SCORE.CO.ID – Turnamen penutupan BWF super series sudah berakhir sejak, Minggu (15/12/2024) sore tepatnya di China. Daftar juara world tour final 2024 juga sudah diumumkan, sayangnya Indonesia tak menempatkan satu wakil pun di babak final kemarin.
BWF World Tour Final 2024 menyajikan hadiah sebesar 2.500.000$ untuk lima regu atau jika dirupiahkan senilai 40 miliar yang artinya tiap atlet berhak mendapat uang tunai sebesar 2-3 miliar rupiah untuk pemenang.
Bukan hanya hadiah yang menarik, turnamen penutup BWF Series ini juga akan menjadi sejarah siapa pebulutangkis terbaik di dunia khususnya tahun 2024, dan Kim Astrup/Andreas Rasmussen menjadi ganda putra nomor 1 dunia setelah meraih gelar super 1000 pertamanya.
Indonesia sendiri tidak mewakili satupun atletnya di babak final ini, bahkan semua pemainnya kalah di babak semifinal sekaligus.
Ini adalah pukulan terberat bagi PBSI dimana tahun 2023 juga mengalami hasil serupa yang hanya mampu di babak semifinal saja yang kala itu Jonathan Christie dan pasangan ganda putra Fajar/Rian juga kandas dibabak yang sama.
Sejak ajang World Tour Final ini digelar sejak tahun 2018, Indonesia baru merebut satu gelar melalui ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada 2019, sisanya tak ada yang bisa meraih gelar tersebut. Tahun ini pun mengalami nasib yang serupa.
Berikut Daftar Juara BWF World Tour Final 2024
Final results and podium pictures of BWF World Tour Finals 2024
Tunggal Putra
Shi Yu-Qi (CHN) vs Anders Antonsen (DEN) 21-18 21-14, Pemenang: Shi Yu-Qi
Tunggal Putri
Wang Zhiyi (CHN) vs Han Yue (CHN) 19-21 21-19 21-11, Pemenang: Wang Zhiyi
Ganda Putra
Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (DEN) vs Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (MAS) 21-17 17-21 21-11, Pemenang: Kim/Rasmussen
Ganda Putri
Baek Ha Na/Lee So Hee (KOR) vs Nami Matsuyama/Chiharu Shida (JPN) 21-19 21-14, Pemenang: Baek/Lee
Ganda Campuran
Zheng Siwei/Huang Yaqiong (CHN) vs Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (MAS) 21-18 14-21 21-17, Pemenang: Zheng Siwei/Huang
Apa Komentar Kami?
Tentunya seharusnya PBSI bisa lebih kreatif lagi menurunkan pebulutangkis muda untuk menjadi cover dari Jonathan Christie di posisi tunggal putra, Gregoria Mariska untuk tunggal putri, juga Fajar/Rian ada untuk ganda putra. Kemanakah pelapis mereka?
Sementara negara lain begitu cepat mengeluarkan pelapis hebat, juga memiliki pemain tandem untuk menggantikan posisi seniornya.
Indonesia sendiri sudah melakukan perombakan di PBSI, termasuk mengganti Ketua Umumnya, tapi perubahan itu sama sekali tidak ada. Setiap turnamen yang kami harapkan sebagai BL Lovers adalah gelar layaknya seperti kontigen China, tapi ini selalu 0 gelar lagi.
Sekarang komentar menurutmu, apakah Indonesia masih disebut layak sebagai raja dan ratu badminton lagi?