Arsenal 4-0 Everton 1998
Score.co.id – epak bola selalu punya cara untuk menciptakan cerita yang sulit dilupakan. Salah satu babak paling epik terjadi pada 3 Mei 1998, saat Arsenal menghajar Everton 4-0 di Highbury. Kerenanya, kemenangan ini bukan cuma soal skor, tapi juga tentang bagaimana Arsenal, di bawah asuhan Arsène Wenger, mengunci gelar Liga Utama Inggris pertama mereka di era itu. Apa yang bikin momen ini begitu spesial? Bagaimana tim yang pernah ketinggalan jauh bisa membalikkan keadaan dan bikin sejarah? Yuk, kita ulas kembali kisah heroik ini, sambil menyelami detail pertandingan, cerita di baliknya, dan pengaruhnya yang masih terasa sampai sekarang di 7 April 2025.
Kisah di Balik Kemenangan Ikonik
Bayangkan jadi suporter Arsenal di awal musim 1997-98. Tim kesayanganmu ketinggalan 12 poin dari puncak klasemen di pertengahan musim. Banyak yang sudah pasrah, tapi Arsenal punya rencana lain. Dengan strategi jitu dari Wenger dan semangat baja para pemain, mereka pelan-pelan mengejar ketertinggalan. Puncaknya adalah laga melawan Everton, yang nggak cuma ngasih tiga poin, tapi juga mengantarkan gelar liga pertama untuk Wenger. Skor 4-0 itu ibarat ceri di atas kue dari perjuangan panjang mereka. Lebih dari itu, ini juga jadi bagian dari musim “double” yang bikin Arsenal naik kelas di mata dunia.

Kemenangan yang Mengukir Sejarah
Minggu sore di Highbury, Arsenal turun dengan misi jelas: amankan gelar. Tanggal 3 Mei 1998 jadi hari bersejarah buat The Gunners. Dengan dua laga tersisa di musim, kemenangan ini memastikan mereka nangkring di puncak, menggusur dominasi Manchester United yang sebelumnya kelihatan nggak tergoyahkan.
Pertandingan langsung panas dari menit awal. Baru enam menit, gol bunuh diri Slaven Bilic dari Everton membuka keran gol setelah Tony Adams bikin dia panik di kotak penalti. Gol itu kayak suntikan energi buat tim tuan rumah. Marc Overmars, si cepat dari Belanda, nambah pundi-pundi gol di menit ke-28 lewat tembakan akurat usai dapat umpan manis dari Nicolas Anelka. Masuk babak kedua, Overmars lagi-lagi bikin penutup dengan gol keduanya di menit ke-57. Dan sebagai penutup manis, kapten Tony Adams nyanyi di menit ke-89 dengan gol cantik hasil kerja sama sama Steve Bould. Sorak sorai 38.269 penonton menggema, nggak cuma merayakan gol, tapi juga gelar.
Kemenangan ini bukan cuma soal angka. Ini adalah penanda bahwa Arsenal bukan lagi tim biasa, tapi kekuatan baru yang siap bikin gebrakan di sepak bola Inggris. Wenger, yang baru setahun pegang kendali, berhasil bawa trofi liga ke Highbury, sekaligus jadi manajer asing pertama yang juara Liga Utama Inggris.
Analisis Mendalam
Comeback Epik dari Ketertinggalan 12 Poin
Musim 1997-98 nggak dimulai dengan Arsenal sebagai favorit. Februari 1998, Manchester United udah unggul 12 poin, dan banyak yang bilang gelar udah di tangan mereka. Tapi Arsenal nggak kenal nyerah. Sembilan kemenangan beruntun, termasuk menang tipis 1-0 di Old Trafford, bikin peta persaingan berubah. Pas ketemu Everton, Arsenal udah di posisi siap “checkmate” buat gelar.
Wenger adalah otak di balik keajaiban ini. Dia bawa pendekatan baru: latihan yang lebih ketat, pola makan yang dijaga, dan gaya main yang cepat. Pemain seperti Dennis Bergkamp, yang akhirnya jadi Pemain Terbaik PFA tahun itu, dan Patrick Vieira yang ngatur irama di tengah, jadi kunci sukses tim.
Performa Marc Overmars dan Tony Adams
Overmars adalah bintang lapangan hari itu. Dua golnya nunjukin betapa lincah dan tajam dia di depan gawang. Tapi, yang bikin orang nggak lupa adalah gol Tony Adams di menit-menit akhir. Bek tengah yang kokoh ini nggak cuma jago bertahan, tapi juga punya jiwa pemimpin. Selebrasinya, dengan tangan terangkat menghadap tribun North Bank, jadi momen legendaris.
“Dua puluh tahun kemudian, saya masih merinding tiap lihat gol Tony Adams itu. Itu bukan cuma gol, itu pernyataan bahwa Arsenal udah bangkit!” – Seorang penggemar Arsenal di media sosial, 2025.
Taktik Wenger yang Mengubah Permainan
Wenger bawa angin segar ke Arsenal. Formasi 4-4-2 yang bisa berubah-ubah, ditambah kecepatan Overmars di sayap dan tekanan ketat dari Vieira, bikin Everton nggak berkutik. Musim itu, Arsenal punya selisih gol +53, salah satu yang terbaik, berkat perpaduan serangan mematikan dan pertahanan yang solid.
Dampak dan Proyeksi
Transformasi Arsenal di Era Wenger
Kemenangan atas Everton bukan cuma akhir musim, tapi awal era emas Arsenal. Dua minggu kemudian, mereka kalahin Newcastle 2-0 di final Piala FA, ngecap “double” pertama sejak 1970-71. Wenger nggak cuma bawa trofi, tapi juga gaya main yang bikin Arsenal disegani. Highbury jadi tempat yang ditakuti lawan, dan Arsenal mulai dikenal sebagai tim yang punya kelas.
Pengaruh pada Sepak Bola Inggris
Kesuksesan Wenger ngebuka pintu buat manajer asing di Liga Inggris. Sebelumnya, pelatih lokal mendominasi, tapi kemenangan 1998 ini buktiin bahwa ide-ide dari luar bisa bikin perubahan besar. Nama-nama seperti Jose Mourinho dan Pep Guardiola kemudian ikut jejak Wenger, bikin sepak bola Inggris makin berwarna.
Proyeksi ke Masa Depan
Lihat ke belakang dari 2025, momen ini masih punya gema. Arsenal di era Wenger kemudian bikin sejarah lagi dengan musim “The Invincibles” 2003-04, nggak kalah sekalipun. Kemenangan atas Everton di 1998 jadi fondasi buat kepercayaan diri dan gaya main yang bawa mereka ke puncak. Bahkan setelah Wenger pergi di 2018, pengaruhnya masih ada di cara Arsenal kembangin pemain muda dan kejar trofi.
Penutup
Laga Arsenal vs Everton pada 3 Mei 1998 bukan cuma soal menang 4-0. Ini adalah kisah tentang bangkit dari keterpurukan, kerja keras, dan momen yang ngeganti arah klub juga sepak bola Inggris. Dari gol bunuh diri Slaven Bilic sampai selebrasi Tony Adams yang ikonik, setiap detik di Highbury hari itu punya cerita. Buat fans Arsenal, ini kenangan emas; buat pecinta sepak bola, ini bukti bahwa mimpi besar bisa jadi kenyataan dengan visi dan usaha. Di 2025, kisah ini masih jadi penyemangat, ngingetin kita bahwa sejarah dibikin oleh yang berani berjuang.
Mau tahu lebih banyak tentang sepak bola dan analisis keren lainnya? Kunjungi Score.co.id sekarang juga!