Arema vs PSM Makassar Ricuh: Pelatih Ngamuk Hingga Pablo yang Bangga Diri

Arema vs PSM Makassar Ricuh: Pelatih Ngamuk Hingga Pablo yang Bangga Diri

Arema vs PSM Makassar Ricuh
Arema vs PSM Makassar Ricuh(c) SCORE.CO.ID/Jurnalis T
SCORE.CO.ID – Laga Arema vs PSM Makassar yang berlangsung pada Senin (10/2/2025) sore lalu, itu berakhir dengan skor 1-1. Diwarnai aksi ricuh dimana pelatih PSM, Bernardo Tavares ngamuk karena merasa timnya dicurangi wasit.

Bernardo Tavares Buka Suara

Ya Pelatih PSM Makassar berkepala pelontos ini tiba-tiba ngamuk ke wasit saat ditahan 1-1 oleh Arema FC di Liga 1 2024-2025. Tavares dibuat murka dengan wasit yang memimpin pertandingan, yajni Asep Yandis.

Tavares naik pitam usai wasit memberi kartu merah kepada Albertine Joao Pereira alias Balotelli pada menit 81. Keputusan wasit yang tidak memberikan penalti di penghujung laga kepada PSM Makassar juga jadi sorotan.

“Wasit mengeluarkan kartu merah yang saya anggap sangat mudah sekali, untuk melihat (VAR) kejadian-kejadian ini jika putusan ini akan berlawanan dengan PSM, seperti kejadian tadi, melakukan oleh PSM,” kata Bernardo Tavares, usai pertandingan.

“Wasit bahkan tidak melihat (kejadian itu dengan VAR) tersebut, kalau wasit yang bagus, dia pasti akan memberikan penalti tersebut. Karena itu murni dan jelas sekali bahwa itu penalti,” kata Tavares.

“Tapi wasit yang betul-betul fair hasilnya memberikan penalti, pada kejadian seperti ini terlihat pemain Arema memegang kaki pemain kita. Tapi wasit tidak menggubris,” tambahnya.

“Apakah itu nanti pemain kita atau pemain yang mengambil penalti akan menciptakan gol atau tidak itu kita tidak tahu, tapi paling tidak kejadian seperti ini harusnya harus diberikan penalti,” tegasnya.

Meraih hasil imbang adalah skor yang sangat sulit untuk dikejar PSM yang nantinya akan memiliki target ada di peringkat klasemen 10 besar.

Pablo Oliveira Tak Peduli, Justru Bangga

Meskipun kubu lawan sedang ricuh, justru Gelandang asal Brasil, Pablo Oliveira merasa “bangga”, menyelamatkan Arema FC dari kekalahan di pekan 22 BRI Liga 1. Dia mencetak gol penyeimbang saat menghadapi PSM Makassar di Stadion Soepriadi, Kota Blitar.

Baca Juga  Profil Rizky Ridho: Jadi Bek Lokal Indonesia yang Sukses di Liga 1

Saat selebrasi, pemain 29 tahun ini juga memberikan tanda jika Tuhan yang sudah membantunya untuk mencetak gol. Dengan menunjukkan dua tangannya ke atas.

Selain mencetak gol, Pablo punya peran penting di lini tengah. Dia tidak hanya bertugas memotong serangan lawan. Tapi juga mengalirkan bola kedepan. Pablo sangat tenang ketika menguasai bola. 

Bahkan saat mendapatkan pressing dari lawan, dia bisa melepaskan diri dengan mudah.

“Karakter dia memang seperti itu. Dia punya kualitas. Sekarang bisa kelihatan,” kata penerjemah tim pelatih Arema FC, Claudio de Jesus.

Namun Pablo sempat dapat banyak kritikan di pengujung 2024 lalu. Mantan pemain Chapecoense, Brasil itu membuat blunder dalam dua pertandingan beruntun. Yakni melawan Persebaya Surabaya dan Persis Solo.

Saat melawan Persebaya dia membuat kesalahan passing yang berujung gol untuk Persebaya. 

Ketika melawan Persis, Pablo membuat gol bunuh diri. Itu jadi momen paling sulit baginya. Karena dia mendapatkan banyak komentar negatif di akun instagramnya.

Namun, situasinya kini berbalik. Dia mendapat banyak dukungan dari suporter.

Karena permainannya memberi hiburan tersendiri. Padahal biasanya Aremania senang dengan karakter pekerja keras di lini tengah. Tapi Pablo bisa mengubahnya. Dengan bermain flamboyan dia bisa memberikan warna tersendiri.

Dengan hasil ini Arema kini ada di peringkat ke-10 sementara PSM Makassar ada di peringkat dibawahnya yaitu ke-11.