Score – Kurnia Meiga menjual sejumlah medali yang ia peroleh selama menjadi pemain sepak bola. Diketahui, pria yang dinobatkan sebagai pemain terbaik ISL 2009-2010 ini terpaksa pensiun sebagai pesepak bola karena mengalami gangguan pandangan mata.
Mengetahui Meiga hendak menjual medali, Ketua Umum PSSI Erick Thohir datang ke rumahnya. Pada Erick, Meiga mengatakan bahwa alasannya menjual medali untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Saya gak munafik, saya gak minta ke pemerintah, saya gak minta ke klub mana pun. Jadi saya gak mau merugikan orang lain, intinya gitu sih. Apalah sebuah prestasi kalau anak-anak saya gak makan. Jadi ya sebetulnya prestasi mungkin suatu kebanggan sendiri ya kalau dibilang sayang sebetulnya sayang,” kata Meiga.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Jakarta ini terpaksa menjual koleksi medalinya. Dengan kondisinya saat ini yang tak bisa melihat, ia tidak bisa melakukan apa pun untuk menafkahi keluarga.
Sebagian medali milik Meiga sudah terjual. Kendati beberapa medalinya sudah terjual, ia masih mempunyai banyak medali lain.
“Sudah, ada tiga atau empat mungkin (yang terjual). (Medali) AFF. AFF ada dua, 2010 dan 2016. 2016 sudah (terjual). Apa lagi ya, lupa lagi. Baju pun udah saya jual,” tuturnya dilansir dari kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS pada Minggu, 24 September 2023.
Tak hanya medali, Meiga juga menjual atribut sepak bola lain miliknya. Ia tak masalah harus kehilangan hadiah dari prestasinya.
Yang terpenting baginya adalah tidak menyusahkan orang lain dengan kondisi seperti ini. Mengingat hanya bisa melihat 5 persen dari mata kanan, Meiga tidak bisa melakukan aktivitas sendiri.
“Sabar, kuat, dibantu dia bilang. Saya bilang terima kasih sudah sangat membantu, sangat besar juga sih sebetulnya. Lebih baik sih (dari Ketum PSSI sebelumnya), ya kita ngomong secara jujur, lebih baik. Kita lihat juga komisinya, tim nasional pun sekarang jauh lebih baik,” ucapnya.
Adik mendiang Achmad Kurniawan ini berharap timnas Indonesia semakin maju. Hasil penjualan medalinya digunakan untuk biaya hidup dan sekolah anak-anak.
Meiga sempat menawarkan medali miliknya pada dokter Richard. Dokter Richard pun bersedia membantu Meiga.
“Saya nonton, karena pada waktu masnya main itu saya nonton. Saya nonton dan saya ngerasa bangga masnya mengatur-ngatur marah-marah juga di bawah mistar gawang dan itu berkesan. Setelah mas malah saya gak tahu kiper sekarang tuh,” ujar dokter Richard pada Meiga.***