SCORE.CO.ID – Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique, memberikan wawancara menjelang pertandingan Ligue 1 Matchday 19 melawan Stade Brestois 29 di Parc des Princes pada hari Minggu, 28 Januari pukul 20.45.
Enrique menyampaikan pandangannya tentang Stade Brestois 29, mengungkapkan keyakinan bahwa mereka akan tetap menggunakan sistem pertahanan empat orang mereka. Dia menekankan bahwa hasil pertandingan akan sangat tergantung pada bagaimana PSG mengolah bola, mengingat catatan impresif Brest di kandang maupun tandang serta ketahanan mereka yang jarang kebobolan gol.
Strategi Awal Hanya Sekedar Sebuah Proses
Tentang strategi awal pertandingan, Enrique menyatakan tujuannya untuk memberikan sebanyak mungkin opsi kepada lawan. Dia menekankan pentingnya memiliki tempo tinggi sejak awal, menguasai bola, dan membuat lawan kehilangan bola dengan cepat. Meskipun mencetak gol cepat diinginkan, ia menganggapnya sebagai proses yang tidak menjadi tujuan utama. Keberhasilan menciptakan tekanan sejak awal adalah kunci.
Enrique juga memberikan pandangannya tentang pemain Bradley Barcola. Dia menjelaskan bahwa dalam merekrut pemain, usia bukanlah faktor utama; yang lebih penting adalah bagaimana pemain tersebut beradaptasi dengan tim. Sikap, latihan, dan adaptabilitas menjadi penilaian utama, dan keberhasilan pemain terlihat dari kinerjanya dalam latihan.
Mengenai pemain muda, Enrique mengaku suka bekerja dengan mereka, tetapi juga menghargai pengalaman pemain yang lebih tua. Fokusnya adalah pada perkembangan pemain, dan keinginan untuk berkembang menjadi kunci, tanpa memandang usia. Intinya, Enrique mencari pemain yang lapar dan memiliki motivasi untuk terus berkembang.
Pertandingan ini diharapkan menjadi tantangan besar bagi PSG menghadapi lawan yang solid seperti Stade Brestois 29, dan strategi yang diungkapkan oleh Luis Enrique mencerminkan pendekatan profesional dan tekad untuk meraih kemenangan.
Klasemen Sementara Ligue 1 Prancis
berikut ini adalah klasemen sementara Ligue 1 Prancis:
● Lille OSC: 38 pertandingan, 24 menang, 11 seri, 3 kalah, selisih gol +41, 83 poin.
● Paris Saint-Germain: 38 pertandingan, 26 menang, 4 seri, 8 kalah, selisih gol +58, 82 poin.
● AS Monaco FC: 38 pertandingan, 24 menang, 6 seri, 8 kalah, selisih gol +34, 78 poin.
● Olympique Lyonnais: 38 pertandingan, 22 menang, 10 seri, 6 kalah, selisih gol +38, 76 poin.
● Olympique de Marseille: 38 pertandingan, 16 menang, 12 seri, 10 kalah, selisih gol +7, 60 poin.
● Stade Rennais FC: 38 pertandingan, 16 menang, 10 seri, 12 kalah, selisih gol +12, 58 poin.
● RC Lens: 38 pertandingan, 15 menang, 12 seri, 11 kalah, selisih gol +1, 57 poin.
● Montpellier HSC: 38 pertandingan, 14 menang, 12 seri, 12 kalah, selisih gol -2, 54 poin.
● OGC Nice: 38 pertandingan, 15 menang, 7 seri, 16 kalah, selisih gol -3, 52 poin.
● FC Metz: 38 pertandingan, 12 menang, 11 seri, 15 kalah, selisih gol -4, 47 poin.
Banyak yang memprediksi bahwa Paris Saint-Germain (PSG) akan menjadi juara Ligue 1 Prancis musim 2023-2024. Alasan utamanya adalah PSG telah menunjukkan dominasi yang kuat di Liga Prancis dan memiliki pemain-pemain bintang seperti Kylian Mbappe dan Lionel Messi.
Selain itu, PSG telah memenangkan delapan dari sepuluh gelar Liga Prancis terakhir. Namun, dalam sepak bola, hasil akhir bisa dipengaruhi oleh banyak faktor dan selalu ada kemungkinan kejutan.
