score.co.id – Antan bek Manchester United, Mikael Silvestre, menganjurkan agar Roy Keane kembali ke Old Trafford untuk memberikan bantuan kepada Ruben Amorim. Menurutnya, kehadiran Keane memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi tim, khususnya dalam hal kepemimpinan dan mentalitas para pemain.
Tak tertekan oleh kritik yang mengalir dari mantan pemain seperti Roy Keane, Gary Neville, dan Wayne Rooney, United tengah berjuang setelah terdepak dari FA Cup dan terdampar di peringkat ke-14 Premier League. Amorim dan skuadnya terombang-ambing di lautan kritik yang semakin membebani mereka.
Dalam menghadapi tantangan mentalitas pemain yang tak kalah penting, Silvestre meyakini bahwa Keane bisa menjadi pahlawan yang membawa perubahan, terutama dalam memperkuat mental para pemain muda. Dengan kepemimpinan yang tegas dan adil, Keane diyakini mampu menghidupkan kembali semangat juang yang diperlukan tim ini.
Keane Bisa Membawa Perubahan di Man United

Menurut Mikael Silvestre, Roy Keane memiliki kepemimpinan yang esensial bagi Manchester United saat ini. Keane dikenal selalu adil dalam memperlakukan semua pihak, mulai dari pemain baru hingga senior serta pelatih klub. Silvestre yakin kehadiran Keane akan menjadi kunci dalam membangun mental pemain muda yang seringkali lebih sensitif terhadap kritik pada masa kini.
Silvestre merasa bahwa generasinya memiliki ketangguhan mental yang luar biasa dalam menghadapi tekanan, dan Keane diyakini dapat membantu mengembalikan semangat tersebut. Menurutnya, Keane adalah contoh yang baik dalam kesetiaan dan kesamaan perlakuan terhadap semua individu di dalam tim. Keberadaan sosok seperti Keane di klub bisa menjadi pilar penting dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh rasa hormat di dalam tim.
Dalam pandangan Silvestre, kehadiran Roy Keane di Manchester United akan memberikan dampak positif yang signifikan. Sikap adil, kesetiaan, dan konsistensi dalam memperlakukan semua orang dengan sama adalah nilai-nilai yang dianggap krusial untuk membangun fondasi kuat bagi kesuksesan tim. Kesamaan perlakuan inilah yang diyakininya dapat menciptakan atmosfer positif di klub, sebagaimana yang pernah dialami pada masa kejayaan bersama Sir Alex Ferguson.
Roy Keane Bisa jadi Mentor Pemain MU

Silvestre menggarisbawahi perbedaan sikap mental antara pemain masa kini dengan generasi sebelumnya. Ia menyoroti kasus Joshua Zirkzee yang secara terbuka meminta maaf di platform media sosial setelah kegagalan penalti melawan Fulham.
Dalam pandangan Silvestre, tokoh sepak bola seperti Paul Scholes tidak pernah mengungkapkan penyesalan meski terlibat kesalahan signifikan. Baginya, kejadian gagal adalah bagian tak terpisahkan dari dunia olahraga profesional yang menuntut pemain untuk bangkit kembali.
Kenangan akan momen ketika Paul Scholes melewatkan penalti di final Piala FA 2005 tetap segar dalam ingatan Silvestre. Scholes tidak pernah meminta maaf karena bagi mereka pada masa itu, kegagalan adalah sesuatu yang lumrah dalam perjalanan karier sepak bola. Menurut Silvestre, pemain masa kini cenderung lebih sulit menerima kritik dan teguran.
Benahi Mentalitas Pemain Muda MU
Mikael Silvestre mempertanyakan sikap pemain muda saat ini yang dianggapnya terlalu sensitif terhadap kritik dibandingkan dengan masa lalunya. Menurutnya, tantangan terbesar adalah ketidakmampuan mereka dalam menerima masukan yang konstruktif dengan lapang dada.
Dalam usahanya merubah pola pikir ini, Silvestre mengusulkan agar Roy Keane, mantan kapten legendaris, dilibatkan dalam struktur tim Manchester United. Keyakinan Silvestre terhadap Keane adalah bahwa kehadirannya dapat membantu pemain-pemain muda mengelola tekanan dan kritik dengan lebih matang.
Dengan penuh keyakinan, Silvestre menyatakan bahwa peran Keane tidak hanya akan memberikan perlindungan kepada pemain, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana kritik dapat disampaikan secara konstruktif tanpa mengorbankan semangat tim.












