SCORE.CO.ID – Copa America 2024 yang berlangsung di Amerika Serikat sejak 20 Juni 2024 menghadapi kritik tajam terkait kualitas lapangan yang dianggap kurang memadai.
Sejumlah pelatih dan pemain mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi lapangan yang berdampak pada performa tim dan pemain.
Masalah Kualitas Lapangan
Turnamen ini diikuti oleh 16 tim yang bertanding di 14 venue yang telah disiapkan oleh tuan rumah dan meski pelaksanaan turnamen berjalan lancar, keluhan terkait kualitas lapangan bermunculan.
Salah satu sumber menyebutkan bahwa stadion-stadion di Amerika Serikat tidak mampu menampung lapangan sepak bola tradisional dengan ukuran standar FIFA, yaitu 105m x 68m.
Sebagian besar venue juga digunakan untuk pertandingan sepak bola Amerika yang memiliki dimensi berbeda, sehingga lapangan yang digunakan untuk Copa America lebih kecil, yaitu 100m x 64m.
Ukuran lapangan yang lebih kecil ini menyerupai lapangan yang biasa digunakan untuk pemain di bawah usia 13 tahun dan hal ini membuat pemain kesulitan dalam mencari posisi yang tepat untuk menyerang dari sayap dan melakukan serangan balik, yang merupakan strategi penting dalam sepak bola profesional.
Keluhan dari Para Pemain
Beberapa bintang besar dari turnamen ini juga mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi lapangan. Sejauh ini, keluhan datang dari pemain Brasil dan Argentina.
Vinicius Jr, salah satu bintang Timnas Brasil, menyatakan bahwa Copa America 2024 sangat sulit bagi timnya karena kualitas lapangan yang buruk.
Ia menyebut bahwa selain kondisi lapangan, wasit dan perlakuan dari CONMEBOL juga menjadi tantangan besar bagi mereka.
Sementara itu, kiper Timnas Argentina, Emiliano Martinez, juga mengecam kondisi lapangan di Amerika Serikat. Menurutnya, kondisi lapangan merupakan sebuah bencana yang perlu segera diperbaiki, ia juga menekankan bahwa jika masalah ini tidak diselesaikan, level kompetisi Copa America akan selalu berada di bawah Kejuaraan Eropa.
Dampak Pada Kompetisi
Kualitas lapangan yang buruk tidak hanya menjadi keluhan bagi para pemain dan pelatih, tetapi juga berdampak pada kualitas permainan secara keseluruhan.
Lapangan yang tidak sesuai standar membuat pemain sulit beradaptasi dan menampilkan performa terbaik mereka.
Hal ini tentunya mempengaruhi hasil pertandingan dan kepuasan penonton yang berharap melihat pertandingan berkualitas tinggi.
Sebagai contoh, Argentina harus menghadapi Kanada di lapangan yang dianggap kurang layak, Martinez menyebutkan bahwa menghadapi tim kuat seperti Kanada di lapangan dengan kondisi buruk membuat mereka kesulitan.
