SCORE.CO.ID – Xavi Hernandez, pelatih Barcelona, terus mendapat kritik dari berbagai pihak terutama penggemar mereka atas performa buruk timnya di musim ini. Barcelona saat ini berada di posisi keempat klasemen La Liga, tertinggal 12 poin dari pemimpin klasemen, Real Madrid. Selain itu, Barcelona juga tersingkir dari Liga Champions setelah kalah agregat 1-4 dari Bayern Munchen di babak 16 besar.
Xavi, yang merupakan mantan pemain Barcelona dan salah satu legenda klub, ditunjuk sebagai pelatih pada November 2022, menggantikan Ronald Koeman yang dipecat. Xavi diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Barcelona, yang mengalami krisis keuangan dan sportif sejak beberapa tahun terakhir.
Namun, harapan tersebut tampaknya belum terwujud. Barcelona masih kesulitan menemukan konsistensi dan identitas permainan yang khas. Beberapa hasil buruk yang diraih Barcelona di bawah asuhan Xavi antara lain adalah kekalahan 0-2 dari Real Madrid di El Clasico pada Oktober 2022, kekalahan 0-3 dari Sevilla di Copa del Rey pada Januari 2024, dan kekalahan 0-2 dari Atletico Madrid di La Liga pada minggu lalu.
Kritik Terpicu Kembali Saat Alami Kekalahan dari Atletico Madrid
Kritik terhadap Xavi semakin keras setelah kekalahan dari Atletico Madrid. Banyak yang menilai bahwa Xavi tidak mampu mengatasi masalah yang ada di dalam tim, seperti kurangnya motivasi, disiplin, dan kualitas para pemain. Xavi juga dianggap tidak memiliki pengalaman dan otoritas yang cukup untuk menangani tim sebesar Barcelona.
Xavi sendiri mengakui tanggung jawabnya atas hasil buruk yang didapat Barcelona. Ia mengatakan bahwa ia siap mundur jika para pemain tidak lagi menginginkannya. “Saya adalah pelatih dan saya harus bertanggung jawab.
Saya tidak akan pernah menyerah, tetapi jika saya merasa bahwa para pemain tidak percaya kepada saya, saya akan pergi,” kata Xavi dalam konferensi pers setelah laga melawan Atletico Madrid.
Jules Koude Membela Xavi dengan Tegas
Namun, tidak semua orang menyalahkan Xavi atas situasi Barcelona. Salah satu pemain Barcelona, Jules Kounde, yang baru bergabung dari Sevilla pada musim panas lalu, berusaha membela Xavi dan mengatakan bahwa para pemain juga harus bertanggung jawab. “Xavi adalah pelatih yang hebat dan kami semua mendukungnya.
Kami tahu bahwa ia memiliki filosofi permainan yang bagus dan ia ingin kami bermain dengan cara Barcelona. Tetapi kami juga harus memberikan yang terbaik di lapangan dan menunjukkan komitmen yang tinggi. Hasil buruk bukan hanya tanggung jawab Xavi, tetapi juga kami sebagai pemain,” ujar Kounde dalam wawancara dengan media.
Barcelona masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki posisinya di sisa musim ini. Tim asuhan Xavi akan menghadapi beberapa laga penting, seperti melawan Valencia di La Liga pada akhir pekan ini, melawan Real Sociedad di final Piala Super Spanyol pada 28 Januari, dan melawan Athletic Bilbao di semifinal Copa del Rey pada 7 Februari. Laga-laga tersebut akan menjadi ujian bagi Xavi dan para pemainnya untuk membuktikan bahwa mereka masih layak menjadi tim besar.