Agama Jadon Sancho
score.co.id – Sepakbola bukan cuma soal gol atau dribel memukau di lapangan. Ada cerita hidup di balik setiap pemain, dan Jadon Sancho, winger lincah Chelsea, punya kisah yang bikin kita penasaran. Di tahun 2025, nama dia lagi ramai dibicarakan—bukan cuma karena aksinya bareng The Blues, tapi juga sisi personalnya yang jarang tersorot. Dari kecepatan yang bikin lawan kewalahan sampai trik-trik cerdasnya, Sancho jadi harapan baru di Stamford Bridge. Tapi, apa sih yang ada di balik sorotan itu? Yuk, kita kulik agamanya, langkahnya di Chelsea, dan beberapa fakta seru tentang dia sampai Maret 2025 ini.
Awal Mula: Mengintip Sosok di Balik Bakat Besar
Jadon Sancho bukan orang asing di dunia bola. Dari akademi Watford sampai jadi bintang di Borussia Dortmund, perjalanan kariernya penuh liku. Sekarang, di usia 25 tahun, dia lagi menjajal petualangan baru bareng Chelsea—statusnya pinjaman dari Manchester United. Meski performanya kadang naik-turun, banyak fans yang kepo: apa yang bikin dia spesial? Apakah agama punya peran dalam cara dia main atau menjalani hari-harinya? Mari kita cari tahu bareng.
Sancho mendarat di Chelsea pada Agustus 2024, membawa ekspektasi besar setelah masa sulitnya di Old Trafford. Pakai nomor punggung 19, dia langsung jadi sorotan di awal musim. Tapi, seiring waktu, tantangan mulai muncul—konsistensi jadi PR-nya. Di luar lapangan, ada sisi lain yang menarik: kehidupan pribadi yang membentuk dia jadi seperti sekarang. Dari pinggiran London Selatan sampai panggung dunia, ceritanya lebih dari sekadar angka-angka di statistik.

Profil Jadon Sancho: Langkah Karier di Chelsea
Jadon Malik Sancho lahir 25 Maret 2000 di Camberwell, London Selatan—tempat yang sederhana tapi penuh cerita. Bakat bolanya udah kelihatan dari kecil. Umur tujuh tahun, dia gabung akademi Watford, lalu di usia 14 pindah ke Manchester City. Tapi, langkah besar dia ambil tahun 2017 saat memilih Dortmund biar bisa main lebih sering. Di sana, dia meledak—137 penampilan, plus trofi DFL-Supercup dan DFB-Pokal jadi bukti.
Tahun 2021, Manchester United boyong dia dengan harga £73 juta. Investasi gede itu sempat membuahkan Piala Liga Inggris 2022-2023, tapi hubungannya sama Erik ten Hag bikin dia balik ke Dortmund sebagai pinjaman di 2024. Akhirnya, musim panas lalu, dia nyampe di Chelsea. Awalnya cakep—tiga assist di laga pembuka Liga Premier. Tapi, masuk 2025, performanya agak melorot. Sampai Maret ini, cuma dua gol dan satu assist dari 20 laga. Sebagai winger nomor 19, dia lagi berjuang buat buktiin diri di tengah tekanan tinggi.
Awal Musim yang Bikin Optimis: Langkah Pertama di Stamford Bridge
Kedatangan Sancho ke Chelsea disambut meriah. Debutnya tanggal 14 September 2024 lawan Bournemouth langsung bikin heboh—assist buat gol Christopher Nkunku yang bawa kemenangan, plus gelar Man of the Match. Dua laga berikutnya lawan West Ham dan Brighton juga ciamik, assist lagi buat Nicolas Jackson sama Cole Palmer. Pelatih Enzo Maresca langsung bilang, “Dia punya visi dan profesionalisme yang top.” Gaya mainnya yang cepet dan jago satu lawan satu bikin fans mulai bermimpi soal kebangkitan Chelsea. Sayang, semangat itu agak redup saat jadwal makin padat.
Konsistensi yang Jadi Tantangan: Performa 2025 yang Pasang Surut
Masuk tahun baru, Sancho ketemu ujian sesungguhnya. Desember 2024, dia cetak dua gol keren lawan Southampton dan Tottenham—gol jarak jauh ke gawang Spurs bahkan bawa kemenangan 4-3 yang dramatis. Tapi, sejak Januari 2025, magisnya kayak hilang. Cuma satu assist lawan Crystal Palace, dan dua bulan terakhir bener-bener sepi kontribusi. Banyak yang bilang dia kurang cocok sama intensitas Liga Premier di bawah Maresca. Rotasi skuad sama cedera kecil juga bikin dia susah stabil. Sampai Maret ini, statistiknya biasa aja buat winger sekelas dia.
Agama Jadon Sancho: Iman yang Jadi Pegangan
Nah, salah satu hal yang bikin orang kepo adalah soal agama Sancho. Sampai Maret 2025, dari yang kita lihat, dia peluk agama Kristen. Buktinya? Waktu cetak gol lawan Tottenham di Desember 2024, dia bikin tanda salib di dada. Gestur itu lumayan sering muncul di kalangan pemain bola yang ekspresikan iman di lapangan.
Sancho besar di keluarga Kristen—orang tuanya punya akar dari Trinidad dan Tobago serta Jamaika, tempat tradisi gereja kuat banget. Ayahnya, Sean Sancho, sama ibunya yang jarang muncul di publik, bawa nilai-nilai ini ke hidup Jadon di London Selatan. Dia emang jarang ngomongin agama, tapi dari postingan medsosnya, kadang dia bilang bersyukur sama Tuhan. Meski ada yang bingung karena nama “Malik” sering dikira Islami, wawancara lama jelasin dia tetap setia sama akar Kristennya. Kayaknya, iman ini jadi penutup dia dari tekanan hidup dan karier.
Ekspresi Iman di Lapangan: Makna Tanda Salib
Tanda salib pas gol itu bukan cuma gaya. Buat Sancho, itu kayak pengingat kecil soal hal-hal yang lebih besar dari sepakbola. Desember 2024, usai laga, dia pernah bilang, “Saya bersyukur atas tiap kesempatan yang Tuhan kasih.” Simpel, tapi nunjukin iman jadi penyeimbang buat dia di tengah sorotan. Banyak atlet pake cara ini buat kuatin mental, dan buat Sancho, ini mungkin jadi jalan buat balik fokus setelah masa sulit di United.
Keluarga dan Akar Multikultural: Fondasi yang Kuat
Keluarga Sancho punya peran besar. Dengan ibu dari Trinidad dan Tobago sama ayah keturunan Jamaika-Guyana, dia besar di lingkungan kaya budaya Karibia. Kristen jadi agama utama di sana, dan itu masuk ke kehidupan sehari-hari mereka. Sean, yang kerja sebagai penjaga keamanan, besarkan Jadon dengan nilai sederhana tapi teguh. Di Kennington, London Selatan, yang penuh tantangan, iman keluarga jadi penopang. Makanya, meski kariernya melejit, dia tetep rendah hati.
Fakta Seru: Sisi Lain Jadon Sancho
Di luar lapangan, Sancho punya cerita menarik. Dia fans Chelsea dari kecil, ngidolain Didier Drogba sama Frank Lampard. Makanya, gabung Chelsea di 2024 jadi momen emosional—“Mimpi yang jadi nyata,” katanya waktu diperkenalin. Dia juga terinspirasi Ronaldinho—nonton video YouTube legenda Brasil itu bikin gaya mainnya penuh trik dan bebas. Oh ya, dia juga punya yayasan “The Sancho Way” sejak 2020, bantu anak-anak kurang mampu di London Selatan lewat olahraga dan pendidikan. Keren, kan?
Penutup: Sancho, Lebih dari Sekadar Winger
Jadon Sancho di 2025 adalah campuran bakat hebat dan perjuangan pribadi. Agama Kristen yang dia pegang jadi pijakan di tengah tekanan. Bareng Chelsea, dia bawa harapan, meski konsistensinya masih jadi tanda tanya. Dari anak London Selatan sampai bintang dunia, kisahnya penuh inspirasi.
Buat pembaca score.co.id, dia bukti kalau sepakbola itu soal perjuangan dan harapan. Akankah dia bangkit lagi di Stamford Bridge? Kita tunggu aja langkah selanjutnya!