Jose Mourinho memang jago dalam menciptakan gejolak. Baru-baru ini, Mourinho tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya ketika membicarakan kontroversi terkait keputusan wasit dan VAR dalam kemenangan dramatis 3-2 Fenerbahce melawan Trabzonspor.
Mourinho mengekspresikan kemarahan itu melalui akun Instagram-nya, sesaat setelah pertandingan berakhir. Dia dengan nada pedas menyebut wasit yang memimpin laga Fenerbahce versus Trabzonspor sebagai “anak kecil”.
Kesalnya semakin memuncak sehingga Mourinho bahkan harus ditarik keluar lapangan oleh salah satu pemainnya saat merayakan kemenangan, setelah merasa sangat kecewa dengan sejumlah keputusan sang wasit.
Mantan mentor di Chelsea, Manchester United, dan Tottenham ini benar-benar meradang ketika wasit Oguzhan Cakir dan asisten VAR, Atilla Karaoglan, memutuskan tidak memberikan penalti atas pelanggaran handball oleh pemain Trabzonspor saat skor masih imbang 2-2 di menit ke-82.
Sebelumnya, Trabzonspor sudah dua kali mendapat penalti berkat bantuan teknologi VAR, yang semakin memicu kemarahan Mourinho.
Beruntung, Fenerbahce serta Mourinho akhirnya bisa tersenyum lebar ketika Sofyan Amrabat mencetak gol kemenangan di menit ke-12 babak tambahan, dan Mourinho pun merayakannya dengan selebrasi yang dramatis di atas lapangan.
Pamerkan Liga Turki di Instagram
Setelah keluar dari lapangan dengan lompatan kegirangan dan tinju yang terangkat, Mourinho menyelenggarakan konferensi pers yang penuh tantangan, dia berjanji akan menggunakan Instagram untuk menunjukkan kesalahan wasit. “Tidak banyak yang peduli dengan Liga Turki di luar sana,” ujarnya dengan tegas, “Akan kuunggah momen itu di Instagram, agar jutaan mata menyaksikannya.”
Tak berapa lama kemudian, video insiden pada menit ke-82 muncul di akun Instagram Mourinho yang memiliki 5,5 juta pengikut. “Tontonlah dan tersenyumlah,” begitu caption yang menyertainya, lengkap dengan emoji hati berwarna Fenerbahce. “Jika kalian menikmatinya, jangan lewatkan pertandingan, karena situasi lucu seperti ini tak hanya terhenti pada klip pendek.”
Melalui cara provokatifnya, Mourinho berupaya untuk menarik perhatian dunia maya dengan konten-konten yang dapat menciptakan sensasi. Dalam langkah kontroversial ini, dia ingin memastikan bahwa keputusan wasit yang kontroversial itu tak terabaikan begitu saja, melainkan disorot secara luas oleh publik. Strategi ini merupakan langkah ambisius yang memungkinkan momen tersebut menjadi sorotan utama di kancah sepakbola dunia.
Penggunaan media sosial, khususnya Instagram, oleh Mourinho sebagai wadah unggahan video kontroversial ini menandai evolusi strategi komunikasi dalam dunia manajerial sepakbola. Dengan mengandalkan kekuatan platform digital, ia merencanakan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan dampak dari pesan yang ingin ia sampaikan kepada banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa Mourinho tetap menjadi sosok yang inovatif dalam menghadapi tantangan dalam dunia sepakbola.
Dengan langkah taktisnya, Mourinho telah merancang sebuah narasi baru dalam dunia sepakbola yang tak hanya menarik perhatian media tradisional, namun juga menciptakan getaran di dunia maya. Dengan sikapnya yang berani dan berbeda, dia menunjukkan bahwa kehadirannya tak hanya dalam lapangan hijau, tetapi juga di dunia virtual di mana pengaruhnya bisa lebih masif. Mourinho terus melangkah maju, menunjukkan bahwa strategi inovatif dan komunikasi yang kuat adalah kuncinya untuk tetap relevan dalam dunia sepakbola yang terus berubah.
Fenerbahce Naik ke Peringkat Dua
Mourinho akhirnya mampu tersenyum lega setelah kemenangan cemerlang yang membawa Fenerbahce, klub yang telah diarsiteki sejak bulan Juni lalu, melonjak ke posisi kedua dalam klasemen Super Lig Turki, terpaut lima poin dari rival abadinya, Galatasaray.
“Man of the match pada pertandingan hari ini adalah Atilla Karaoglan. Dia mungkin tak terlihat, tetapi dialah yang menjadi pengatur jalannya pertandingan,” ujar Mourinho dengan nada kekecewaan yang terasa.
“Para wasit di lapangan hanyalah ‘bocah kecil’ yang berada di sana, namun jati diri sebenarnya adalah Atilla Karaoglan.”
“Dari bayangan yang tak terlihat, dia bertransformasi menjadi sosok yang paling berpengaruh dalam pertandingan ini. Saya berpesan atas nama seluruh penggemar Fenerbahce: kami tak ingin dipimpin olehnya lagi. Kami tak mau kehadirannya karena sensasi yang menyesatkan. Kami menolak keberadaannya di lapangan, apalagi di sistem VAR,” tegasnya.
Semoga versi yang saya tulis sesuai dengan keinginanmu!