Susunan Pemain PSM Makassar vs PSBS Biak
score.co.id – Lima gol tanpa balas. Sebuah pernyataan keras yang ditorehkan PSM Makassar di kandangnya sendiri, Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Pertandingan melawan PSBS Biak pada pekan ke-13 BRI Super League 2025/2026 ini bukan sekadar kemenangan; ini adalah sebuah penguasaan penuh, sebuah masterclass taktis dari Tomas Trucha yang mempertontonkan keindahan sepakbola modern yang destruktif. Skor 5-0 mencerminkan lebih dari sekadar keunggulan; ia menggambarkan sebuah sistem yang berjalan dengan sempurna, menggilas lawan yang tampak tak berdaya sejak menit pertama. Artikel ini tidak akan berhenti pada kronologi gol, tetapi akan menyelami lebih dalam bagaimana susunan pemain PSM Makassar dan filosofi taktik yang diusung menjadi senjata pamungkas yang menghancurkan PSBS Biak.
Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana sebuah tim yang belum lama ini mengalami pasang surut performa bisa tampil begitu perkasa? Jawabannya terletak pada papan tulis taktik Trucha dan eksekusi sempurna dari para pemainnya. Melalui analisis mendalam terhadap formasi, pergerakan tanpa bola, dan transisi cepat, kita akan mengungkap DNA dari strategi kemenangan yang memukau tersebut. Kami akan membeberkan mengapa lini tengah PSM begitu berdaulat, bagaimana sayap-sayap mereka menjadi mimpi buruk bagi pertahanan lawan, dan faktor apa yang membuat Alex Tanque hampir mustahil dihentikan.

Anatomi Formasi: 4-2-3-1 yang Fleksibel dan Mematikan
Tomas Trucha memilih formasi 4-2-3-1 yang pada dasarnya adalah cetak biru permainan PSM. Namun, yang membedakannya adalah fluiditas dan interpretasi dari formasi ini. Ini bukan formasi statis, melainkan sebuah sistem dinamis yang berubah bentuk sesuai dengan situasi.
Pilar Pertahanan dan Fondasi Build-Up
Gawang Hilman Syah dijaga oleh empat pemain belakang yang solid. Duet Yuran Fernandes dan Aloisio Neto di jantung pertahanan memberikan keseimbangan sempurna antara kekuatan fisik, kemampuan membaca permainan, dan kepercayaan diri dalam membangun serangan dari belakang. Yang menarik adalah peran kedua full-back, Mufli Hidayat dan Victor Luiz. Mereka bukan sekadar bek. Dalam fase penyerangan, keduanya maju secara agresif, menambah lebar lapangan dan menjadi opsi passing yang vital. Kembalinya mereka dengan cepat saat terjadi peralihan bola adalah kunci untuk mencegah serangan balik lawan.
Mesin Pengendali: Duet Gledson dan Arfan
Di depan lini belakang, Gledson Paixao dan Muhammad Arfan bertindak sebagai double pivot. Duo ini adalah otak dari permainan PSM. Gledson, dengan visi dan kemampuan passing-nya yang luas, berperan sebagai deep-lying playmaker. Sementara Arfan, dengan energi dan kemampuan pressing-nya, adalah ball-winner yang tak kenal lelah. Sinergi mereka memutus aliran umpan PSBS Biak di sumbernya. Mereka adalah penghubung vital antara pertahanan dan serangan, memastikan bola terus beredar dengan cepat dan tepat.
Seorang analis taktik menyatakan, “Duet Gledson dan Arfan adalah kunci kestabilan PSM. Mereka memberikan fondasi yang memungkinkan tiga pemain depan untuk berkreasi dengan bebas, tanpa harus khawatir meninggalkan lubang pertahanan yang besar.”
Triumvirat Kreatif dan Ujung Tombak yang Rakus
Di lini serang, Savio Roberto, Jacques Medina Themopole, dan Victor Dethan membentuk trio penyerang yang saling bertukar posisi dengan fluid. Mereka bukan pemain sayap murni atau gelandang serang murni. Pergerakan mereka yang konstan dan sulit diikuti membuat lini belakang PSBS Biak terus kebingungan. Namun, bintang sejati pertandingan ini adalah Alex Tanque. Sebagai striker tunggal, pergerakannya sangat cerdas. Dia tidak hanya diam di area penalti, tetapi sering menarik diri ke luar kotak untuk menerima bola, menciptakan ruang bagi Dethan atau Savio untuk menerobos. Positioning-nya yang brilian dan naluri mencetak gol yang tajam membuatnya menjadi penerima manfaat utama dari semua kreativitas di belakangnya.
Strategi Kemenangan PSM: Lebih Dari Sekadar Pressing
Kemenangan 5-0 ini adalah buah dari eksekusi beberapa prinsip taktik mendasar yang dilakukan dengan intensitas dan disiplin tinggi.
Pressing Tinggi yang Terorganisir
PSM tidak memberi ruang bernapas bagi PSBS Biak. Sejak bola keluar dari kaki kiper Kadu, para penyerang dan gelandang PSM sudah mengepung pemain yang memegang bola. Pressing ini bukan sekadar lari tanpa arah, melainkan sebuah jebakan yang terkoordinasi. Mereka memaksa PSBS untuk melakukan umpan panjang yang dengan mudah dipatahkan oleh Yuran dan Aloisio, atau membuat kesalahan di area berbahaya. Dominasi ini tercermin dari statistik kepemilikan bola dan jumlah intersepsi yang jauh lebih tinggi.
Eksploitasi Sayap yang Tak Terbendung
Strategi utama PSM dalam menciptakan peluang adalah melalui sektor sayap. Dengan Mufli Hidayat dan Victor Luiz yang terus maju, serta dukungan dari Victor Dethan dan Jacques Medina, PSM memiliki overload kuantitas dan kualitas di kedua sisi lapangan. Umpan-umpan silang (crossing) yang mereka kirimkan, baik yang melambung maupun datar, adalah santapan lezat bagi Alex Tanque. Gol pertama, ketiga, dan keempat PSM semuanya berasal dari umpan-umpan mematikan dari sektor sayap.
Transisi Kilat dari Bertahan ke Menyerang
Begali PSM berhasil merebut bola, transisi mereka menuju serangan berlangsung sangat cepat. Hanya butuh beberapa umpan untuk membawa bola dari area pertahanan sendiri ke kotak penalti lawan. Kecepatan pemikiran dan eksekusi ini membuat formasi PSBS yang masih dalam proses reorganisasi menjadi kacau balau. Mereka tidak punya waktu untuk membentuk formasi bertahan yang kompak.
| Aspek Serangan | PSM Makassar | Keterangan |
|---|---|---|
| Total Tembakan | 18 | Menunjukkan dominasi dan intensitas serangan. |
| Shot on Target | 10 | Akurasi yang sangat tinggi dari para pemain. |
| Umpan Silang Sukses | 12 | Strategi utama yang berjalan efektif. |
| Big Chances Created | 5 | Kemampuan menciptakan peluang emas. |
| Possession | 62% | Mengontrol alur permainan sepenuhnya. |
Kelemahan Fatal PSBS Biak dan Ketidakmampuan Beradaptasi
Di sisi lain, penampilan PSBS Biak layak menjadi bahan evaluasi mendalam. Formasi 4-4-2 datar yang mereka usung terlihat kaku dan tidak mampu menjawab tantangan yang diberikan PSM.
Lini tengah mereka, yang diisi oleh Eduardo Barbosa dan Luquinhas, kalah secara teknis dan fisik dari duet Gledson-Arfan. Mereka gagal menjadi jembatan yang efektif antara pertahanan dan penyerangan, membuat dua striker tunggal, Heri Susanto dan Hassan Mohcine, terisolasi dan kelaparan suplai bola. Lini belakang mereka, meski memiliki nama-nama berpengalaman seperti Sandro Sakho Embalo, tampak sering terlambat membaca pergerakan tanpa bola dari para penyerang PSM. Mereka terpaku pada zonanya sendiri tanpa ada komunikasi yang baik untuk menutup ruang-ruang berbahaya.
Proyeksi dan Dampak ke Depan
Kemenangan gemilang ini harus menjadi momentum penggerak bagi PSM Makassar. Posisi ke-10 di klasemen dengan 15 poin kini terlihat lebih terjangkau, dan kemenangan seperti ini membangun kepercayaan diri yang sangat besar. Bagi Tomas Trucha, ini adalah validasi bahwa filosofi permainannya bisa sukses di BRI Super League.
Pertanyaan tentang masa depan adalah, dapatkah PSM menjaga konsistensi level permainan ini? Jika mereka bisa mereplikasi intensitas dan disiplin taktik seperti ini di laga-laga selanjutnya, bukan tidak mungkin mereka akan merangkak naik ke papan atas klasemen. Kekuatan skuad dan kedalaman bangku cadangan akan diuji sepanjang musim yang panjang.
Bagi PSBS Biak, kekalahan ini adalah pukulan keras. Mereka harus segera menemukan solusi untuk memperkuat lini tengah dan meningkatkan ketahanan mental bermain di kandang lawan yang sulit. Jika tidak, ancaman degradasi akan semakin nyata.
Kesimpulan Akhir: Sebuah Masterclass Taktik di Parepare
Pertandingan ini telah dengan jelas menunjukkan perbedaan kelas antara sebuah tim dengan rencana taktis jelas dan tim yang sekadar bermain. Strategi kemenangan PSM Makassar dibangun di atas fondasi pressing yang disiplin, eksploitasi sayap yang maksimal, dan memiliki penyerang berkelas seperti Alex Tanque yang bisa mengubah peluang menjadi gol. Setiap elemen dari susunan pemain PSM Makassar berfungsi dengan sempurna dalam sistem yang dirancang Tomas Trucha.
Sementara PSBS Biak harus menelan pil pahit dan mengakui keunggulan lawan. Mereka tidak hanya kalah secara skor, tetapi juga kalah ide, tekad, dan organisasi. Kemenangan 5-0 ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari persiapan matang dan eksekusi brilian yang pantas diapresiasi. Bagi para penggemar sepakbola Indonesia, ini adalah tontonan yang menggembirakan dan sebuah pelajaran berharga tentang arti sepakbola modern.
Ikuti terus analisis mendalam dan berita terbaru seputar BRI Super League hanya di Score.co.id.












