Score – Dua pembalap Mooney VR46 Marco Bezzecchi dan Luca Marini mengatakan akan memaksimalkan peluang dan diri mereka pada babak kualifikasi MotoGP Qatar yang digelar di Sirkuit Internasional Lusail, Sabtu.
Hal itu menyusul Bezzecchi yang terpaksa harus memulai kualifikasi dari Q1 setelah finis P15 dan tidak mampu melampaui waktu putaran terbaik 1 menit 53,704 detik di sesi latihan bebas. Sementara Marini akan memulai kualifikasi di Q2 setelah finis P6 di latihan bebas.
“Lap tercepat kedua saya tidak lah buruk, namun terlalu lambat untuk bisa lolos ke kualifikasi. Sayang sekali, besok kami akan mencoba bekerja di sesi latihan bebas terakhir dan kemudian memberikan segalanya di Q1,” kata Bezzecchi dikutip dari keterangan resmi tim VR46, Sabtu.
Lebih lanjut, pembalap yang akrab disapa Bez itu mengaku cukup kesulitan dengan penggunaan ban, mengingat aspal baru yang disematkan di Sirkuit Internasional Lusail membuat permukaan trek menjadi berbeda dan cenderung licin.
“Saya kesulitan dengan penggunaan ban, tapi saya rasa semua orang berada dalam situasi yang sama. Mari kita kembali ke data agar kami bisa menjadi kompetitif juga di balapan Sprint,” ujar Bezzecchi.
Sementara bagi Marini, ia mengakui bahwa balapan di lintasan dengan aspal baru membuatnya cukup tertantang. Menurutnya, hal itu menjadi tidak mudah untuk para pembalap karena harus cepat beradaptasi saat berpacu di atas motor berkecepatan tinggi.
“Ini bukan hari yang mudah karena kami memiliki begitu banyak ban untuk diuji dan penting untuk mengambil arah yang benar. Saya puas, saya rasa saya sudah memahami arah mana yang harus saya tuju meskipun nanti di kualifikasi saya harus bekerja keras untuk menemukan kompromi yang lebih baik pada konsumsi ban depan,” jelas Marini.
Adik dari pembalap legendaris MotoGP Valentino Rossi tersebut menambahkan, konsumsi ban menjadi penting agar ia juga tidak membebani kompon dan berkendara dengan mulus terutama di sisi kanan.
“Biar kami selesaikan detail akhir dan memberikan yang terbaik di kualifikasi dan semakin dekat ke podium,” kata Marini.