Score – Selandia Baru merayakan kesuksesan kerja sama dengan Indonesia di bidang geotermal (Geo-INZ) yang ditujukan untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia.
“Selandia Baru bangga bisa bekerja sama secara bilateral dengan Indonesia, dan secara umum di seluruh kawasan Pasifik dan Indo-Pasifik, dalam transisi energi yang berkelanjutan,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett dalam sebuah acara untuk merayakan kesuksesan kerja sama tersebut, di Jakarta, Selasa.
Acara untuk merayakan keberhasilan kerja sama tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (MFAT), bekerja sama dengan New Zealand Trade and Enterprise (NZTE).
Melalui kerja sama yang telah berlangsung selama lima tahun itu, Selandia Baru telah menyumbang 10,6 juta dolar Selandia Baru (sekitar Rp96,4 miliar) bagi pengembangan energi panas bumi di Indonesia melalui bantuan teknis panas bumi dan peningkatan kapasitas bagi tiga lembaga mitra di Indonesia.
Kerja sama Geo-INZ tersebut telah dilakukan melalui Jacobs New Zealand dengan dukungan dalam negeri dari Jacobs Indonesia, dengan nama Program Kerja Sama Pembangunan Internasional Aotearoa Selandia Baru – Nga Hoe Tuputupu-mai-tawhiti (IDC).
Energi terbarukan menjadi fokus utama dari kerja sama dukungan Selandia Baru untuk Indonesia, yang dilakukan melalui kolaborasi dan kemitraan yang telah berlangsung lama di bidang energi terbarukan antara kedua negara.
Program kerja sama tersebut berkomitmen untuk membantu meningkatkan pembangkit energi terbarukan di Indonesia sehingga dapat mendukung Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi dan komitmennya terhadap perubahan iklim.
Dukungan yang diberikan meliputi peningkatan kemampuan teknis dan kepercayaan diri dalam program pengeboran pemerintah, serta mendorong peluang untuk penggunaan langsung energi panas bumi.
Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mengembangkan standar, mengurangi risiko eksplorasi pengeboran dan mendukung interaksi dengan industri yang lebih luas.
Direktur Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priadi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk menarik lebih banyak investasi swasta.
Inisiatif tersebut dilakukan karena proyek-proyek energi panas bumi, menurut dia, akan menjadi tulang punggung nasional seiring dengan dihentikannya pembangkit listrik tenaga batu bara.
Sementara itu, Geo-INZ juga turut berperan dalam peluncuran program pemberdayaan wanita WING (Women in Geothermal) yang saat ini berafiliasi secara independen di Indonesia.
Program tersebut merupakan bagian dari jaringan global yang bertujuan untuk mempromosikan pendidikan, pengembangan profesional, dan kemajuan keterlibatan perempuan dalam industri energi panas bumi.