Score – Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyatakan kementerian yang dipimpinnya sedang melakukan misi penyelamatan budaya melalui penyelenggaraan Pekan Olahraga Tradisional Nasional (POTRADNAS) IX.
Penyelenggaraan POTRADNAS IX telah memasuki hari kedua setelah dibuka pada Senin (12/6) di Open Space Gallery, Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ajang tersebut direncanakan berlangsung hingga Kamis (15/6).
Menpora Dito turut hadir menyaksikan acara pembukaan yang diisi dengan penampilan sejumlah pelajar sekolah dasar setempat yang memainkan berbagai permainan tradisional.
“Memang antusias masyarakat belum mencapai puluhan ribu untuk menyaksikan atau mengikuti POTRADNAS IX di Kuningan, Jawa Barat. Tetapi kita telah menjalankan misi penyelamatan budaya Indonesia dari pengaruh budaya asing efek dari era digitalisasi dengan anak-anak muda yang tetap tertarik bergabung di jalur olahraga tradisional,” kata Menpora Dito melalui keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta.
“Olahraga tradisional itu terbentuk dari sejarah dan budaya yang merupakan cikal-bakal nilai filosofi ke-Indonesia-an dan Nusantara, di mana sportivitas dan gotong royong merupakan kebudayaan asli Indonesia,” tambahnya.Pada POTRADNAS IX terdapat lima cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni hadang, egrang, sumpitan, terompah panjang, dan gasing. Namun Menpora Dito menyatakan pada ajang Festival Olahraga Nasional (FORNAS) yang akan dipertandingkan pada Juli, terdapat 11 cabang olahraga yang akan dimainkan.Menpora Dito juga menyebut bahwa saat ini Kemenpora sedang mendorong agar olahraga tradisional Indonesia dapat dipertandingkan di pesta olahraga multicabang internasional.”Ada dua cabang olahraga tradisional potensial yakni pencak silat dan hadang. Kini kita akan terus mendorong pencak silat untuk bisa dipertandingkan di Olimpiade,” kata menteri termuda di jajaran kabinet Presiden Joko Widodo itu.