SCORE.CO.ID – Skema Kejutan Irak, Vietnam Girang, Indonesia Terancam? Pelatih Timnas Irak, Jesus Casas, dikabarkan bakal menerapkan skema permainan berbeda dari pertandingan sebelumnya saat menjamu Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun Timnas Irak sudah dipastikan lolos ke putaran ketiga, Casas dan para pemainnya ingin menyapu bersih kemenangan di fase Grup F.
Pertandingan terakhir Grup F antara Irak dan Vietnam akan digelar di Stadion Internasional Basra pada Selasa, 11 Juni 2024. Selain ingin mempertahankan rekor kemenangan, Casas juga ingin meningkatkan peringkat FIFA Timnas Irak.
“Pelatih Jesus Casas ingin tim Irak memenangkan pertandingan melawan Vietnam untuk memperpanjang rekor kemenangan beruntun dan juga meningkatkan peringkat di ranking FIFA,” dilansir dari laman WinWin oleh SCORE.CO.ID, Senin (10/6).
Meskipun demikian, Jesus Casas berencana menggunakan skema permainan yang berbeda dengan memberi kesempatan kepada para pemain lapis kedua untuk bermain.
Beberapa pemain utama akan diistirahatkan, sementara wajah-wajah baru seperti Mohamed Al-Taay, Marko Farji, dan kiper Ali Kadhim kemungkinan besar akan bermain.
Rencana ini memberi angin segar bagi Vietnam yang datang dengan kekuatan penuh ke Basra. Mereka sangat berharap bisa mengalahkan Irak di kandang lawan untuk mengamankan 10 poin di akhir putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika Vietnam menang, mereka berharap Timnas Indonesia tersandung saat melawan Filipina, sehingga hasil imbang atau kekalahan Indonesia akan memuluskan jalan Vietnam.
Namun, jika Vietnam kalah, peluang besar justru menjadi milik Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus mengamankan satu tiket otomatis ke putaran final Piala Asia 2026 di Arab Saudi.
Prediksi Line Up yang akan digunakan oleh Jesus Casas menghadapi Vietnam: Ali Khadim, S Natiq, H Ali, Al Hajjaj, Osama R, Al Ammari, I Bayesh, A Jasim, Y Amyn, Z Iqbal.
Bagaimana menurut kalian, apakah strategi pelatih Irak ini akan membuka peluang bagi Vietnam untuk lolos? Lalu bagaimana dengan nasib Indonesia?