SCORE.CO.ID – Akhirnya! Sekjen PSSI, Yunus Nusi, telah menyampaikan permintaan resmi kepada AFC terkait penunjukan wasit untuk pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi.
Pernyataan itu berbentuk surat yang dikirim ke FIFA sebagai bentuk upaya untuk menyampaikan permintaan agar FIFA dan AFC menunjuk wasit netral untuk laga Timnas Indonesia, menyusul kepemimpinan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf asal Oman saat melawan Bahrain.
Dalam kesempatan menghadiri Konferensi Presiden dan Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Dunia di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober hingga 1 November 2024, Yunus Nusi akan mengajukan ini secara langsung.
Nusi berharap AFC dapat menunjuk wasit dari federasi yang tidak memiliki afiliasi dengan kawasan Asia Tenggara atau Timur.
Permintaan ini diajukan menyusul pengalaman pahit saat Indonesia menghadapi Bahrain. Nusi menilai, kinerja wasit pada laga tersebut merugikan timnas Indonesia.
“Saya pada 28 Oktober 2024 akan ke Seoul, dan saya bakal melakukan komunikasi dengan AFC, ada kawan kami di sana,” ujar Yunus Nusi.
Ia menambahkan, “Kami berharap siapapun wasitnya, kami meminta berlaku netral. 80 persen penduduk Indonesia sangat mencintai sepak bola, dan kami berharap agar keputusan-keputusan di lapangan bisa memberikan rasa keadilan.”
PSSI berharap wasit yang memimpin pertandingan Timnas Indonesia bisa bersikap adil agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan, demi menjaga hubungan antarnegara dan kepercayaan masyarakat.
Indonesia sendiri akan melawan Arab dan Jepang dalam dua laga terakhir di Matchday terakhir Kualifikasi Piala Dunia Ronde Ketiga putaran pertama.
November 2024 dimana menjadi bulan terakhir putaran pertama untuk bisa meraup tiga poin sebelum laga dilanjutkan lagi pada putaran kedua bulan Maret 2025 mendatang.
Sekjen PSSI berharap agar kejadian wasit Ahmed Al Kaf tidak terulang lagi apalagi Indonesia kerap kali dicurangi wasit ketika sedang memenangkan pertandingan.
Bisa dilihat sendiri ketika melawan Bahrain memimpin 2 angka justru Indonesia dicurangi wasit yang akhirnya laga harus berakhir imbang, yang artinya Garuda merugi dua poin, yang harusnya menang tetapi malah imbang.