setelah ayah Luis Diaz dan ibunya, Cilenis Marulanda sedang mengisi bensin di sebuah stasiun pengisian bahan bakar.
Keduanya sempat mampir sejenak di rumah kerabat Cilenis yang berada di sekitar wilayah pom bensin tersebut.
Belum juga tiba di rumah kerabat mereka, Luis Manuel Diaz dan Cilenis dicegat oleh gerombolan orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor.
Dua sosok menyuruh ayah Luis Manuel Diaz dan Cilenis untuk masuk ke dalam mobil.
Kasus penculikan tersebut sempat membuat gaduh jagat maya dan beritanya tersebar hingga ke Liverpool.
Penculikan kedua orang tua Luis Diaz langsung segera ditangani oleh kepolisian setempat.
Alhasil, Cilenis berhasil dibebaskan terlebih dahulu dan langsung dibawa ke kediamannya karena mengalami syok.
Namun, nahas justru Luis Manuel Diaz masih tersandera dan tertawan oleh para penculik.
Hingga pada akhirnya setelah kurang lebih 12 hari lamanya, ayah Diaz dibebaskan oleh para penculik.
Ayah Diaz sendiri diserahkan oleh penculik kepada pejabat PBB dan gereja Katolik di dekat perbatasan Kolombia-Venezuela di pegunungan Perija.
Dalam sebuah postingan di X (Twitter) Federasi Sepak Bola Kolombia, FCF, mengunggah foto-foto reuni keluarga tersebut.
Terlihat Diaz menangis saat memeluk ayahnya bersama anggota keluarga lainnya setibanya keduanya bertemu di Bogota.
Bersamaan itu pula PSSI-nya Kolombia tersebut merilis sebuah pernyataan singkat yang berbunyi: “Ini adalah pertemuan menarik Lucho dengan ayahnya Mane Diaz dan keluarganya.”
“Kami mencintaimu dan kami lebih bersatu dari sebelumnya! @LuisFDiaz19.”
“Kami semua orang Kolombia,” tulis pihak FCF.
Berbicara soal penculikan yang dialaminya, ayah Diaz membagikan pengalamannya selama menjadi tawanan dari kelompok separatis bersenjata National Liberation Army (ELN).
“Banyak menunggang kuda yang cukup sulit, banyak gunung, hujan yang harus dilalui.”
“Saya merindukan barang-barang saya, anak-anak, kota, dan teman-teman saya.”
“Harapan saya adalah melanjutkan hidup di kota saya karena seluruh keluarga saya ada di kota saya.”
“Pemerintah telah memberi saya dukungan yang sangat kuat dan besar.”
“Saya percaya dan yakin bahwa hal ini akan memberi saya keamanan untuk berada di Barrancas,” tutur pria berusia 58 tahun tersebut menambahkan.