Score – Baliho berukuran besar berisi materi “Golkar Partaiku, Prabowo Subianto Presidenku” menghiasi jalanan di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjelang Pilpres 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya memang memasang baliho tersebut sebagai tindak lanjut instruksi tertulis DPP Partai Golkar yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen Partai Golkar
“Dalam instruksi tersebut, kami diminta untuk mensosialisasikan Letjend (Purn) Prabowo Subianto sebagai capres yang diusung oleh Partai Golkar, dan segera diminta untuk melakukan komunikasi politik dengan parpol pengusung di Kota Surabaya,” ujar Toni panggilan akrabnya.
Baliho tersebut berisi logo partai Golkar dengan foto bakal calon Presiden Prabowo Subianto hormat ke bendera merah putih.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan instruksi kepada seluruh bakal calon legislatif DPRD Surabaya untuk mensosialisasikan figur capres yang diusung oleh Partai Golkar ketika turun ke masyarakat, baik melalui pertemuan terbatas dengan masyarakat, maupun di seluruh platform media sosial yang dimiliki. Termasuk memohon doa kepada seluruh jamaah pengajian yang diberangkatkan kegiatan ziarah wali lima.
“Kami ingin Surabaya menjadi salah satu kontributor yang mengantarkan salah satu putra terbaik bangsa yang bernama Prabowo Subianto menjadi Presiden ke 8 Republik Indonesia hasil pemilu 2024. Ikhtiar lahir kami lakukan, ikhtiar batin kami titipkan melalui jamaah pengajian yang berangkat ziarah ke makam wali, karena kami meyakini itu tempat yang mustajabah,” ucapnya.
Ketika disinggung mengenai upaya penertiban yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, pria yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini mengatakan pihaknya bisa memahami hal tersebut, namun dirinya juga berharap diberikan waktu yang cukup untuk mensosialisasikan figur capres yang diusung Partai Golkar salah satunya melalui pemasangan baliho.
“Sepanjang itu tidak dipasang ditempat yang terlarang seperti pedestrian, taman dan lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, pihaknya belum bisa memasang foto capres di videotron seperti capres lain yang tiap hari terpampang d jalanan Surabaya.
“Kemampuan kami saat ini hanya memasang baliho. Kalau dipersoalkan soal estetika itu tergantung dari sudut pandang masing-masing. Kami hanya bisa berharap kekuasaan harus memberikan iklim kompetisi yang sportif,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Toni, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan sejumlah parpol pengusung yang ada di Surabaya untuk menyamakan gerak langkah dalam menghadapi Pilpres di Kota Surabaya. Termasuk desain pemenangan masing-masing partai disatukan dalam desain besar pemenangan Pilpres.
“Kalau dengan ketua-ketua partai, kami sering komunikasi. Mungkin mempertemukan seluruh pengurus masing-masing partai itu yang akan kami lakukan dalam waktu dekat,” katanya.
Harapannya, lanjut dia, seluruh pengurus kecamatan dan kelurahan juga bisa tersatukan chemistry-nya, sehingga ketika mereka diterjunkan untuk menyenangkan hati masyarakat langsung bisa cepat.
“Semoga. Prabowo Subianto bisa memenangkan hati masyarakat Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia,” katanya.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.