Bapanas monitoring peredaran beras SPHP di Kalimantan Tengah

Bapanas monitoring peredaran beras SPHP di Kalimantan Tengah

Score – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memantau langsung peredaran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi.Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan pada Bapanas, Maino Dwi Hartono salah satunya meninjau Rumah Pangan Kita (RPK) mitra Bulog di Jalan Kecipir Palangka Raya, Selasa sore.”Kami hadir untuk melaksanakan monitoring sekaligus evaluasi beras pemerintah yakni beras SPHP ini,” terangnya kepada ANTARA.

Maino menjelaskan, berbagai daerah di Indonesia melalui pemerintah daerah beserta jajarannya berupaya memaksimalkan pendistribusian beras SPHP, termasuk di Kalimantan Tengah.”Pada prinsipnya sama, semua wilayah sama-sama memasifkan pelaksanaan program ini serta kegiatan lain, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat maupun stabilisasi harga dan pasokan di lapangan,” jelasnya.Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah, Budi Cahyanto mengatakan, untuk Kalimantan Tengah hingga saat ini sudah tersalurkan beras SPHP sekitar 10.700 ton ke berbagai kabupaten dan kota.”Target penyaluran Kalimantan Tengah hingga akhir 2023 adalah 14.500 ton dan kami optimistis itu bisa tercapai, mengingat respon masyarakat selama ini sangatlah baik,” ujarnya.Saat ini beras SPHP di Kalimantan Tengah dijual dengan harga maksimal Rp11.500 per kilogram. Harga ini di bawah harga beras umum lainnya di daerah setempat.Per 31 Oktober 2023 berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah, harga beras medium terendah Rp12.500 dan tertinggi Rp16.000 per kilogram, sedangkan beras premium terendah Rp15.800 dan tertinggi Rp17.000 per kilogram.

Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah Riza Rahmadi mengatakan, melalui berbagai program dan kegiatan pemerintah yang terus dilaksanakan secara berkelanjutan, harga pangan strategis terutama beras diharapkan terjaga dan stabil.”Kami selalu berupaya agar masyarakat dalam berbagai kondisi, tetap dapat mengakses pangan dengan harga terjangkau. Kami pun juga masif melaksanakan Gerakan Pangan Murah dan lainnya,” ucapnya.Salah satu mitra Bulog, Charles yang menjual beras SPHP di Palangka Raya mengakui, beras SPHP mendapat respons positif dari masyarakat dan kian diminati.”Sangat membantu masyarakat, harganya terjangkau terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah,” katanya.

Baca Juga  Budaya nusantara harus jadi pondasi kehidupan berbangsa