Barcelona Tak Perlu Jauh-jauh Cari Pelatih, Mantan Rekan Xavi Siap Naik Pangkat

Barcelona Tak Perlu Jauh-jauh Cari Pelatih, Mantan Rekan Xavi Siap Naik Pangkat

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – Keputusan Xavi meninggalkan Barcelona pada akhir musim ini membuka gerbang rumor soal siapa penggantinya.

Sejumlah kandidat mengemuka, mulai dari pelatih lokal sampai luar Spanyol yang masuk kategori elite.

Akan tetapi, sebenarnya Barca tak perlu jauh-jauh berburu suksesor Xavi.

Mereka memiliki aset internal sendiri di dalam institusinya.

Aset yang dimaksud ialah Rafa Marquez.

Sosok yang satu ini familier karena menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai gelandang maupun bek tengah di Barca.

Dia menjadi rekan setim Xavi di klub raksasa Catalunya pada 2003-2010.

Kini eks kapten karismatik timnas Meksiko itu menukangi Barcelona Atletic atau Barca B di Divisi 3 Liga Spanyol.

Statusnya membuat Marquez memiliki keunggulan dibandingkan para kandidat suksesor Xavi yang lain, semodel Xabi Alonso, Roberto De Zerbi, hingga Thiago Motta dan Mikel Arteta.

Selain pernah menjadi pilar di Barcelona, dia berpengalaman mengasah skill manajerial dan mengorek seluk-beluk potensi pemain muda Blaugrana.

Karena itu, ketika kabar pengunduran Xavi mengemuka, Marquez tak menutup mata terhadap potensinya naik pangkat.

Marquez siap menerima tongkat estafet dari pria yang pernah 204 kali bermain bersamanya saat di Barcelona itu.

“Saya pikir dewan klub akan mempunyai waktu untuk memikirkan itu (pelatih baru) secara baik, antara sekarang atau nanti,” ujarnya kepada Sport.es.

“Untuk memilih pelatih yang mereka putuskan akhir musim nanti, hal tersebut ada di tangan mereka,” tutur pria 44 tahun itu.

Lalu jika tawaran tersebut kelak ditujukan kepadanya, apakah Marquez akan senang?

“Siapa yang tidak senang? Tapi hal terpenting adalah terus menyiapkan diri karena ini musim kedua saya melatih di sini (Barca B),” jawabnya.

“Bersiap-siap jika sewaktu-waktu momen itu datang.”

Baca Juga  Tim Hukum Ganjar-Mahfud apresiasi Bawaslu tolak laporan soal pantun

“Anda tak bisa mengatakan tidak kepada kesempatan seperti ini.”

“Dan jika kesempatan itu datang, saya akan mencoba tersedia bagi tim dan melakukan yang terbaik,” tuturnya.

Mencomot pelatih dari Barca B untuk dijadikan arsitek tim utama jelas bukan hal asing dilakukan Barcelona.

Promosi paling spektakuler jelas dialami Pep Guardiola.

Pada 2008, klub menunjuknya sebagai penerus Frank Rijkaard walau hanya punya pengalaman semusim membesut Barca B.

Namun, keputusan tersebut mengubah sejarah.

Pep langsung membawa Barcelona panen gelar Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions 2008-2009 di musim debutnya.

Sextuple jadi lengkap dengan trofi Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Klub di tahun yang sama.

Sisanya lagi adalah gelontoran gelar tambahan dan riwayat karier sangat gemerlap selama 4 tahun masa kepemimpinannya.

Barangkali Joan Laporta cs tergiur menjadikan jejak emas Pep sebagai justifikasi menunjuk Marquez kelak.