Score – Eks kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga menjelaskan kondisinya kini usai terkena penyakit mata sejak 2017. Akibatnya, peraih medali Pemain Terbaik ISL 2009-2010 ini tidak bisa melihat dengan baik.
Penglihatannya seperti tertutup. Meiga menjelaskan, ia hanya bisa melihat sekira 5 persen di ujung mata kanan. Mantan kiper Arema ini bisa melihat gerakan tangan namun tidak dapat melihat mimik muka.
“Kanan-kiri (tidak bisa melihat). Kanan aja (bisa melihat) cuma dikit tapi itu pun hanya gerakan aja sih, kayak bayangan semu. Dari Agustus 2017 (didiagnosis Papilledema),” kata dia.
ADVERTISEMENT
Meiga didiagnosis penyakit ini saat dirinya berada di puncak karier sebagai pesepak bola. Setelah tahu dirinya sakit, peraih penghargaan Penjaga gawang terbaik Kejuaraan AFF 2016 ini berhenti berkarier di dunia sepak bola.
Kala itu ia baru pulang dari Banjarmasin kemudian merasakan sakit pada mata . Penglihatannya tiba-tiba langsung tertutup.
“Kayak tirai, satu, dua, tiga. Kayak ditutup sih. Tutup-buka, tutup-buka terus tutup satu kali. Tidak bisa (melihat lagi) sampai saat ini. Sudah pastinya udah enam tahun dari 2017 sampai 2023,” tutur Meiga dilansir dari kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS pada Minggu, 24 September 2023.
Pada awal terkena penyakit mata , pria dengan tinggi 187 sentimeter ini merasa stres dan putus asa. Akan tetapi, ia bersyukur karena keluarga selalu mendukung dan membantu menguatkan mentalnya lagi.
Selama dua tahun Meiga merasakan putus asa. Terlebih, ia mengalami hal tersebut pada usia 27 tahun di mana itu biasanya merupakan puncak karier bagi pesepak bola.
“Ke dokter ya waktu itu sampai ada yang bilang pembengkakan, penipisan, cuma kan namanya kita berobat ikhtiar lah jatuhnya belum ada yang menemukan solusi sih. Mungkin belum jodohnya tepatnya sih,” ujar pria kelahiran 7 Mei 1990 ini.
Menurut keterangan Meiga, dokter belum mendiagnosis penyakitnya secara rinci. Selama enam tahun berobat, diagnosa penyakitnya masih simpang siur. Ia belum mencoba pengobatan di luar negeri.
Pemilik nama lengkap Kurnia Meiga Hermansyah ini bersedia bila ada yang mengajaknya berobat ke luar negeri. Dia tidak mendapat asuransi sebagai pesepak bola.
“Enggak ada (asuransi sebagai pesepak bola). Mungkin kalau pribadi kayak BPJS gitu mungkin kan itu kita sendiri ya. Tapi kalau asuransi profesional yang dari ujung kepala sampai ujung kaki itu enggak ada,” ucap pria 33 tahun ini.***