Pemerintah sebut penyuluh miliki peran strategis dalam pembangunan

Score – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) R.Nunung Nuryartono mengatakan penyuluh memiliki peran strategis dalam pembangunan.

“Penyuluh memiliki peran strategis dalam pembangunan. Bahkan beberapa program pembangunan menempatkan para penyuluh maupun pendamping sebagai kunci utamanya,” ujar diadalam seminar nasional diselenggarakan Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI) di Bogor, Rabu.

Pendamping pembangunan, ujar dia, harus memiliki keahlian dan sertifikasi, sehingga tidak bisa asal-asalan dalam merekrut pendamping pembangunan.

Dia menjelaskan dalam waktu dekat, pemerintah akan mengintegrasikan penyuluh maupun pendamping yang ada di kementerian dan lembaga.

“Pemerintah akan mengoordinasikan agar ada koordinasi dan sinergi, sehingga bisa mempercepat program pembangunan daerah,” katadia.

Data pada 2020, pendamping yang ada di Tanah Air mencapai 300.000 orang, yang terdiri atas penyuluh pertanian, kesehatan, pendamping desa, hingga pendamping program keluarga harapan.

“Jika disinergikan maka dampaknya akan luar biasa sekali. Program pembangunan dapat berjalan optimal,” katadia.

Ketua Umum PAPPISiti Amanah mengatakan penyuluh sebagai bagian pendamping pembangunan harus memiliki adaptabilitas tetap relevan dan efektif dalam era disrupsi.

Penyuluh harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk mencapai tujuan penyuluhan dengan lebih efisien.

“Ke depan, peran pendamping pembangunan pun menjadi semakin penting. Pendamping pembangunan bekerja sama dengan penyuluh dalam mendampingi dan membimbing masyarakat dalam menghadapi perubahan yang cepat,” kata dia.

Seminar nasional dan call for papertentang penyuluhan pada era disrupsi dengan tema “Adaptabilitas Penyuluhan Era Disrupsi: Peran Pendamping Pembangunan”. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 12-14 September 2023.

Seminar nasional tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan Indonesia Forum for Rural Advisory Services (IFRAS) dan Asosiasi Pengelola Program Studi Komunikasi Pembangunan, Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (APP-KPPMI), dan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat FEMA IPB.

Baca Juga  Ambil Alih Eksekusi Penalti dari Rafael Struick, Asnawi Mangkualam Akui Punya Modal Latihan Sepakan 12 Pas