Score – Pemerintah Kota Tangerang Banten akan menyiapkan drone thermal sesuai saran BNPB untuk mengatasi kebakaran di TPA Rawakucing dalam mengidentifikasi gas metan yang berada di bawah tumpukan sampah.
“Kalau dilihat dari permukaan memang api sudah tidak terlihat, tinggal titik-titik kepulan asap. Berdasarkan saran dari BNPB, kami sedang mencari drone thermal untuk digunakan memetakan dan mengidentifikasi titik-titik kandungan gas metan tersebut,” kata Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah di Tangerang Selasa dalam keterangannya.
Ia mengatakan upaya pemadaman ini sebagai terobosan dalam mengatasi kebakaran di TPA Rawakucing yangterjadi sejak Jumat (20/10).
Selama penanganan kebakaran dilakukan, Tim gabungan Pemkot Tangerang menilai terdapat titik-titik api yang sulit dipadamkan secara total karena keberadaan gas metan di bawah tumpukan gunungan sampah dan sulit diidentifikasi.
“Maka itu kita sedang melakukan kerja sama dalam penggunaan drone thermal ini,” katanya.
Selain itu, BNPB juga akan menambah satu unit lagi helikopter water bombingyang beroperasi sejak Senin (23/10) untuk mempercepat pemadaman sehingga nantinya ada dua helikopter.
“Setelah dilihat dari pengamatan udara tadi kepulan asap masih sangat pekat, jadi kita telah mendapat informasi bahwa akan ada penambahan dari BNPB terkait satu unit helikopter water bombing lagi,” lanjutnya.
Kebakaran di TPA Rawakucing Kota Tangerang di wilayah Neglasari terjadi pada hari Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB diduga akibat cuaca panas.
Dugaan sementara, api muncul pertama kali di area landfill pintu satu. Namun karena kencangnya tiupan angin merambat ke tumpukan sampah di pintu dua dan tiga.
Sempat mereda pada Sabtu (21/10) pagi, api kembali membesar siang harinya karena masih banyak api yang berada di dalam tumpukan sampah serta didorong angin kencang.
Pemadaman pun masih berlangsung hingga kini. BNPB membantu dengan mengerahkan personilnya serta satu helikopter water bombing dari Bali.
KLHK menerjunkan pasukan AGNI yang khusus menangani kebakaran hutan.