Barcelona bombardir gawang Mallorca dengan 40 tembakan, tapi cuma 1 gol tercipta di laga La Liga ini.
SCORE.CO.ID – Barcelona tampil sangat dominan saat menjamu Real Mallorca dalam lanjutan LaLiga di Estadio Olimpico Lluis Companys.
Meski mendominasi sepanjang laga dan menciptakan banyak peluang, hasil akhir menunjukkan mereka hanya mampu mencetak cuma 1 gol ke gawang lawan.
Dominasi Penuh Tanpa Hasil Maksimal
Barcelona mengontrol permainan sejak menit awal. Mereka mendominasi penguasaan bola hingga mencapai 78 persen, menunjukkan betapa besar perbedaan kualitas antara kedua tim di atas kertas.
Tim asuhan Hansi Flick terlihat sangat agresif dalam membangun serangan. Total 40 tembakan dilepaskan ke arah gawang Mallorca, tetapi hanya 12 di antaranya yang tepat sasaran. Sisanya melenceng atau diblok oleh barisan pertahanan lawan.
Statistik tersebut menunjukkan bahwa efektivitas penyelesaian akhir menjadi tantangan terbesar Barcelona dalam pertandingan ini.
Meski mereka mendapatkan banyak peluang, kenyataannya hanya cuma 1 gol yang berhasil bersarang ke dalam gawang Mallorca.
Cuma 1 Gol dari Dani Olmo
Dani Olmo menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencatatkan namanya di papan skor. Gol tunggal dari pemain timnas Spanyol tersebut menjadi pembeda antara dua tim yang tampil di laga tersebut.
Keberhasilan mencetak cuma 1 gol dalam laga dengan intensitas serangan yang tinggi menunjukkan adanya masalah yang perlu segera dibenahi oleh Barcelona, terutama di lini depan.
Minimnya efisiensi serangan membuat keunggulan yang seharusnya bisa lebih besar menjadi sangat tipis.
Walaupun hanya menang dengan skor tipis, hasil ini cukup untuk membawa Barcelona meraih tiga poin penting dalam perburuan gelar juara.
Raihan tersebut juga menempatkan mereka di posisi puncak klasemen sementara La Liga, unggul tujuh poin atas rival utama mereka, Real Madrid.
Rekor Baru, Tapi Evaluasi Masih Dibutuhkan
Jumlah tembakan yang dicetak Barcelona dalam pertandingan ini menyamai rekor terbanyak di La Liga, menyamai rekor milik Real Madrid saat menghadapi Real Zaragoza pada tahun 2011.
Hal ini bisa dianggap sebagai pencapaian tersendiri bagi tim Catalan.
Walau begitu, keberhasilan melepaskan puluhan tembakan belum tentu berarti produktivitas yang tinggi.
Fakta bahwa mereka hanya mencetak cuma 1 gol memperlihatkan perlunya evaluasi di sektor penyelesaian akhir, terutama menjelang laga-laga penting selanjutnya.
Pelatih Hansi Flick disebut tetap merasa puas dengan hasil yang diraih. Ia menilai timnya mampu bermain sesuai rencana dan tetap menguasai jalannya laga meskipun tidak banyak peluang yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Kemenangan ini bisa menjadi momentum bagi Barcelona, tapi juga menjadi pengingat bahwa dominasi belum tentu menjamin kemenangan besar. Ketajaman lini depan tetap menjadi faktor krusial jika ingin mengamankan gelar musim ini.