Frank Lampard tengah menjadi kandidat yang patut diperhitungkan untuk menggantikan Ivan Juric sebagai pelatih AS Roma. Juric, yang saat ini berada di bawah tekanan di ibukota Italia, telah mendapat sorotan karena performa tim yang kurang memuaskan. Roma hanya berhasil mengumpulkan 13 poin dari 11 pertandingan pembuka musim ini, meskipun Juric baru-baru ini mengambil alih posisi pelatih dari Daniele De Rossi setelah empat laga.
Pemecatan legenda klub, De Rossi, menimbulkan ketidakpuasan di antara para penggemar Roma. Hal ini membuat Juric harus berjuang keras sejak awal masa kepelatihannya. Penampilan tim yang belum konsisten semakin memperburuk situasi, terutama setelah kekalahan 3-2 di Verona pada hari Minggu lalu. Tekanan terus meningkat bagi mantan manajer Torino tersebut dan masa depannya pun semakin meragukan.
Frank Lampard, dengan segala pengalaman dan kemampuannya, dipandang sebagai solusi yang potensial untuk membawa perubahan positif bagi AS Roma. Seiring dengan ketidakpuasan fans dan tekanan yang terus meningkat, Lampard dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan dan performa yang diharapkan dari tim ibukota Italia. Juric harus mempersiapkan diri menghadapi masa-masa sulit jika ingin bertahan sebagai pelatih di klub tersebut.
Lampard Masuk Bidikan Roma
Gazzetta dello Sport telah merenggangkan deretan identitas dengan pekerjaan ini, apabila Juric dihapus, dan Lampard dikategorikan di dalamnya. Individu berumur 46 tahun tersebut telah mengalami masa pengangguran sejak penugasan yang mengecewakan sebagai manajer sementara Chelsea pada akhir musim 2022/23. Lampard kembali ke tim di mana dia terkenal sebagai legenda saat aktif bermain, namun hanya berhasil memenangi satu dari 11 pertandingan yang dia kendalikan.
Pria 46 tahun ini telah dimasukkan dalam daftar potensial untuk jabatan tersebut jika terjadi pemecatan Juric, menurut laporan dari Gazzetta dello Sport. Lampard, yang sebelumnya pernah melatih Chelsea sebagai manajer sementara, belum menemukan pekerjaan baru setelah kegagalan yang ia alami di musim 2022/23. Meski kembali ke klub yang membesarkan namanya di masa lalu, penampilan Lampard sebagai pelatih hanya meraih satu kemenangan dari 11 pertandingan yang dijalani.
Terkait kemungkinan pergantian Juric, sejumlah nama telah disebutkan termasuk Lampard, yang saat ini mencari peluang baru setelah pengunduran diri yang kurang memuaskan di Chelsea. Meskipun kembali ke klub kenangan, Lampard belum menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan hanya satu kemenangan tercatat dalam daftar 11 pertandingan yang dia tangani.
Kandidat Kuat
Tantangan yang menanti setelah tahun yang kurang memuaskan sebagai pelatih Everton pada Januari 2023, hanya dengan 12 kemenangan dari 44 pertandingan, Lampard tetap berusaha menghadapi cobaan tersebut. Meski demikian, dia menerima apresiasi atas kinerja positifnya saat menjadi manajer Derby County dan menyambut tugas pertamanya di Chelsea. Kiprah gemilangnya sebagai pemain juga memberikan bobot ekstra dalam penilaian terhadap kualitasnya sebagai manajer.
Nama Frank Lampard mulai ramai dibicarakan dalam laporan di Italia, namun tak sendirian dalam perbincangan tersebut. Prestasi yang pernah ia raih sebagai pemain dan performa cemerlangnya ketika mengelola Chelsea menjadi poin penting dalam pertimbangan-pertimbangan tersebut. Meskipun sejumlah kabar tentang masa depannya beredar luas, Lampard terus berusaha menjaga reputasinya di dunia manajerial sepakbola.
Percakapan tentang Frank Lampard semakin intens berputar di berbagai lini, terutama dalam laporan terkait situasi manajerialnya. Kiprah inspiratifnya di Derby County, tugas awalnya di Chelsea, serta dedikasi penuhnya sebagai pemain professional menjadi sorotan utama dalam analisis terhadap kemungkinan langkah selanjutnya dalam karier manajerialnya.
Alternatif Lampard
Paulo Sousa, yang kini memimpin Shabab Al Ahli di Dubai, tengah menjadi pusat perhatian, sementara Roberto Mancini turut tercantum setelah melepaskan jabatannya sebagai pelatih di Arab Saudi. Geliat mantan manajer Chelsea lainnya, Graham Potter, juga memperkaya bursa pelatih, bersama Claudio Ranieri, Massimiliano Allegri, dan Maurizio Sarri.
Kisah Sergio Juric masih merajut benang kendali, dipercaya untuk membimbing timnya menghadapi Union Saint-Gilloise dalam panggung Liga Europa. Spekulasi terus memanas, menciptakan sorotan pada potensi pergantian arah bagi beberapa pelatih top. Mancini, Sousa, Potter, Ranieri, Allegri, dan Sarri menjadi nama-nama yang memanaskan jagat sepak bola.
Sorotan terhadap para pelatih elit ini semakin intens seiring momentum penting yang dihadapi oleh tim-tim papan atas. Juric dan para rivalnya dihadapkan pada tantangan Liga Europa yang menuntut ketangguhan dan taktik yang matang. Saat semuanya terasa memuncak, pertanyaan siapakah yang akan membawa kejayaan pun semakin menggema di dunia sepak bola.