Score – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II tengah mengupayakan peningkatan penerbangan umrah di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka untuk memudahkan masyarakat di wilayah Jawa Barat.
“Jumlah jamaah umrah di Indonesia pada tahun ini mencapai sekitar 1,5 juta jamaah dan sebanyak 60 persen atau sekitar 900.000 jamaah dilayani di bandara AP II. Sekitar 80 persen dari 900.000 jamaah itu dilayani di Bandara Soekarno-Hatta. Kami ingin agar sebagian bisa berpindah dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Awaluddin mengatakan AP II mengupayakan agar 30 persen jamaah umrah di Bandara Soekarno-Hatta bisa berpindah ke Bandara Kertajati.
“Tentunya, jamaah umrah yang berasal dari Jawa Barat. Untuk kemudian, slot yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta bisa dikembangkan lagi untuk penerbangan internasional dan domestik,” kata dia.
Untuk itu, AP II akan membahas rencana tersebut dengan maskapai di dalam negeri maupun luar negeri.
“Terkait penerbangan haji dan umrah, maka maskapai luar negeri yang akan kami ajak membahas adalah maskapai asal Timur Tengah,” ujar Awaluddin.
Adapun, maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air Group juga sudah beberapa kali melayani penerbangan umrah dari Bandara Kertajati.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyebut potensi penerbangan haji dan umrah melalui Bandara Kartajati sangat baik dan akan semakin meningkat.
“Jawa Barat merupakan provinsi dengan jamaah haji terbanyak. Untuk itu, akan kami optimalkan tahun depan seiring dengan adanya kuota tambahan. Kami juga mengimbau penyelenggara umroh dan calon jemaah umrah turut memanfaatkan dan meramaikan Bandara Kertajati,” kata Hilman.
Sejalan dengan Bandara Kertajati yang sudah beroperasi penuh, AP II juga mendorong adanya lebih banyak lagi rute-rute domestik.
Mulai 29 Oktober 2023, ada tiga maskapai nasional yang melayani tujuh rute domestik di Bandara Kertajati, yakni dari dan ke Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang.
“Dengan infrastruktur dan fasilitas lengkap di Bandara Kertajati maka peluang membuka rute-rute lainnya sangat terbuka lebar seperti misalnya ke Padang, Pekanbaru, Labuan Bajo dan kota-kota lainnya,” ucap Awaluddin.
Bandara Kertajati merupakan terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. Bandara Kertajati memiliki luas lahan sebesar 1.800 hektare, dengan luas terminal penumpang 121.000 meter persegi dan terminal kargo 90.000 meter persegi, dan panjang runway 3.000 meter x 60 meter.
Mulai 29 Oktober 2023, Bandara Kertajati resmi beroperasi penuh melayani penerbangan domestik dan internasional pasca pengalihan dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.