Arkeolog identifikasi denah struktur candi di Situs Gondang Trenggalek

WhatsApp Image 2023 11 28 at 15.39.36 SCORE.CO.ID

Score – Tim arkeologi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur akhirnya berhasil mengidentifikasi denah dan struktur candi yang terpendam tanah di Situs Gondang, Kabupaten Trenggalek.

Hal itu disampaikan Ketua tim ekskavasi BPK Wilayah XI Jatim, Mochammad Ichwan setelah ia bersama tenaga ahli arkeologi lain melakukan penggalian tahap dua di situs kuno peninggalan abad IX masehi, sejak 17 November hingga selesai.

“Berdasarkan gambaran denah yang didapat (selama ekskavasi), kami memastikan bahwa candi di Situs Gondang ini berbentuk persegi dengan ukuran 5,8 meter persegi. Sementara untuk ketinggiannya masih dilakukan identifikasi,” papar Ichwan di Trenggalek, Kamis.

Dalam ekskavasi itu, pihaknya kembali menemukan sejumlah benda purbakala, di antaranya relief terakota dari peninggalan abad IX masehi yang diduga era pra-Majapahit.

Tim arkeologi BPK Jatim juga menemukan tiga relief terakota bergambar wanita, satu buah lingga, balok bata putih, bata merah timbulan segi delapan serta ornamen candi.

Ia menjelaskan, temuan pada ekskavasi tahap dua ini menjadi pelengkap pada ekskavasi sebelumnya, di mana telah didapatkan 10 arca di lokasi Situs Gondang.

“Kami mendapati adanya komponen-komponen utama pada candi dan beberapa batu andesit. Biasanya batu andesit digunakan untuk ornamen, tangga atau menjadi tangga pintu candi,” katanya.

Temuan itu, lanjut Ichwan, sesuai dengan target ekskavasi tahap dua. Selain benda purbakala yang ditemukan, dalam ekskavasi itu pihaknya melakukan penggalian untuk mencari parawara di Situs Gondang.

Hanya saja pihaknya tidak menemukan identifikasi adanya parawara meskipun sudah dilakukan penggalian dua petak di sebelah barat dekat galian candi utama.

Sementara, merujuk hasil identifikasi benda-benda purbakala itu, candi di Situs Gondang itu diduga merupakan era peninggalan era pra-Majapahit atau sekitar abad IX masehi yang sebelumnya disebut diduga era Mataram Kuno Abad X.

Candi itu, kata dia berfungsi sebagai tempat pemujaan. Dalam kesempatan itu, pihaknya meminta kepada semua pihak untuk sama-sama menjaga kelestarian peninggalan benda bersejarah itu.

“Kami memberikan rekomendasi agar dapat ditampakkan secara utuh struktur candi dan harus dilakukan pelestarian serta pengamanan situs,” katanya.

Exit mobile version