SCORE.CO.ID – Manchester United (MU) adalah salah satu klub sepak bola paling sukses di dunia. Dengan 20 gelar Liga Inggris, 12 Piala FA, dan tiga Liga Champions, MU memiliki sejarah yang gemilang dan prestisius. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, performa MU menurun drastis. Setan Merah, julukan MU, kini berada di posisi ketujuh klasemen Liga Inggris dengan 32 poin, tertinggal delapan poin dari empat besar.
MU juga sudah tersingkir dari Liga Champions dan Piala Liga Inggris. Peluang mereka untuk meraih trofi musim ini hanya tersisa di Piala FA. Salah satu yang merasa prihatin dengan kondisi MU saat ini adalah Roy Keane, mantan kapten dan legenda klub. Keane adalah salah satu pemain terbaik dan terkuat yang pernah memperkuat MU.
Ia bermain untuk MU dari tahun 1993 hingga 2005, dan membantu klub meraih tujuh gelar Liga Inggris, empat Piala FA, dan satu Liga Champions. Keane dikenal sebagai pemimpin yang karismatik, berani, dan disiplin. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk timnya, dan menuntut hal yang sama dari rekan-rekannya. Di era Keane, MU selalu mampu membuat lawan-lawan mereka gentar, baik di kandang maupun di luar.
Sir Ratcliffe masih tak percaya klub miliknya masih saja kehilangan taringnya apalagi di era Ten Haag musim 2023-2024, bahkan mantan legenda sepakat atas pernyataan Ratcliffe bahwa United kehilangan aura kemenangan.
Keane Akui Memudarnya Aura Juara
Keane menilai bahwa MU sekarang sudah kehilangan aura tersebut. Ia merasa bahwa MU tidak lagi ditakuti oleh lawan-lawannya. Ia juga menyoroti kurangnya hati, jiwa, dan pemimpin di dalam tim. Ia mengkritik beberapa pemain MU, seperti Marcus Rashford, Jesse Lingard, dan Harry Maguire, yang menurutnya tidak bermain sebagai sebuah tim dan tidak mengikuti arahan manajer.
Ia juga menyayangkan kekalahan telak yang dialami MU saat bertandang ke markas Liverpool, 0-4, pada pekan ke-30 Liga Inggris. Ia mengatakan bahwa Liverpool bisa mencetak gol kapan saja mereka mau, dan MU tidak bisa berbuat apa-apa.
Keane berharap bahwa MU bisa segera bangkit dari keterpurukan ini, dan kembali menjadi tim yang tangguh dan kompetitif. Ia mengingatkan bahwa MU adalah klub besar, yang memiliki tanggung jawab dan harapan yang tinggi. Ia berpesan kepada para pemain MU untuk melenturkan otot mereka, dan menaruh rasa takut pada pola pikir lawan-lawan mereka.
Ia juga mengajak para penggemar MU untuk terus mendukung tim kesayangan mereka, meskipun dalam situasi yang sulit. Ia percaya bahwa MU masih bisa memperbaiki posisi mereka di Liga Inggris, dan berusaha meraih gelar Piala FA.
Solusi Krisis Mental Juara MU
Banyak pihak yang merasa kecewa dan khawatir dengan kondisi MU saat ini, termasuk mantan kapten dan legenda klub, Roy Keane. Keane menilai bahwa MU sudah kehilangan aura dan mentalitas juara yang dulu dimilikinya. Ia juga mengkritik beberapa pemain yang tidak bermain sebagai sebuah tim dan tidak mengikuti arahan manajer.
Untuk mengatasi krisis ini, MU harus melakukan beberapa langkah penting. Pertama, MU harus memperbaiki komunikasi dan koordinasi antara manajer, pemain, dan manajemen klub. Kedua, MU harus merekrut pemain-pemain berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan tim, terutama di posisi bek tengah, gelandang bertahan, dan sayap kanan. Ketiga, MU harus meningkatkan intensitas dan konsistensi latihan, agar pemain bisa beradaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan oleh manajer.
Hal terakhir adalah MU harus membangkitkan semangat dan motivasi pemain, agar mereka bisa bermain dengan hati dan jiwa, serta menaruh rasa takut pada lawan-lawan mereka. Dengan melakukan langkah-langkah ini, MU berharap bisa segera keluar dari krisis dan kembali menjadi tim yang tangguh dan kompetitif.