Score – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) berupaya untuk mengoptimalkankeberadaan lahan tidur guna meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini, dan pada akhirnya mampu membuka akses peluang pasar terhadap produk hortikultura.
Gubernur JatimKhofifah Indar Parawansa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakanapa yang dilakukan di kawasan Markas Komando Divisi Infanteri (Mako Divif) 2 Kostrad Malangmenjadi contoh pemanfaatan lahan tidur untuk ketahanan pangan.
“Ini adalah salah satu contoh penerapan ketahanan pangan secara makro oleh Pangdivif 2 Kostrad. Inilah referensi bagi kita. Ketahanan pangan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan dalam bentuk apa saja,” kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, potensi produk hortikultura yang bisa dikembangkan pada lahan tidur di berbagai wilayah yang ada di Jatimtersebut, memang perlu ditingkatkan termasuk pembukaan terhadap akses pasar produk tersebut.
Menurutnya, produk hortikultura yang bisa dioptimalkanpada lahan-lahan tidur tersebut, memiliki pasar yang luas termasuk di luar negeri. Terlebih, jika produk hortikultura tersebut memiliki label produk organik.
“Aneka sayuran ini sangat potensial pasarnya. Apalagi jika tipe sayurnya organik, pasarnya bisa sampai internasional,” katanya pula.
Ia menambahkan, salah satu wilayah penghasil produk hortikultura seperti di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sudah mampu menembus pasar internasional dan menjadi bukti bahwa produk tersebut diminati oleh negara lain.
Produk sayuran asal Poncokusumo tersebut, katanya lagi, sudah diekspor ke Singapura dan Malaysia dua kali dalam satu minggu. Ke depan, jika telah mampu mencukupi kebutuhan internal, sayuran di kawasan Mako Divif 2 itu bisa mendukung pengembangan ekspor.
“Ini bisa jadi potensi dan kekuatan baru. Tidak hanya dari Tim Divif 2 Kostrad melainkan kekuatan untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional,” katanya lagi.
Pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Malang Mayor Jenderal TNI Haryanto tersebut menjadi referensi bagi wilayah lain yang memiliki potensi dari lahan tidur milik berbagai lembaga, seperti BUMN, BUMD, organisasi perangkat daerah (OPD), dan lainnya.
“Kami tanami lahan yang masih bisa ditanami. Kamijadikan sinergi ini sebagai support untuk pengentasan krisis pangan,” katanya pula.
Dalam kesempatan itu, Khofifah bersama Haryanto juga melakukan penanaman 10 ribu pohon pada lahan produktif yang berada di Mako Divif 2 Kostrad Malang. Keduanya juga melakukan panen produk hortikultura berupa sawi pakcoy, selada merah, dan selada hijau.