SCORE.CO.ID – Pertemuan Arema versus Persita sudah terjadi akhir pekan lalu, laga itu membuat Singo Edan harus mengakui kekalahan tipis 3-4 atas tim tuan rumah, tetapi Widodo masih menyesalinya.
Diketahui Widodo C. Putro adalah juru taktik Arema yang baru saja melatih Singo Edan namun langsung raih kekalahan. Melawan Persita adalah kekalahan pertamanya, dan ia menyesali sampai tidak bisa tidur.
“Gimana gak terpikir, Saya yang bawa Persita naik ke kasta Liga 1, sebenarnya tidak mau kalah pada laga itu. Tapi nyatanya kalah. Saya tidak bisa tidur atas kekalahan itu,” kata Widodo pada SCORE. CO. ID, Rabu (20/3).
Pelatih berusia 53 tahun itu punya PR berat atas kekalahan pertama sekaligus dengan mantan klubnya.
“Tentu kami akan lakukan evaluasi setiap pertandingan. Saat ini jangan sampai pemain melakukan kesalahan yang sama lagi. Itu biasa merubah kejadian di lapangan,” katanya lagi.
Meski kalah tipis 3-4 di markas Persita, ada berapa kesalahan yang berujung gol. Seperti pemain yang gagal membuang bola. Lalu pressing yang masih longgar kepada pemain lawan sehingga ada 4 gol yang tercipta ke gawang Arema FC. Itu jadi jumlah kebobolan terbanyak Arema sejak ditangani Widodo pertama kalinya.
Justru itu menjadi cambuk baginya karena selama ini Widodo melatih klub untuk menang.
“Di sisi pertandingan memang masih harus diperbaiki. Sejak awal kami juga prioritaskan membuat pertahanan lebih solid, saya terkadang malu,” tukasnya lagi.
“Kami sudah melakukan perbaikan dalam latihan. Tugas saya membuat Arema bisa memenangi pertandingan ini,” tegas mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini. Seperti diketahui, pertemuan Arema melawan Persebaya selalu diselimuti gengsi. Suporter kedua tim seakan mengharamkan tim kesayangannya kalah di laga ini,” tegasnya.
Arema akan melakoni laga berikutnya dalam Derby Jawa Timur melawan Persebaya.
Sebagai pelatih, Widodo hanya fokus untuk memberikan kemenangan kepada Arema FC.
“Motivasinya sama seperti pertandingan sebelumnya, saya gak mau kalah lagi pada dasarnya,” tutupnya.
