Score – Setelah momen haru karena harus berpisah dengan pembalap juara yang telah menghadirkan berbagai sukses selama 11 tahun, Honda menatap era yang baru pada MotoGP.
Honda sedang membawa misi untuk memulihkan martabat mereka sebagai pabrikan tersukses dia ajang balap motor grand prix.
Krisis berkepanjangan memang dialami Honda, setidaknya sejak 2020.
Talenta besar Marquez yang biasanya menjadi juru selamat pun tak lagi mampu menutup borok Honda yang tenggelam karena masalah-masalah kecil yang akhirnya menumpuk.
Fakta bahwa pendekatan Honda dalam pengembangan yang masih tradisional, progresif alih-alih agresif, membuat perubahan sulit untuk dilihat dalam waktu dekat.
Inilah salah satu alasan kenapa Marquez akhirnya pindah. Dengan usianya yang sudah melewati 30 tahun, dia tidak punya waktu lagi untuk menunggu.
Meski demikian, aura positif justru terlihat hanya dua hari setelah MotoGP 2023 selesai di mana Honda untuk kedua kalinya secara beruntun menjadi juru kunci klasemen pabrikan.
Dalam Tes MotoGP Valencia yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo pada Selasa (28/11/2023) kemarin, para pembalap Honda merasakan peningkatan nyata.
Nada-nada optimisme bahkan juga meluncur dari mulut manajer tim Honda, Alberto Puig, yang lebih sering terlihat tanpa emosi.
“Sepertinya, sensasinya, sensasi secara keseluruhan dari motornya, cukup berbeda,” ujar Puig dalam wawancara dengan MotoGP.com.
“Sensasinya berbeda dalam arti yang bagus. Terkadang beberapa hal berbeda tetapi bisa berbeda yang buruk atau berbeda yang baik. Hari ini berbeda yang baik.”
Pada akhirnya tak hanya Marc Marquez yang semringah karena menemukan kembali semangatnya setelah tampil cepat, dan dalam waktu yang singkat, dengan motor barunya yaitu Ducati.
Seperti diberitakan The-Race, antusiasme besar juga ditunjukkan oleh Joan Mir. Hanya rookie, Pedro Acosta, yang mampu menandingi semangat positif juara dunia dua kali itu.
Bahkan respons yang hanya cukup senang dari Puig tidak disangka oleh Mir.
“Sejujurnya, saya sangat senang. Ini pertama kalinya saya bisa merasakan sebuah perbedaan sejak saya datang,” ucap Mir yang baru bergabung dengan Honda pada 2023.
“Itu tentang sesuatu yang benar-benar bekerja, bekerja dengan lebih baik. Hasilnya, waktu lap yang diharapkan datang.”
“Saya bisa membuat kecepatan yang bagus, setiap kali masuk ke lintasan, saya bisa tampil kuat, dan di sepanjang hari.”
Peningkatan yang dipuji Mir adalah grip dan respons ban depan yang lebih baik sehingga dia tahu kapan motornya terancam mengalami selip.
Selain itu pembaruan aerodinamika juga membawa dampak positif. Kendati calon motor RC213V yang baru terlihat lebih besar, Mir justru merasakannya lebih ringan.
“Itu sedikit membantu dalam menikung, untuk berhenti. Semua hal yang bisa terbantu karena motor yang lebih ringan,” tukas Mir.
“Jadi itu hanya menjadi sebuah keuntungan.”
“Lalu, sejujurnya, pada pagi hari saya khawatir karena dengan semua angin di sini terkadang hasilnya berbeda antara mencoba dan membuat perbandingan yang baik.”
“Bahkan dengan kondisi berangin saya bisa segera merasakan peningkatan. Dan sejujurnya itu sangat baik.”
“Run terakhir juga sangat baik dengan menggunakan ban lama, bisa melaju di (1 menit) 30 detik bawah membuat saya senang karena itu waktu lap yang dibutuhkan untuk bersaing di depan.”
Komentar dari Mir sayangnya menjadi satu-satunya feedback yang terdengar ke hadapan publik.
Dua pembalap baru yaitu Luca Marini di Repsol Honda dan Johann Zarco di LCR masih terkekang kontrak lama mereka sehingga tidak bisa berkomentar.
Rider lainnya, Takaaki Nakagami, belum bisa memaparkan secara detail setelah kecelakaan yang dialami Zarco makin membatasi waktunya dengan motor yang baru.
Motor baru Honda difokuskan untuk dijajal Mir, Marini, dan Zarco. Padahal Nakagami kini paling berpengalaman dengan RC213V karena berlomba dengan motor yang sama sejak 2018.
“Motornya sangat ringan dan jauh lebih lincah dan saya menyukai kinerja mesinnya. Impresinya bagus. Saya bisa merasakan beberapa potensial,” tambahnya.