Score – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso mengatakan transformasi digital dan pembiayaan inovatif, yang merupakan subtema Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF), menjadi strategi perseroan dalam upaya mendongkrak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Dalam perspektif BRI, kami melihat bahwa subtema yang paling relevan dalam konteks ASEAN dan Indo-Pasifik adalah transformasi digital dan pembiayaan inovatif, karena BRI berada dalam posisi strategis untuk mendukung perekonomian nasional dan ASEAN melalui UMKM,” kata Sunarso dalam sesi pleno AIPF di Jakarta, Selasa.
Sunarso menjelaskan transformasi digital telah membantu perseroan untuk mengatasi risiko operasional dan menekan pembiayaan operasional. Sedangkan kedua hal tersebut merupakan tantangan utama dalam mendorong pembiayaan inovatif untuk UMKM.
Transformasi digital BRI diwujudkan melalui dua pendekatan, yakni digitalisasi proses bisnis internal dan menciptakan model bisnis baru.
Digitalisasi bisnis internal bertujuan untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Sementara penciptaan model bisnis baru melalui digital dilakukan dengan mengeksplorasi peluang yang ada sehingga dapat menambah pendapatan dan nilai baru bagi perseroan.
Dengan efisiensi tersebut, BRI dapat menawarkan pembiayaan inovatif yang dapat membantu dan memberdayakan UMKM.
AIPF merupakan bagian dari kepemimpinan Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023. AIPF berfungsi sebagai platform untuk dialog yang konstruktif serta mendorong kolaborasi yang inklusif dan konkret antara badan usaha milik negara dan swasta.
Diskusi pada AIPF akan mencakup tiga fokus utama, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, pembayaran berkelanjutan yang inovatif, serta transformasi digital inklusif dan ekonomi kreatif.
Penyelenggaraan AIPF adalah implementasi nyata dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada 2019. Inisiatif AOIP sendiri bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang inklusif, mendorong kolaborasi, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan menangkap peluang yang ada di kawasan Indo-Pasifik.