Score – Bank Commonwealth menunjukkan komitmen memberi pendampingan kepada 193.637 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan 33.235 relawan mentor bisnis melalui program MicroMentor Indonesia (MMI).
“Kami menyadari besarnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” kata Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati dalam keterangan di Jakarta, Senin.
MMI yang tahun ini memasuki tahun keempatnya juga telah memfasilitasi 500.890 interaksi antara wirausaha dan mentor melalui akses ke berbagai konten pelatihan digital melalui toolkit keamanan siber dan pengembangan bisnis.
Pencapaian tersebut telah melampaui target MMI, yang merupakan program kerja sama antara Bank Commonwealth, Mastercard Center for Inclusive Growth, dan Mercy Corps Indonesia, yaitu 80.000 wirausaha, 20.000 mentor, dan 100.000 interaksi.
Pencapaian MMI turut mewujudkan komitmen Bank Commonwealth dalam mendukung pemerintah Indonesia mencapai target transformasi digital nasional yaitu 30 juta UMKM menjadi bagian dari ekosistem digital pada tahun 2024, dengan cara menyediakan mentoring bisnis dan pelatihan keamanan siber kepada UMKM.
Dikatakan Lauren Sulistiawati pada saat UMKM mulai menggeliat kembali seperti saat ini, transformasi digital menjadi kunci bagi UMKM untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. “Kami berharap MMI dapat menjangkau lebih banyak lagi wirausaha dan menciptakan ekosistem bagi UMKM untuk tumbuh,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sepanjang tahun 2022, UMKM telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60 persen. UMKM juga menyediakan lapangan kerja yang menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia .
Dalam pencapaiannya, MMI juga berhasil membantu 48.620 UMKM bertahan pascapandemi dan menciptakan 38.361 lapangan kerja. Pencapaian ini dihasilkan dari berbagai inisiatif.
Menurutnya, MMI juga menyediakan laman khusus dalam platform MicroMentor untuk mempermudah wirausaha menemukan mentor yang dapat membantu legalitas usaha. Dalam laman tersebut, wirausaha dapat langsung menemukan mentor-mentor yang sudah tersertifikasi dan memahami legalitas apa saja yang dibutuhkan oleh wirausaha, seperti penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi Jaminan Produk Halal, Sertifikasi Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP – IRT), Standar Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK, dan sebagainya.
“MMI saat ini menyediakan 26 pelatihan dalam platform yang dapat diakses secara gratis dan bersertifikat yang meliputi manajemen usaha, pemasaran, keuangan, hingga keamanan siber,” katanya.
Tahun ini, MMI akan terus mempertahankan kualitas pendampingan bisnis dan pelatihan digital, dan Bank Commonwealth juga siap memberikan dukungannya dalam memberikan penambahan materi dan mentor pada Sistem Pelatihan Virtual dan Webinar dengan topik seputar manajemen bisnis, Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen keuangan, serta topik lainnya.