Gaji Pratama Arhan dan Tim Saat Ini
Dari Pahlawan Timnas ke Kontrak Megah di Thailand
score.co.id – Pratama Arhan, bek kiri andalan Timnas Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah menandatangani kontrak tiga setengah tahun dengan Bangkok United. Nilai gajinya yang disebut-sebut mencapai Rp10 miliar per musim memicu perdebatan: pantaskah pemain yang minim menit bermain di K League 1 ini menerima bayaran setara bintang asing top? Artikel ini mengupas tuntas struktur gaji Arhan, perbandingannya dengan rekan setim, serta implikasinya bagi masa depan klub dan kariernya.
Profil Pratama Arhan: Kontrak Panjang di Tengah Performa Minim
Pemain berusia 23 tahun ini resmi bergabung dengan Bangkok United pada Januari 2025 setelah masa singkat yang kurang gemilang di Suwon FC.
Detail Kontrak Terkini
- Durasi: 3,5 tahun (hingga Juni 2028)
- Gaji Tahunan: Rp10 miliar (estimasi)
- Bonus: Tergantung performa tim dan individu
- Klausul Pelepasan: Tidak diungkap, tetapi diprediksi di atas Rp50 miliar
Catatan Kritis
- Minim Aksi di Suwon FC: Hanya tampil 4 menit dalam dua pertandingan sepanjang 2024.
- Nilai Pasar Turun: Dari Rp5,65 miliar (2023) menjadi Rp3,48 miliar (2025) menurut Transfermarkt.
Struktur Gaji Pratama Arhan: Mengapa Rp10 Miliar Per Musim?
Angka ini mengejutkan banyak pihak mengingat performa Arhan yang belum konsisten. Berikut analisis komponen yang memengaruhi nilai kontraknya:
Faktor Komersial: Daya Tarik Pasar Asia Tenggara
- Popularitas di Indonesia: 4,2 juta followers Instagram membuatnya menjadi aset pemasaran klub di pasar Indonesia.
- Sponsor: Bangkok United berencana merilis merchandise khusus dengan nama Arhan untuk menyasar fans Indonesia.
Faktor Teknis: Keunikan Kemampuan
- Lemparan Jauh: Rekor lemparan 40 meter menjadi senjata taktis untuk strategi set-piece.
- Versatilitas: Bisa bermain sebagai bek kiri, sayap, atau bahkan striker darurat.
Negosiasi Agen
Agen Arhan, Mousa Sissoko, dikenal tajam dalam meraih kontrak menguntungkan. Klub terpikat oleh potensi jangka panjang dan ancaman kehilangan pemain ke rival Thai League seperti Buriram United.
Perbandingan Gaji di Bangkok United: Tertinggi Kedua di Skuad?
Berdasarkan riset internal score.co.id, struktur gaji Bangkok United terbagi dalam tiga kasta:
Kasta 1: Bintang Asing Top (Rp11-12 Miliar/Tahun)
- Jonathan Bolingi (Striker): Rp12 miliar
- Everton Gonçalves (Bek): Rp11,5 miliar
- Analisis: Duo ini menyumbang 60% gol tim musim 2024/25.
Kasta 2: Pratama Arhan dan Asing Menengah (Rp9-10 Miliar/Tahun)
- Pratama Arhan: Rp10 miliar
- Mahmoud Eid (Winger): Rp9,8 miliar
- Kelebihan Arhan: Gaji sedikit di atas Eid karena nilai komersial.
Kasta 3: Pemain Lokal (Rp2-4 Miliar/Tahun)
- Peerapat Notchaiya (Kapten): Rp4 miliar
- Ekanit Panya (Gelandang): Rp3,5 miliar
- Catatan: Gaji Arhan 2,5x lebih tinggi dari kapten tim.
Risiko Investasi: Apakah Bangkok United Terlalu Berani?
Kontrak Arhan menyimpan tiga potensi masalah:
- Tekanan Performa: Hanya 4 menit bermain di K League 1 membuat skeptisisme tinggi.
- Ketimpangan Gaji: Pemain lokal senior bisa kehilangan motivasi melihat gaji Arhan.
- Return of Investment: Klub harus menjual 15.000 jersey per tahun hanya untuk menutupi 15% gajinya.
Pendapat Pelatih:
“Arhan bukan sekadar pemain. Dia simbol ambisi kami menjangkau pasar Asia Tenggara,” ujar Totchtawan Sripan, pelatih kepala Bangkok United, dalam wawancara eksklusif dengan score.co.id.
Proyeksi Masa Depan: Akan Jadi Pahlawan atau Beban?
Nasib Arhan di Bangkok United tergantung pada tiga faktor:
1. Adaptasi Cepat di Thai League
- Musim Depan: Liga akan kembali digulir April 2025.
- Target Minimal: Main 70% pertandingan, 3 assist dari lemparan jauh.
2. Kolaborasi dengan Bintang Asing
Strategi long throw Arhan bisa dimaksimalkan dengan kehadiran Jonathan Bolingi yang jago menyundul.
3. Manajemen Reputasi
Tekanan media Thailand-Indonesia harus diimbangi dengan kedisiplinan di luar lapangan.
Dampak pada Sepak Bola Indonesia: Preseden Baik atau Buruk?
Kontrak Arhan membuka dua sisi koin:
- Positif: Membuka jalan bagi pemain Indonesia meraih bayaran kompetitif di liga regional.
- Negatif: Klub asing mungkin ragu merekrut pemain Indonesia jika harga transfer dan gaji melambung tak sebanding performa.
Contoh Kasus:
Egy Maulana Vikri (Rp4,5 miliar/tahun di Sabah FC) dianggap lebih realistis karena sepadan dengan statistik 7 gol musim ini.
Kesimpulan: Gaji Fantastis, Tanggung Jawab Besar
Pratama Arhan tidak hanya membawa beban ekspektasi sebagai pemain, tetapi juga duta sepak bola Indonesia di kancah Asia Tenggara. Kesuksesannya di Bangkok United akan menjadi tolok ukur baru bagi pemain lokal: apakah gaji tinggi bisa sejalan dengan kontribusi nyata? Jawabannya akan terungkap seiring bergulirnya musim 2025/26.
Pantau perkembangan terkini seputar karier Pratama Arhan hanya di score.co.id!












