BPBD Kepri imbau warga banyak minum air cegah ISPA karena asap

BPBD Kepri imbau warga banyak minum air cegah ISPA karena asap

Score – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau meminta masyarakat untuk perbanyak mengkonsumsi air putih agar terhindar dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dampak dari kabut asap kiriman yang sudah memasuki beberapa wilayah di Kepri.

“Perbanyak minum air putih agar terhindar dari ISPA akibat asap kiriman yang sudah masuk di beberapa wilayah di Kepri,” ujar Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi di Batam Kepulauan Riau, Sabtu .Beberapa daerah yang sudah terdampak dari kabut asap kiriman dari Sumatera di Kepri itu, kata dia, yakni Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan.Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dia terima, untuk kualitas udara di tiga daerah tersebut sudah masuk kategori tidak sehat dengan nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada siang hari mencapai 123 hingga 126.

“Untuk tiga daerah itu, kualitas udaranya sekarang sudah masuk kategori awas. Sedangkan daerah lainnya masih aman,” katanya.Keberadaan kabut asap kiriman itu, kata dia, juga mempengaruhi jarak pandang. Berdasarkan data yang diterima, di daerah Batam, Tanjungpinang dan Bintan, jarak pandang tidak sampai 5 kilometer dari normalnya sekitar 10 km.”Batam itu hari ini jarak pandangnya 4,5 km, Tanjungpinang dan Bintan 4 km. Untuk daerah lainnya di atas 6 km semua,” kata dia.Sementara, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Kepulauan Riau juga menyebutkan bahwa kualitas udara di kota itu pada Sabtu ini, masuk dalam kategori tidak sehat, sehingga masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam IP di Batam, Sabtu, mengatakan imbauan tersebutjuga secara khusus ditujukan kepada masyarakat yang berisiko tinggi asma, lansia, anak-anak, serta ibu hamil.”Pagi ini nilai ISPU kita 111, masuk kategori tidak sehat atau warna kuning. Saatnya gunakan masker untuk aktivitas di luar, terutama bagi yang beresiko tinggi memiliki asma, lansia, anak-anak, ibu hamil,” ujar IP.*

Baca Juga  Bengkulu mengajukan penambahan kuota BBM bersubsidi untuk akhir tahun