Score – Pembalap Prima Pramac, Jorge Martin, menghadapi persaingan sengit sebelum finis pertama pada balapan MotoGP Thailand yang dihelat di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand, Minggu (29/10/2023).
Adalah Brad Binder (Red Bull KTM) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dua pembalap yang membuat Martin harus berjuang mati-matian untuk menang.
Martin tadinya hanya dibayangi Binder dengan gap sampai 1 detik lebih dari pembalap berikutnya.
Akan tetapi, perlawanan Binder yang lebih keras pada pertengahan balapan memberi kesempatan kepada Bagnaia di posisi ketiga untuk mendekat.
Aksi salip menyalip memanas di dua lap terakhir.
Bagnaia, yang semula hanya membayangi, mengambil manuver berisiko dengan menyalip Martin dan Binder sekaligus di tikungan sebelum garis finis jelang lap terakhir.
Sang juara bertahan mengambil sisi luar dan sempat menjadi pembalap terdepan sebelum Martin menggagalkan dengan memepetnya hingga melebar.
Pada akhirnya tiga posisi pertama tidak berubah. Martin masih jadi pembalap yang paling depan lalu disusul Binder dan Bagnaia di posisi ke-2 dan 3.
Bagnaia sendiri diuntungkan karena pelanggaran batas trek yang dilakukan Binder pada lap terakhir membuatnya naik satu posisi.
Bagi Martin, kemenangan kali ini menghidupkan kembali asa untuk menyaingi Bagnaia dalam perburuan gelar juara.
Martin menjadi penantang terdekat Bagnaia yang saat ini menjadi pemuncak klasemen sementara dengan keduanya hanya berjarak 13 poin setelah MotoGP Thailand.
Pembalap asal Madrid, Spanyol, itu sempat mengalami periode buruk dalam dua seri sebelumnya di mana dia gagal mencetak kemenangan lomba meski soal ritme paling cepat.
“Ini adalah kemenangan yang penting karena ini sedikit menutup dua kegagalan yang dialaminya (Martin) baru-baru ini,” kata Pedrosa seperti dikutip dari DAZN via Motosan.
“Betapa kuatnya dia dalam pengereman dan akselerasi di tikungan, mungkin itu berkat Ducati,” imbuh juara dunia tiga kali itu.
Pedrosa sendiri berharap bisa melihat duel secara langsung antara Bagnaia dan Martin sebagai dua pembalap terkuat di MotoGP musim ini.
Dia menilai Bagnaia dan Martin bisa menunjukkan lebih andai tidak mengalami kendala dengan ban pada pengujung balapan.
“Binder berada di tengah dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia tidak ada di sana,” ucap Pedrosa lagi.
“Kita bisa saja melihat duel antara Pecco dan Martin. Tapi hei, saya pikir kita memiliki balapan yang hebat,” tambahnya.
Di luar itu, Pedrosa memuji kekuatan mental Martin yang dapat menjaga dominasinya dalam beberapa seri terakhir.
Dalam enam balapan sejak MotoGP San Marino hingga MotoGP Thailand, Martin hampir sulit untuk dihentikan oleh pembalap lainnya.
Dalam rentang waktu tersebut Martin mampu mencetak 3 kemenangan lomba, 5 kemenangan sprint, dan 4 pole position.
Menurut Pedrosa, menjaga performa kuat dalam waktu yang lama itu bukan pekerjaan yang mudah.
“Ketika kita mulai menang dan menjadi pembalap tercepat, kita harus menunjukkan di setiap sesi latihan bahwa kita memang yang paling cepat,” ucap Pedrosa.
“Jadi, tidak ada yang percaya bahwa kita tiba-tiba mengalami kemerosotan atau mereka bisa membuat kita gugup.”
“Jadi, mempertahankan level tersebut sepanjang waktu sangat melelahkan secara mental. Dan di situlah pentingnya untuk bisa konsisten dan mempertahankan level.”
“Itulah yang benar-benar dia tunjukkan, keunggulan dan kekuatan mental yang sangat kuat,” ujar Pedrosa menutup.