Score – Pembalap sepeda Indonesia Bernard Benyamin Van Aert bersiap mengikuti kejuaraan dunia balap sepeda UCI Cycling World Championship di Glasgow, Skotlandia, yang merupakan ajang untuk mengumpulkan poin untuk meraih tiket menuju Olimpiade Paris 2024.
Atlet kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut mengatakan telah melalui pemusatan latihan atau training camp yang panjang untuk mempersiapkan diri mengikuti ajang balap sepeda yang berlangsung pada 3-13 Agustus itu.
“Persiapannya kita sudah TC panjang karena ini mengejar poin Olimpiade, jadi persiapannya panjang enggak ada putus-putusnya,” ujar Bernard dalam sesi wawancara daring bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI), yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Bernard, yang telah berada di Glasgow, mengaku harus menyesuaikan diri dengan cuaca Glasgow. Setiap pagi pembalap berusia 26 tahun itu melakukan latihan endurance selama tiga jam di jalan raya, yang kemudian dilanjutkan dengan latihan di dalam velodrome pada sore hari.
Hal itu dia lakukan untuk tampil maksimal di nomor balapan omnium pada Minggu (6/8) yang akan berlangsung dari sore hingga malam hari karena akan terdiri dari empat balapan, yaitu yaitu scratch race, elimination race, tempo race dan points race.
Bernard mengatakan tidak ada pembalap sepeda yang secara spesifik diwaspadai. Sebab, hanya 24 pembalap sepeda terbaik dunia yang lolos untuk mengikuti ajang tersebut. Sehingga latihan maksimal dan persiapan strategi dari pelatih menjadi kunci kekuatannya.
“Semuanya (pembalap sepeda) perlu diwaspadai karena hitungannya sudah world class, yang ikut mungkin pembalap-pembalap juara Olympic dan sudah ikut Olympic beberapa kali. Hanya 24 pembalap yang lolos di nomor omnium, yang ikut di world championship ini juga cuma 24 negara,” kata Bernard.
Dia juga mengaku tidak ada ritual khusus menjelang perlombaan, “berdoa saja yang banyak sama minta doa ke orang tua dan keluarga saja.”
“Kalau dari mental campur, cuma dari dalam diri selalu ditanamkan bisa, percaya sama latihan yang selama ini dilakukan,” ujar Bernard.
Menurut Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari partisipasi tim Merah Putih di Glasgow menunjukkan bahwa Indonesia sudah masuk ke tingkat yang lebih tinggi dalam dunia balap sepeda.
Okto, yang juga merupakan Senior Vice President Asian Cycling Confederation, mengatakan Indonesia menurunkan perwakilan di hampir seluruh disiplin yang dipertandingkan dalam ajang tersebut.
“Anak-anak ini levelnya sudah level dunia, jadi paradigmanya pun harus paradigma dunia. Khusus Bernard kita datang di sini bukan untuk jalan-jalan, walaupun di sini banyak juara dunia tapi hari ini mereka satu level dengan Bernard,” kata Okto yang bergabung dalam sesi daring tersebut dari Glasgow.
“Karena kegiatan seperti ini yang paling berat adalah pertandingan mental. Bernard harus berani jangan minder sama negara-negara lain karena Bernard sudah menunjukkan juara dunia di nomor yang sama.”