Apakah real madrid lolos 16 besar
score.co.id – Di tengah format baru yang penuh kejutan, bagaimana klub elite Eropa bertahan di ajang Piala Dunia Antarklub 2025? Real Madrid menjawabnya dengan tekad baja. Sebagai juara bertahan Liga Champions, El Real menghadapi tantangan tak terduga sejak laga pembuka. Artikel ini mengupas tuntas perjalanan mereka menembus babak 16 besar, strategi revolusioner Xabi Alonso, dan ujian berat melawan Juventus yang menentukan nasib di pentas global.
Kualifikasi dan Tinjauan Babak Grup
Sebagai wakil UEFA, Madrid masuk lewat pintu utama di Grup H bersama Pachuca (Meksiko), Al Hilal (Arab Saudi), dan RB Salzburg (Austria). Awal mereka diwarnai kejutan: hanya bermain imbang 1-1 melawan Al Hilal. Momen krusial terjadi ketika penalti Federico Valverde ditepis kiper Yassine Bounou. Hasil ini memicu alarm-turnamen 32 tim benar-benar menghapus konsep “jalan mudah” bagi raksasa Eropa.

Pertandingan kedua menjadi titik balik. Madrid meraih kemenangan 3-1 atas Pachuca, sekaligus menjadi kemenangan perdana Xabi Alonso di kursi manajer. Kematangan tim teruji di laga penentuan melawan RB Salzburg. Dengan kemenangan telak 3-0 di Philadelphia, mereka mengamankan puncak klasemen grup dengan 7 poin dari dua kemenangan dan satu imbang.
Perubahan format turnamen ini membawa dinamika dramatis. Jika sebelumnya tim Eropa hanya bermain dua laga, kini mereka harus melewati tiga pertandingan grup. Hasil imbang melawan Al Hilal membuktikan bahwa keunggulan kualitas tak lagi jadi jaminan. Kompetisi ini berubah dari seremoni simbolis menjadi medan perang taktis sebenarnya.
Efek Xabi Alonso: Fleksibilitas Taktis di Bawah Tekanan
Babak grup menjadi kanvas eksperimen taktis Alonso. Dua laga awal menggunakan formasi empat bek (4-2-3-1 dan 4-1-4-1) menghasilkan satu imbang dan satu menang. Namun, melawan Salzburg, ia berani melakukan revolusi: menggeser formasi ke 3-5-2. Keputusan ini bukan sekadar improvisasi, melainkan sinergi visi dan karakter pemain.
Federico Valverde dan Aurélien Tchouaméni menjadi kunci dalam skema ini. Kemampuan mereka beroperasi sebagai gelandang box-to-box memberi keseimbangan sempurna antara soliditas bertahan dan dinamika serangan. Hasilnya? Kemenangan 3-0 paling dominan sepanjang partai grup Madrid. Alonso membuktikan diri sebagai pragmatis-menganalisis kelemahan lawan dan memaksimalkan potensi skuad tanpa terpaku pada doktrin kaku.
Kekuatan Bintang dan Kendala: Situasi Mbappé
Satu nama absen di tiga laga grup: Kylian Mbappé. Sang penyerang andalan terserang gastroenteritis akut, memaksa Alonso mengandalkan Rodrygo dan Vinícius Júnior sebagai ujung tombak. Meski duo Brasil itu tampil gemilang (mencetak 4 dari 7 gol Madrid), ketiadaan Mbappé terasa dalam finalisasi peluang.
Dalam konferensi pers usai laga vs Salzburg, Alonso memberi kabar optimistis: “Kylian menjalani pemulihan intensif. Kami berharap ia siap untuk babak gugur. Kehadirannya bukan sekadar tambahan kualitas, tapi pengubah dinamika pertandingan.” Situasi ini mengingatkan betapa turnamen padat jadwal rentan mengubah peta kekuatan lewat satu cedera.
Babak Gugur: Duel Klasik Eropa Menanti
Sebagai juara grup, Madrid akan berjumpa Juventus-runner-up Grup G-di Babak 16 Besar. Pertemuan legendaris ini dijadwalkan pada 1 Juli di Hard Rock Stadium, Miami. Ini bukan sekadar laga eliminasi, melainkan reuni rivalitas Eropa di kancah global.
Secara historis, Madrid unggul dalam 11 dari 21 pertemuan, dengan Juventus menang 8 kali. Namun, statistik masa lalu tak relevan dalam format pemenang-takes-all. Faktor penentu justru ada pada kebugaran Mbappé dan kemampuan Alonso membaca taktik Massimiliano Allegri yang terkenal defensif solid.
Tabel Klasemen Akhir Grup H
| Peringkat | Tim | Menang | Seri | Kalah | Selisih Gol | Poin |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Real Madrid | 2 | 1 | 0 | +5 | 7 |
| 2 | Al Hilal | 1 | 2 | 0 | +2 | 5 |
| 3 | RB Salzburg | 1 | 1 | 1 | -2 | 4 |
| 4 | Pachuca | 0 | 0 | 3 | -5 | 0 |
Kilas Head-to-Head Madrid vs Juventus
- Total pertemuan: 21 laga
- Kemenangan Madrid: 11
- Kemenangan Juventus: 8
- Hasil imbang: 2
Penutup: Ujian Sebenarnya Baru Dimulai
Lolosnya Madrid dari grup adalah pencapaian penting, tapi format baru Piala Dunia Antarklub tak memberi ruang untuk euforia berlebihan. Lawan Juventus adalah perangkap berlapis: tim berpengalaman dengan taktik cerdik dan mental juara. Kemenangan atas Salzburg membuktikan Madrid mampu beradaptasi, namun babak gugur memerlukan level konsistensi lebih tinggi.
Jika Mbappé kembali fit, Alonso punya senjata pamungkas untuk membongkar pertahanan Italia. Jika tidak, ujian kreativitas bagi Rodrygo dan Vinícius akan menentukan nasib “Los Blancos”. Satu hal pasti: duel di Miami akan menjadi tontutan wajib bagi para pecinta taktik sepakbola murni.
Jangan lewatkan perkembangan lanjutan perjalanan Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025! Pantau berita eksklusif dan analisis mendalam hanya di Score.co.id-sumber terpercaya sepakbola dunia












