Jelang Musim Baru 2024/2025, Tiga Aturan Baru Liga 1 Siap Direalisasikan

Jelang Musim Baru 2024/2025, Tiga Aturan Baru Liga 1 Siap Direalisasikan
aturan baru liga 1

SCORE.CO.ID – Jelang musim baru 2024/2024 pada 17 Agustus 2024, PT. Liga Indonesia Baru ( LIB ) punya dua aturan baru untuk liga 1 yang harus diikuti oleh peserta.

Aturan Pertama: Menaikkan Hadiah

Pertama, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menaikkan total hadiah untuk kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 menjadi Rp7,5 miliar atau naik 50 persen dibandingkan musim kompetisi sebelumnya.

Peningkatan total nilai hadiah dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap klub atau pemain yang berprestasi sekaligus memotivasi mereka untuk terus meningkatkan kualitas dalam berkompetisi.

Penyelenggaraan Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 juga masih menggunakan sponsor utama dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Aturan Kedua: Melakukan Perbaikan Klub yang Tidak Lolos Lisensi

Kedua, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengungkapkan bahwa delapan dari 18 tim Liga 1 2024/2025 tidak lolos lisensi klub untuk musim depan.

Apa itu? Mereka yang mengalami hukuman FIFA karena kasus tertentu, seperti melakukan match fixing, dan pembelian pemain secara ilegal, juga masih banyak lagi.

Tapi, Ferry Paulus bakal memberikan kesempatan kepada sepuluh tim itu untuk melakukan perbaikan dalam remedial yang akan digelar PT LIB dalam beberapa waktu ke depan.

“Seperti apa implementasi remedial yang akan dilakukan? Karena masing-masing klub ada kekurangan yang berbeda-beda. Ada dari aspek finansial, sporting, legal, dan seterusnya termasuk infrastruktur,” ucap Ferry Paulus.

“Tentunya, asistensi yang akan dilakukan dan remedial yang akan diperbaiki terhadap semua aspek. Untuk musim ini, sebagai bentuk dari imbalan dan hukuman yang diberikan kepada klub-klub yang sudah lolos dari lisensi klub.”

“Kami berikan insentif. Kemudian bagi klub sepuluh klub yang remedial, maka akan dikenakan sanksi. Tapi, tetap harus melalui atau diharuskan untuk lolos dari aspek-aspek ini,” ujar Ferry Paulus.

Baca Juga  Kepercayaan Diri PSIS Semarang Terguncang, Pelatih Ungkap Sebabnya

Jadi nantinya klub yang ingin mengikuti musim depan harus mengikuti aturan ini sebagai tanda keabsahan.

Aturan Ketiga: Ada Sanksi Pengurangan Poin

Aturan terakhir bahwa nyatanya LIB sudah meregulasi bahwa setiap klub harus mewaspadai sanksi pengurangan poin.

Ini dirancang untuk klub-klub sepak bola di Liga 1 Indonesia yang tidak mampu memenuhi standar lisensi klub dalam berkompetisi.

” Jangan lupa juga ada (sanksi pengurangan poin) dilakukan karena merupakan suatu bentuk kepedulian kepada klub bahwa club licensing ini menjadi keharusan,” tambahnya lagi.

“Nantinya jelang akhir kompetisi akan kelihatan, misalnya klub A kuning satu maka akan dikurangi satu poin dan seterusnya,” katanya.

BRI Liga 1 musim depan memang sangat ketat dibanding tahun ini, tentu Ferry tak mau klub peserta punya masalah internal.