Score –
Tunggal putri nomor tujuh dunia tersebut memastikan langkahnya berlanjut pada turnaman BWF World Tour Super 500 tersebut seusai menundukkan Yvonne Li (Jerman) dua gim langsung.
Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2024), Gregoria menang, dengak skor 21-17, 21-17.
“Secara keseluruhan, saya merasa belum puas dengan hasil pertandingan tadi. Saat saya leading dengan poin nyaman, saya melakukan kesalahan sendiri sehingga cukup tertekan dan banyak error,” kata Gregoria.
Setelah membuka keunggulan besar dengan cepat di 4-0, Gregoria terus menambah angka hingga jarak poin bertambah menjadi 11-5 di interval.
Meski demikian, Yvonne Li menolak menyerah. Walau kerap terbawa permainan Gregoria, tunggal putri peringkat 25 dunia ini ulet dalam mengejar bola.
Gregoria pun beberapa kali kehilangan poin karena kesalahan sendiri. Dia hampir tersusul di skor 12-11, 13-12, dan 14-13.
Kesalahan sendiri juga membuat Gregoria kehilangan dua poin setelah mencetak game point di 20-15.
Kesalahan yang dibuat Li memastikan kemenangan tunggal putra andalan Indonesia pada gim pertama.
Hal yang sama terjadi pada gim kedua. Gregoria unggul jauh 10-5, tetapi Li mendekat 9-10.
Setelah mati sendiri, Gregoria kembali unggul pada interval 11-9.
Gregoria memperbesar peluangnya. Dia meninggalkan Li hingga mendapatkan margin enam poin saat mencetak match point dengan skor 20-14.
Keunggulan besar membuat Gregoria kehilangan fokus. Kesalahan demi kesalahan kembali dilakukannya sehingga Li dapat mengejar.
Gregoria harus mencoba empat kali untuk bisa menyudahi pertandingan.
Pada dua pertandingan awal (Malaysia Open dan India Open) Gregoria mencapai perempat final dan babak 16 besar. Sekarang tersisa 9 turnamen yang masuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
“Pastinya dengan hasil yang saya capai tahun lalu menjadi motivasi untuk melakukan yang terbaik tahun ini,” ucap Gregoria.
“Hasil pada dua turnamen rasanya blm bisa dibilang cukup karena bukan hanya kalah. Saya juga memanfaatkan waktu yang ada untuk turnamen yang ada di tahun ini sampai April,” tutur Gregoria.
“Hingga waktu tersebut, saya menjaga konfisi dan memanfaatkan waktu yang ada, komunikasi dengan pelatih di tengah waktu yang singkat.”
Pada Indonesia Masters 2024, Gregoria disebut banyak pihak memiliki peluang untuk meraih gelar karena lawan tangguh seperti Carolina Marin (Spanyol), Akane Yamaguchi (Jepang), dan An Se-young (Korea Selatan) memilih mundur.
“Pastinya espektasi orang dan saya cukup tinggi karena melihat hasil tahun lalu. Saya ingin menemukan rasa menikmati pertandingan dulu,” aku pebulu tangkis 24 tahun itu.
“Awal tahun cukup tegang dengan target yang cukup besar. Hal itu saya alihkan sebagai motivasi diri. Apagi ini main di Indonesia.”
“Paling jauh saya hanya mencapai perempat final. Tidak ada Marin dan Akane bukan beranti mudah. Jadi, saya coba berikan yang terbaik saja,” kata Gregoria.
Gregoria kini menunggu lawan. Pada babak kedua dia berpeluang untuk menghadapi juniornya di pelatnas yaitu Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Ester sebelumnya harus melawan pemain muda Kanada, Wen Yu Zhang, pada babak pertama.