Score – Kepastian itu dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal PBSI, Fadil Imran.
Fadil menyatakan bahwa Kelompok Kerja dan Satuan Tugas (Pokja dan Satgas) Road to Olympics 2024 Paris akan efektif berjalan pada tahun depan.
Pokja dan Satgas Road to Olympics 2024 Paris dibentuk PBSI setelah berkaca dari anjloknya prestasi bulu tangkis Tanah Air pada 2023.
Terutama karena kegagalan di Asian Games 2022, di Hangzhou, China, September lalu.
Di mana itu telah menjadi Asian Games terburuk bagi Indonesia lantaran tidak berhasil meraih satu medali pun dalam pesta akbar se-Asia tersebut.
Ditambah lagi performa beberapa pemain andalan yang justru menunjukkan penurunan.
Imbasnya pada kegagalan di Sudirman Cup 2023, Kejuaraan Dunia 2023 hingga BWF World Tour Finals 2023.
Pada BWF World Tour Finals 2023, Indonesia tidak memiliki satu wakil pun yang mampu lolos ke final. Sangat kontras dari edisi-edisi sebelumnya yang sering ajeg meloloskan wakil ke laga puncak.
Selain berkaca dari hasil buruk tersebut, Pokja dan Satgas Road to Olympics 2024 Paris juga dimaksudkan PBSI untuk mengatrol prestasi para pemain dalam melanjutkan tradisi emas Olimpiade dari bulu tangkis Indonesia.
Ajang pesta olahraga terbesar di dunia pada musim panas setiap empat tahun sekali itu telah menjadi saksi betapa hebatnya bulu tangkis Indonesia sejak pertama kali ikut serta pada 1992, kecuali pada Olimpiade London 2012.
Indonesia tentu tak mau mengulang aib kegagalan besar di London 2012 dengan kegagalan meraih medali Olimpiade.
Fadil Imran sendiri akan menjalankan tugasnya sebagai Ketua Pokja dan Satgas Road to Olympics 2024 Paris.
“Efektif setelah tahun baru, running. Walaupun anak-anak yang akan running to Olympic Paris itu sudah melakukan latihan, tapi kami nyatakan start itu dimulai tanggal 4 Januari 2024.”
“Ketua Pokja-nya saya. Kemudian nanti ada manajer, direktur teknis, supporting team. Ini kecil rampin tapi kaya akan fungsinya,” jelas Fadil.
“Supporting team misalnya, ada psikologi, masseur, fisioterapis, ahli gizi, dokter, sport science, analis yang akan memberikan dukungan kepada Tehcnical Director, yang diisi oleh pelatih dan mentor.”
Pokja dan Satgas Road to Olympics 2024 akan berisikan mentor-mentor yang merupakan peraih emas Olimpiade.
Di antaranya Taufik Hidayat, Susi Susanti, Ricky Subagja, Candra Wijayal, Greysia Polii sampai Tontwi Ahmad dan Liliyana Natsir.
“Diharapkan dengan adanya mentor-mentor itu, bisa berbagi, bertukar pikiran, bertanya, menjadi mentor dan menemani pelatih,” kata Fadil.
“Taufik Hidayat kan Olimpian (pernah ikut Olimpiade, red), dua kali, pasti kaya (ilmu dan pengalaman). Tekanan baik dari lapangan maupun luar lapangan nanti didiskusikan.”
Dari lima nomor, sejauh ini ganda campuran menjadi nomor paling rapuh bagi pelatnas PBSI saat ini. Nomor ini pula yang menjadi satu-satunya nomor yang tidak berhasil meraih gelar satupun di tahun 2023.
Gelar juara ganda campuran pada 2023 di ajang BWF World Tour justru datang dari pasangan independen besutan PB Djarum, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja yang menjuarai Syed Modi International 2023.