Agama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
score.co.id – Kalau bicara soal sepakbola, nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pasti ada di puncak daftar. Dua sosok ini bukan cuma jago main bola, tapi juga jadi inspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Gol-gol mereka, dribel memukau, dan trofi yang numpuk bikin kita takjub. Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran apa yang ada di balik semua itu? Bukan cuma latihan keras atau bakat alami, tapi juga sesuatu yang lebih dalam: keyakinan mereka. Berdasarkan info terbaru sampai awal 2025, yuk kita kulik lebih jauh soal agama yang dianut Ronaldo dan Messi, dan bagaimana iman ini ikut membentuk mereka jadi legenda.
Cristiano Ronaldo: Iman Katolik di Tengah Gelombang Popularitas Global
Cristiano Ronaldo lahir di Madeira, Portugal, tepatnya 5 Februari 1985. Pulau kecil itu kental banget dengan budaya Katolik, dan Ronaldo tumbuh di keluarga yang juga menjalankan tradisi ini. Ibunya, Maria Dolores, punya peran besar di sini. Dia dikenal sebagai sosok yang taat, dan nilai-nilai itu sepertinya nempel kuat di kehidupan Ronaldo sejak kecil.

Jejak Iman dalam Ritual dan Simbolisme
Kalau kamu perhatikan, Ronaldo sering banget bikin tanda salib sebelum laga dimulai. Itu bukan cuma gerakan biasa, lho. Buat banyak orang, ini kayak cara dia minta perlindungan atau nyanyi syukur dalam hati sebelum ngegas di lapangan. Keren, kan, gimana dia tetap bawa sisi personal ini meski sorotan kamera nggak pernah lepas darinya?
Dulu, dalam sebuah obrolan dengan media, Ronaldo pernah cerita soal kecintaannya pada kalung salib. Katanya, benda itu bikin dia merasa lebih tenang, apalagi pas lagi di bawah tekanan. “Itu kayak pengingat buat aku bahwa ada sesuatu yang lebih besar,” kurang lebih begitu katanya. Jadi, meski dia dikenal sebagai superstar, ada sisi lembut yang nyambung sama keyakinannya.
Kaitan Iman dengan Ketahanan Mental dan Karier Fenomenal
Coba bayangin: lima kali Ballon d’Or, juara liga di Inggris, Spanyol, Italia, plus lima trofi Liga Champions. Belum lagi rekor gila 900 gol resmi sampai 2024! Karier Ronaldo itu kayak roller coaster yang nggak pernah turun. Dari Manchester United, Real Madrid, Juventus, sampai sekarang Al-Nassr, dia selalu jadi sorotan.
Tapi, apa sih yang bikin dia kuat? Selain disiplin ketat dan kerja keras, banyak yang bilang imannya juga punya andil. Keyakinan Katolik diajarkan soal syukur dan rendah hati, dan Ronaldo sepertinya pegang itu erat-erat. Pernah denger dia bilang, “Semua yang aku capai adalah berkat Tuhan”? Itu bukan cuma kata-kata manis, tapi cerminan bahwa dia sadar ada kekuatan di luar dirinya yang ikut nuntun langkahnya.
Filantropi sebagai Gema Nilai Keyakinan
Katolik ngajarin soal berbagi sama sesama, dan Ronaldo nggak cuma omong doang soal ini. Dia pernah nyumbang gede-gedean buat korban gempa, bantu rumah sakit anak-anak, sampai dukung proyek amal lainnya. Mungkin dia nggak selalu teriak-teriak soal ini di depan kamera, tapi tindakannya ngomong lebih kencang. Buat aku, ini kayak cermin dari nilai yang dia pegang—kasih dan peduli tanpa banyak cingcong.
Lionel Messi: Spiritualitas Kat naberolik Sang Maestro dari Rosario
Sekarang, kita pindah ke Lionel Messi, yang lahir di Rosario, Argentina, pada 24 Juni 1987. Sama kayak Ronaldo, Messi juga besar di lingkungan Katolik. Argentina punya budaya religius yang kuat, dan keluarga Messi nggak jauh beda. Dari kecil, dia udah terbiasa sama doa-doa dan tradisi yang bikin imannya terbentuk.
Ekspresi Iman yang Terbuka dan Konsisten
Kalau Ronaldo lebih kalem soal iman, Messi beda. Dia nggak malu-malu nunjukin keyakinannya. Pasti sering lihat, kan, dia bikin tanda salib pas masuk lapangan? Atau waktu dia nyanyi gol, dia suka noleh ke atas sambil nunjuk langit. Bagi penggemar, itu kayak kode: “Makasih, Tuhan!” Banyak yang bilang gestur ini juga buat neneknya yang udah nggak ada, yang dulu selalu dukung dia main bola.
Momen paling epik mungkin pas final Piala Dunia 2022. Sebelum adu penalti lawan Prancis, kamera nangkep Messi kayak lagi bisik-bisik sendiri, mungkin doa. Dan pas Argentina menang, dia bilang, “Tuhan nyimpen momen ini buat aku.” Itu lho, kata-kata yang bikin merinding! Sampai 2024, waktu ulang tahunnya, dia masih ngomong soal rencana Tuhan buat hidupnya. Jadi, iman buat Messi itu kayak sahabat yang selalu ada.
Iman sebagai Sumber Inspirasi Nilai dan Prestasi
Delapan Ballon d’Or, empat Liga Champions, puluhan gelar domestik, dan yang paling prestisius, Piala Dunia 2022—karier Messi itu kayak dongeng. Tapi, dia nggak cuma soal gol dan trofi. Messi sering bilang imannya ngajarin dia buat rendah hati, sayang sama orang lain, dan selalu bersyukur. Itu yang bikin dia beda.
Bayangin, berulang kali kalah di final bareng Argentina pasti bikin down. Tapi, Messi terus bangkit, dan imannya kayak penutup lubang di hati. Nilai-nilai yang dia pegang bikin dia nggak cuma jago di lapangan, tapi juga disegani sebagai manusia. Buat dia, sepakbola bukan cuma soal menang, tapi juga soal bikin orang lain bahagia.
Filantropi yang Mengakar pada Keyakinan
Lewat Leo Messi Foundation, Messi udah bantu ribuan anak dengan pendidikan dan kesehatan. Dari sekolah di daerah miskin sampai rumah sakit, dia nyumbang nggak tanggung-tanggung. Ini bukan cuma soal duit, tapi soal hati. Katolik ngajarin buat peduli sama yang lelet jalannya, dan Messi jalani itu dengan serius. Buat dia, kesuksesan nggak lengkap kalau nggak dibagi sama orang lain.
Keyakinan sebagai Jangkar di Tengah Badai Ketenaran
Jadi Ronaldo atau Messi itu nggak gampang. Setiap langkah mereka kayak diintip mikroskop raksasa. Gol, gagal, gaya rambut—semua dikomentarin. Tekanan dari fans, media, dan jadwal padat bisa bikin orang patah. Tapi, iman mereka kayak jangkar yang nahan kapal biar nggak oleng.
Buat Ronaldo, keyakinan bikin dia inget buat bersyukur, apalagi pas kariernya naik-turun. Bayangin, di usia 40-an (oke, belum sih, tapi 39 itu udah senior banget buat pemain bola), dia masih ngegolin rutin. Itu nggak cuma soal fisik, tapi juga mental yang kuat, yang mungkin disokong sama iman.
Messi? Dia lebih ke tipe yang nyari ketenangan dari keyakinan. Nunjuk langit setelah gol itu kayak dia bilang, “Ini bukan cuma buah keringatku.” Iman bikin dia tetap rendah hati meski dunia bilang dia ‘dewa bola’. Bedanya, Ronaldo mungkin lebih simpan-simpan soal ini, sementara Messi kayak buku terbuka.
Menepis Kabut Isu dan Kontroversi Seputar Iman
Di zaman medsos, kabar bohong gampang banget nyebar. Contohnya, akhir 2024 ada rumor gila bahwa Ronaldo pindah agama jadi Muslim. Ada foto-foto editan, kutipan nggak jelas, sampai omongan dari ‘orang dalam’ yang ujung-ujungnya hoax. Media besar langsung bongkar: nggak ada bukti. Sampai awal 2025, Ronaldo masih Katolik, titik.
Messi sih relatif aman dari isu begini, tapi pernah ada bincang-bincang soal julukan “D10S”. Itu mainan kata dari nomor 10-nya (dieci) dan ‘Dios’ (Tuhan). Ada yang bilang itu nggak sopan, tapi Paus Fransiskus, yang orang Argentina juga, malah santai. Katanya, “Ya, secara teologi sih salah, tapi ini cuma cara fans bilang kagum.” Jadi, nggak usah dibesar-besarin.
Intinya, soal agama ini sensitif banget. Makanya, kita harus cek dan ricek sebelum percaya apa yang viral di X atau platform lain.
Warisan Spiritual di Balik Prestasi Fenomenal
Nanti, kalau Ronaldo dan Messi gantung sepatu, mereka bakal dikenang sebagai yang terbaik di lapangan. Gol salto Ronaldo, dribel Messi yang kayak nari—itu semua nggak bakal dilupain. Tapi, cerita mereka nggak lengkap kalau kita skip sisi spiritualnya.
Iman Katolik mereka bukan cuma label. Itu kayak kompas yang bantu mereka jalan di tengah badai. Buat Ronaldo, itu soal syukur dan kekuatan. Buat Messi, itu soal rendah hati dan tujuan hidup. Keduanya nunjukin bahwa bahkan di dunia yang penuh glamor, masih ada tempat buat keyakinan.
Buat fans, ini bisa jadi inspirasi. Mereka nunjukin bahwa orang sukses tetep bisa pegang prinsip. Bukan cuma soal trofi, tapi soal apa yang bikin hidup bermakna.
Kesimpulan: Iman sebagai Benang Merah dalam Narasi Legenda
Sampai awal 2025, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi masih setia sama agama Katolik yang udah ngiring mereka dari kecil. Dari tanda salib, kalung, sampai nunjuk langit, iman mereka kelihatan di banyak momen. Nggak cuma itu, mereka juga jalani nilai-nilai seperti berbagi dan rendah hati lewat amal dan sikap sehari-hari.
Ronaldo pake iman buat nyanyi tenang di tengah tekanan. Messi lihat iman sebagai peta hidup yang bikin dia nggak lupa asal. Meski caranya beda, intinya sama: keyakinan ini bikin mereka lebih dari sekadar pemain bola. Mereka manusia dengan cerita, mimpi, dan prinsip.
Jadi, lain kali nonton mereka main, coba lihat lebih dari golnya. Ada cerita iman di balik setiap langkah, dan itu yang bikin mereka legenda sejati.
Mau tahu lebih banyak soal bintang sepakbola? Cek terus score.co.id buat kabar terbaru, cerita seru, dan analisis yang nggak bikin bosen. Tetep stay tuned, ya!