Score – Indonesia merayakan pesta gol usai menaklukan Chinese Taipei di babak pertama kualifikasi Piala Asia U-23 yang digelar di Stadion Manahan Solo pada Sabtu, 9 September 2023. Indonesia sukses menciptakan 9 gol tanpa balas ke gawang skuad Chinese Taipei.
Kesuksesan Timnas Indonesia tidak dapat dilepaskan dari penampilan apik punggawa naturalisasi yang bermain untuk FC Utrecht, Ivar Jenner . Umpan-umpan akurat dan visi bermain mampu memberikan sejumlah assist yang dikonversi menjadi gol oleh rekan-rekannya.
Ivar Jenner mampu memberikan operan-operan akurat yang menghasilkan assist untuk dua gol Indonesia. Yang pertama adalah assist untuk gol yang dicetak oleh Witan, pemain Persija, yang dengan mudah mengontrol umpan terobosan dari Jenner. Selanjutnya adalah assist untuk gol kedua yang dicetak oleh Marselino Ferdinan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana profil, gaya bermain, dan statistik Ivar Jenner ? Simak selengkapnya.
Ivar Jenner , lahir pada 10 Januari 2004 di Utrecht, Belanda, adalah seorang pemain sepak bola profesional berusia 19 tahun yang bermain sebagai gelandang tengah. Saat ini, ia bermain untuk Utrecht dan juga merupakan anggota tim nasional Indonesia.
Hubungan Ivar Jenner dengan Indonesia berasal dari neneknya yang lahir di Jawa, Indonesia. Oleh karena itu, Ivar memiliki keturunan Indonesia melalui ayahnya, yang setengah berkebangsaan Indonesia, sehingga Ivar adalah seperempat berkebangsaan Indonesia. Keluarga dari pihak ibunya berasal dari Belanda.
Dalam sebuah wawancara terbaru, Ivar mengungkapkan latar belakang keluarganya, menyatakan bahwa ibu dari ayahnya lahir di Jawa (tepatnya di Jember), sehingga ayahnya adalah setengah berkebangsaan Indonesia dan Ivar adalah seperempat berkebangsaan Indonesia. Sementara itu, asal Belanda dalam keluarganya berasal dari pihak ibunya.
Pada tanggal 22 Mei 2023, Ivar resmi memperoleh kewarganegaraan Indonesia, yang memperkuat hubungannya dengan negara tersebut.
Ivar Jenner adalah seorang pemain sepak bola profesional yang kini berusia 19 tahun kelahiran Belanda yang dinaturalisasi Indonesia. Ia memiliki kaki dominan di kanan dan peran terbaiknya adalah sebagai Carrilero.
Carrilero adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan varian gelandang tengah yang berperan di sisi tengah; bermain di salah satu sisi dari gelandang tengah pusat.
Carrilero dapat dibandingkan dengan gelandang serba bisa (box to box/B2B) tradisional, namun dengan fokus lebih pada pertahanan. Peran posisi adalah melindungi area-area lebar di tengah lapangan. Mereka melakukannya dengan bergerak melintasi lapangan untuk memberikan perlindungan dan biasanya tidak maju terlalu jauh ke setengah lawan.
Hal tersebut terlihat dari permainan Ivar Jenner yang lebih condong kepada peran bertahan dibandingkan dengan menyerang. Meski demikian, kemampuannya dalam membangun dan mendistribusikan bola di area-area lebar membuat pemain ini memiliki keunggulan tersendiri.
Ivar Jenner tampak sering melakukan pekerjaan “kotor” dengan mengganggu permainan lawan dan menjaga area-area lebar. Dia juga bertugas untuk mendaur ulang bola. Namun, cenderung hanya memainkan umpan-umpan samping yang tidak terlalu mengancam, biasanya kepada full-back dan pemain sayap. Hal tersebut juga tercermin dari statistik Ivar Jenner saat bermain untuk FC Utrecth di musim 2022-2023.
Kendati demikian, kemampuan Ivar Jenner dalam segi penyerangan dapat dilihat dalam laga Timnas Indonesia U-23 melawan Chinese Taipei U-23. Dia sering naik ke sepertiga lapangan, bahkan menggiring bola hingga ke kotak penalti lawan dan memberikan umpan langsung yang membahayakan pertahanan Chinese Taipei U-23. Bahkan, dua umpan kuncinya berbuah gol menunjukan kualitas penyerangan pemain keturunan Belanda itu.
Statistik Ivar Jenner menunjukkan bahwa dalam permainannya, dia memiliki kemampuan passing yang baik, dengan 82% dari umpannya akurat per game. Dia juga memiliki presisi yang tinggi dalam umpan-umpan di paruh lapangan lawan (61%) dan umpan panjang (52%). Namun, kemampuannya dalam memberikan umpan-umpan chip dan crossing terbilang lebih rendah.
Secara defensif, Ivar rata-rata melakukan 1.3 intercept per game dan 4.0 tackles per game, dengan kemampuan untuk merebut bola (8.0 balls recovered per game) dan jarang dijebol oleh pemain lawan (0.7 dribbled past per game). Selain itu, dia jarang melakukan kesalahan yang berujung pada tembakan atau gol lawan, serta tidak melakukan pelanggaran yang mengakibatkan penalti.***