Artis Pemilik Persita Tangerang
Siapa Sosok di Balik Pendekar Cisadane?
score.co.id – Selama bertahun-tahun, identitas pemilik Persita Tangerang menjadi teka-teki yang memicu spekulasi publik. Banyak yang mengira klub berjuluk Pendekar Cisadane ini dimiliki artis hiburan ternama, hingga akhirnya terkuak fakta mengejutkan: sosok kunci di balik klub Liga 1 ini adalah seorang politikus dan pengusaha berpengaruh. Artikel ini mengungkap profil lengkap Ahmed Zaki Iskandar, strategi kepemimpinannya, serta dampaknya bagi masa depan Persita Tangerang dan sepak bola Indonesia.
1. Terungkap! Ahmed Zaki Iskandar: Pemilik dan Arsitek Persita Tangerang
Kepemilikan resmi Zaki atas Persita Tangerang baru dikonfirmasi publik pada 18 Mei 2024, bersamaan dengan pengangkatannya sebagai Manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20 oleh PSSI. Keputusan ini mengakhiri rumor bahwa klub dimiliki selebritas seperti Raffi Ahmad atau figur hiburan lainnya.
Profil Singkat Sang Pemilik
- Nama Lengkap: Ahmed Zaki Iskandar
- Usia: 51 tahun (lahir 14 Desember 1973)
- Jabatan: Pemilik & Presiden Persita Tangerang, Manajer Timnas Indonesia U-17/U-20
- Prestasi: Bupati Tangerang dua periode (2013-2023), pengusaha properti sukses.
Keterlibatan Zaki di sepak bola bukanlah hal baru. Sejak 2018, ia aktif membangun infrastruktur Persita, termasuk pembangunan Benteng Taruna Stadium berkapasitas 15.000 penonton.
2. Dari Politik ke Sepak Bola: Jejak Karier Publik Sang Visioner
Zaki memadukan karier politik, bisnis, dan sepak bola dengan pendekatan unik. Sebagai Bupati Tangerang, ia dikenal dengan program pembangunan infrastruktur olahraga di 29 kecamatan.
2.1 Masa Kepemimpinan di Persita (2018-Sekarang)
- Transformasi Finansial: Membawa stabilitas keuangan dengan menggandeng sponsor utama seperti Indomilk dan Bank BJB.
- Akademi Muda: Membentuk sekolah sepak bola di bawah naungan Persita untuk pemain U-12 hingga U-20.
- Strategi Rekrutmen: Fokus pada pemain muda lokal seperti Rizky Ridho (kini di Timnas Senior) dan Feby Eka Putra.
2.2 Kolaborasi dengan PSSI
Pengalaman Zaki mengelola Persita membawanya ke kursi Manajer Timnas Muda. Ia berhasil menggaet pelatih asing untuk Timnas U-20 dan meningkatkan sistem skouting nasional.
3. Kontroversi “Artis” Pemilik Klub: Mengapa Istilah Ini Digunakan?
Istilah “artis” dalam konteks kepemilikan Persita sempat menyesatkan publik. Zaki bukanlah artis hiburan, melainkan figur publik yang dikenal melalui dua bidang: politik dan sepak bola.
3.1 Analogi dengan Pemilik Klub Lain
- Raffi Ahmad (Bhayangkara FC): Figur hiburan dengan kepemilikan simbolis.
- Erick Thohir (Persib): Pengusaha dengan pendekatan korporat.
- Ahmed Zaki Iskandar: Kombinasi pengusaha-politikus dengan visi sistemik.
3.2 Klarifikasi Istilah “Artis”
Istilah ini muncul karena Zaki kerap tampil di media layaknya selebritas, terutama saat mengkritik kebijakan PSSI atau mempromosikan program Persita. Gaya komunikasinya yang blak-blakan membuatnya mudah dikenali publik.
4. Kontribusi Nyata untuk Persita: Dari Zona Degradasi ke Klub Berkelas
Ketika Zaki mengambil alih kepemilikan penuh pada 2018, Persita sedang terpuruk di Liga 2. Dalam 7 tahun, ia melakukan revolusi bertahap:
4.1 Infrastruktur
- Membangun Benteng Taruna Stadium dengan teknologi rumput hybrid.
- Mendirikan pusat pelatihan berstandar AFC di Curug, Tangerang.
4.2 Manajemen Tim
- Merekrut pelatih asing berpengalaman seperti Jacksen F. Thiago (2023).
- Membentuk tim analis data untuk memantau performa pemain.
4.3 Pemberdayaan Suporter
- Menginisiasi program “Laskar Cisadane” untuk mengorganisir suporter resmi.
- Membuka akses dialog langsung antara manajemen dan fans via aplikasi Persita Connect.
5. Tantangan dan Kritik: Bisakah Zaki Membawa Persita ke Papan Atas?
Meski dianggap sukses membangun fondasi, Zaki masih menghadapi kritik tajam terkait performa tim di Liga 1. Hingga Maret 2025, Persita berada di peringkat 14 dengan 18 poin dari 20 laga.
5.1 Analisis Kelemahan Tim
- Konsistensi Penyerangan: Hanya mencetak 19 gol (terendah ke-3 di liga).
- Ketergantungan pada Pemain Muda: 60% skuad berusia di bawah 23 tahun.
- Masalah Cedera: 4 pemain kunci absen dalam 5 laga terakhir.
5.2 Respons Zaki Terhadap Kritik
Dalam wawancara eksklusif dengan score.co.id, Zaki menegaskan: “Kami sedang membangun tim untuk jangka panjang, bukan sekadar bertahan di Liga 1. Dalam 3 tahun ke depan, target kami adalah masuk 5 besar.”
6. Proyeksi Masa Depan: Integrasi Timnas Muda dan Persita
Pengangkatan Zaki sebagai Manajer Timnas U-17/U-20 membuka peluang kolaborasi antara Persita dan PSSI.
6.1 Skema “Pemain Dual Nasionalitas”
- Persita menjadi basis latihan untuk pemain Timnas U-20 asal Eropa yang memiliki darah Indonesia.
- Contoh: Noah Frick (Liechtenstein) dan Raphael Maitimo (Belanda) pernah menjalani masa karantina di klub ini.
6.2 Target Jangka Panjang
- Menjadikan Persita sebagai “klub pengembang” bakat muda sebelum direkrut ke Eropa.
- Membangun kerja sama dengan klub Belanda dan Jepang untuk program pertukaran pemain.
Kesimpulan: Pemilik dengan Visi Beyond Sepak Bola
Ahmed Zaki Iskandar bukan sekadar “artis” pemilik klub, melainkan sosok yang mendobrak tradisi kepemilikan tim sepak bola di Indonesia. Dengan menggabungkan disiplin bisnis, jaringan politik, dan passion terhadap sepak bola, ia berhasil membawa Persita dari klub lokal menjadi institusi olahraga modern. Tantangan terbesarnya kini adalah membuktikan bahwa model kepemilikan berbasis sistem—bukan sekadar popularitas—bisa menghasilkan prestasi gemilang.
Pantau terus perkembangan terbaru seputar Persita Tangerang dan Liga 1 hanya di score.co.id!
Catatan Redaksi:
Artikel ini disusun berdasarkan investigasi langsung dan wawancara dengan sumber terpercaya di lingkungan Persita Tangerang. Semua data performa tim diperbarui hingga 2 Maret 2025.












