Modric Tolak Tawaran Kepelatihan Real Madrid dan Tetap Fokus Bermain

Modric Tolak Tawaran Kepelatihan Real Madrid dan Tetap Fokus Bermain

SCORE.CO.ID – Luka Modric telah menolak tawaran untuk bergabung dalam staf kepelatihan Real Madrid setelah kontraknya habis.

Modric masih memiliki keinginan untuk bermain sepak bola dan tidak berencana untuk pensiun.

Berita tentang Modric menolak tawaran tersebut muncul karena ia diprediksi berada di penghujung karier bersama Madrid.

Gelandang asal Kroasia ini telah mengalami penurunan jumlah waktu bermain di musim ini.

Profesionalisme Di Atas Segalanya

Meskipun usianya sudah mencapai 38 tahun, Modric masih memiliki hasrat yang besar untuk terus bermain.

Dengan kontraknya di Madrid yang akan berakhir pada akhir musim ini, ia memiliki kesempatan untuk meninggalkan El Real secara gratis.

Real Madrid telah berusaha keras untuk mempertahankan Modric, namun mereka tidak dapat memberikan jaminan akan banyaknya waktu bermain yang akan diberikan kepadanya.

Oleh karena itu, Los Blancos menawarkan Modric untuk bergabung dalam staf kepelatihan jika ia memilih untuk pensiun.

Modric Menolak Tawaran Kepelatihan Real Madrid Meskipun Didorong oleh Davide Ancelotti

Menurut laporan dari Football Espana, saran untuk bergabung dalam staf kepelatihan Real Madrid sebenarnya datang dari Davide Ancelotti, anak dari pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, yang juga menjabat sebagai asisten pelatih klub.

Davide sering berdiskusi tentang taktik dengan para pemain senior Madrid, termasuk Modric, dan ia melihat potensi besar bagi Modric untuk menjadi bagian dari staf kepelatihan Madrid.

Salah Pengertian

Namun, menurut laporan tersebut, saran tersebut justru dianggap berbeda oleh Modric. Baginya, hal ini justru menjadi bukti tambahan bahwa Madrid tidak lagi membutuhkan kontribusinya di lapangan.

Meskipun demikian, Modric telah memberikan kontribusi yang besar bagi Madrid dengan total 517 penampilan, 39 gol, dan 83 assist.

Baca Juga  Alasan di Balik Penjualan Frenkie de Jong dengan Harga Murah

Ia juga turut mengantarkan Madrid meraih tiga gelar LaLiga, lima gelar Liga Champions, dan berbagai gelar lainnya selama masa baktinya di klub.

Klasemen Sementara LaLiga

1. Real Madrid – 65 poin (26 pertandingan, 20 menang, 1 kalah, 5 seri, 54 gol untuk, 16 gol kebobolan, selisih gol +38)

2. Girona – 59 poin (26 pertandingan, 18 menang, 3 kalah, 5 seri, 57 gol untuk, 32 gol kebobolan, selisih gol +25)

3. Barcelona – 57 poin (26 pertandingan, 17 menang, 3 kalah, 6 seri, 56 gol untuk, 34 gol kebobolan, selisih gol +22)

4. Atletico Madrid – 52 poin (26 pertandingan, 16 menang, 6 kalah, 4 seri, 52 gol untuk, 28 gol kebobolan, selisih gol +24)

5. Athletic Bilbao – 49 poin (26 pertandingan, 14 menang, 5 kalah, 7 seri, 46 gol untuk, 26 gol kebobolan, selisih gol +20)

6. Real Betis – 42 poin (26 pertandingan, 10 menang, 4 kalah, 12 seri, 31 gol untuk, 26 gol kebobolan, selisih gol +5)

7. Real Sociedad – 40 poin (26 pertandingan, 10 menang, 6 kalah, 10 seri, 35 gol untuk, 26 gol kebobolan, selisih gol +9)

8. Las Palmas – 36 poin (26 pertandingan, 10 menang, 10 kalah, 6 seri, 26 gol untuk, 26 gol kebobolan, selisih gol 0)

9. Valencia – 36 poin (25 pertandingan, 10 menang, 9 kalah, 6 seri, 29 gol untuk, 29 gol kebobolan, selisih gol 0)

10. Getafe – 34 poin (26 pertandingan, 8 menang, 8 kalah, 10 seri, 33 gol untuk, 38 gol kebobolan, selisih gol -5)