Latar Belakang dan Kisah Ragnar Jadi WNI
Ragnar Oratmangoen adalah pemain sepak bola yang lahir di Belanda dengan darah Maluku mengalir dalam tubuhnya.
Pemain berusia 27 tahun ini secara resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Maret 2024.
Keputusan ini tidak hanya dipengaruhi oleh aspek sepak bola tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang dijalaninya sejak lama.
Ragnar diketahui memeluk agama Islam sejak usianya masih 15 tahun. Perubahan keyakinan ini terjadi jauh sebelum wacana dirinya menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Baginya, Islam telah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidupnya, membentuk pandangan serta nilai-nilai yang ia yakini hingga saat ini.
Pengaruh Islam dan Proses Ragnar Jadi WNI
Ragnar menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, memberikan daya tarik tersendiri baginya untuk menjadi bagian dari bangsa ini.
Ia merasa hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat Indonesia, terutama karena kedekatan nilai-nilai Islam yang juga ia anut.
Menurut Ragnar, kehidupan masyarakat muslim di Indonesia berbeda dibandingkan dengan yang ia alami di Belanda.
Hal tersebut memberikan kenyamanan tersendiri baginya untuk lebih terhubung dengan identitas Indonesia.
Selain itu, kedekatan emosional ini semakin dikuatkan oleh latar belakang keluarga, termasuk pamannya, Djauhari Oratmangoen, yang menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk China.
Perjalanan Karier dan Perana Ragnar di Timnas
Setelah resmi menjadi WNI, Ragnar langsung menjadi andalan di Timnas Indonesia. Kehadirannya memberikan tambahan kekuatan bagi skuad Garuda dalam berbagai turnamen internasional.
Dengan pengalamannya bermain di kompetisi Eropa, Ragnar mampu memberikan kontribusi yang signifikan baik di dalam maupun di luar lapangan.
Keputusan Ragnar menjadi WNI bukan hanya tentang sepak bola, melainkan juga tentang identitas dan rasa kebanggaan terhadap akar budaya serta keyakinan yang ia anut.
Hal ini mencerminkan bahwa proses naturalisasi bagi seorang pemain sepak bola tidak selalu didasarkan pada alasan profesional semata, tetapi juga aspek pribadi yang mendalam.
Melalui perjalanannya, Ragnar menunjukkan bagaimana identitas budaya, agama, dan sepak bola dapat bersatu untuk membangun koneksi yang lebih kuat dengan sebuah negara.
Transformasi Ragnar dari pemain yang lahir di Belanda hingga menjadi pilar Timnas Indonesia merupakan cerita inspiratif bagi banyak orang.
Keputusan Ragnar jadi WNI adalah bukti bahwa sepak bola bisa menjadi jembatan untuk mempererat hubungan lintas budaya dan kepercayaan.