SCORE.CO.ID – Inter Milan telah menunjukkan penampilan yang mengesankan dengan kemenangan comeback mereka melawan AS Roma.Meskipun demikian, ada catatan penting yang perlu diperhatikan oleh Nerazzurri, terutama terkait dengan performa mereka di babak pertama.
Pertandingan tersebut dimulai dengan baik bagi Inter saat Francesco Acerbi berhasil membuka skor pada menit ke-17.
Namun, Roma berhasil membalikkan keadaan dan memimpin 2-1 menjelang akhir babak pertama, berkat gol dari Gianluca Mancini dan Stephan El Shaarawy.
Thuram oh Thuram, Kejutan Dalam Permainan
Di babak kedua, Inter menunjukkan semangat yang luar biasa dengan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Marcus Thuram pada menit ke-49, sebelum kemudian mencetak gol bunuh diri yang membuat skor menjadi 3-2 untuk keunggulan mereka, lewat Angelino pada menit ke-56.
Kemenangan mereka dipastikan oleh gol dari Alessandro Bastoni di penghujung pertandingan, memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen Serie A dengan keunggulan tujuh poin atas Juventus, sementara juga mempertajam rekor tandang mereka musim ini.
Pemain Terlalu Terlena dengan Memberikan Roma Peluang
Meski begitu, Asisten Pelatih Massimiliano Farris menyampaikan keprihatinan terhadap kinerja tim, terutama setelah unggul duluan, di mana para pemain terkesan “ketiduran”, memberikan Roma kesempatan untuk mengontrol permainan.
Inter harus belajar dari pengalaman ini dan terus meningkatkan konsistensi mereka di lapangan, mengingat pentingnya menjaga fokus dan intensitas sepanjang pertandingan, terutama di level kompetisi yang tinggi seperti Serie A.
Komentar dari Asisten Pelatih Massimiliano Farris menyoroti pentingnya fokus dan kedisiplinan dalam pertandingan.
Meskipun para pemain menunjukkan reaksi yang luar biasa di babak kedua, Farris menegaskan bahwa kekecewaan terhadap ketidakpatuhan terhadap instruksi yang telah diberikan di babak pertama.
“Kami tidak melakukan apa yang diinstruksikan di babak pertama,” ujar Farris kepada DAZN.
Dirinya mengakui bahwa Roma telah mengelola permainan semenjak pluit pertama kali dibunyikan dan itu adalah sebuah start yang bagus.
Hal tersebut seharusnya dapat diantisipasi dan mencegah terjadinya dua gol yang diklaim pihaknya adalah kebobolan. Sebab mereka telah berlatih cukup keras untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Meskipun demikian, Farris memberikan pujian kepada para pemain atas karakter dan semangat mereka yang memungkinkan mereka bangkit di babak kedua.
Dia menekankan bahwa dalam pertandingan besar seperti ini, kesalahan bisa terjadi, tetapi yang penting adalah kemampuan untuk bangkit kembali.
Namun, pernyataan tersebut juga menjadi peringatan bagi Inter Milan bahwa mereka tidak boleh cepat puas dengan keberhasilan mereka.
Farris menekankan bahwa lawan tidak akan menyerah dan bahwa tim harus terus menampilkan performa terbaik mereka di setiap pertandingan, karena siapapun lawan mereka bisa menjadi ancaman jika Inter tidak bermain dengan konsistensi dan fokus yang diperlukan.
