SCORE.CO.ID – Penyerang depan Internazionale yaitu Marko Arnautovic bangga bisa bawa klub kebanggannya unggul 6 poin jelang laga lawan Bayern Munchen di babak perempat final leg 2 pada 16 April 2025 mendatang.
Inter kini menunggu hasil pertandingan kandang pesaing terdekatnya, Napoli, dengan Empoli pada hari Senin, saat itu perhatian akan tertuju pada Bayern yang mereka ungguli dengan skor 2-1 menyusul pertandingan leg pertama hari Selasa di Jerman.
Saat diwawancarai media asing khususnya The Sun, Arnautovic mengaku bersedia jika dirinya dimainkan dalam laga melawan Bayern Munchen.
“Kami akan menghadapi pertandingan itu dengan penuh percaya diri meskipun kami tahu bahwa kami akan melawan salah satu dari tiga atau empat tim terbaik di dunia,” yakin Arnautovic.
“Kami perlu mengulang kecepatan, agresi, dan organisasi penampilan kami di leg pertama.”
Arnautovic hanya memainkan peran kecil di Inter tetapi telah memberi pengaruh dalam beberapa minggu terakhir dengan gol-gol krusialnya. Gol hari Sabtu kemarin merupakan gol kelimanya dari 10 penampilan terakhirnya di klub.
Tim Inzaghi tengah berupaya mengulang keberhasilan meraih treble Serie A, Liga Champions, dan Piala Italia yang pernah mereka raih di bawah asuhan Jose Mourinho 15 tahun lalu.
Arnautovic, 35, dipinjamkan ke Inter dari FC Twente saat Inter mengalahkan Bayern dan memenangkan Liga Champions pada tahun 2010, tetapi ia berkata “rasanya seperti saya adalah seorang penggemar yang menyemangati tim.”
“Jelas kami yakin bisa meraih treble karena kami Inter, tapi jalan masih panjang,” kata Arnautovic, yang hanya bermain tiga kali untuk Inter di bawah asuhan Mourinho.
Dia juga mengatakan bahwa UCL juga jadi tujuan utama dia dan klubnya.
“Itulah tujuan kami juga tidak lupa atas (Liga Champions), kami harus melakukan apa pun yang kami bisa untuk mencapainya dan memenangkan setiap pertandingan tersisa,” katanya menambahkan.
Internazionale akan libur satu hari jelang laga melawan Munchen, tak terkecuali tentunya Inzaghi akan lebih memilih Lautaro dan membawa Arnautovic untuk jadi penyerang bayangan ketika Lautaro sudah kehabisan stamina.
